MISTERI KUNCEN Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 4 Part 51]
MISTERI KUNCEN Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 4 Part 51]
Cerbung (Cerita Bersambung) Horor, Humor, Komedi, Lucu, untuk hiburan para SahabatWAITING FOR GAMA
LANJUTAN CERBUNG KUNCEN
[Chapter 4 Part 51]
TERPAGUT BIDADARI MALAYSIASeperti Hartono yang tiba-tiba memperkenalkan istilah "terpagut" untuk menyebut "jatuh cinta". Hanya kerana ia diam-diam naksir Firuz.FORTUNA MEDIA - Lain lubuk lain ikan, lain ladang lain belalangnya. Lain penduduk lain lisan, lain pula perbincangannya. Begitulah prinsip kehati-hatian jika nak cakap di Negeri Jiran.
Kalau di Indonesia bisa selegenje kerana kata yang sama beda arti. Di KL juga ada gejala yang mirip-mirip meski tak kembar Siam. Cuma kerana sedang di Negeri Jiran, maka namanya jadi selegenJi. He he he..😂
Sejak hari pertama masuk kursus, gelak tawa trainer KDU (Kolej Damansara Utama) dan arek MPPL bergantian meledak. Penyebabnya apa lagi kalau bukan soal selegenJi ini.
"Semoga kaki-tangan jabatan Negeri Jawa Timur seronok di sini," kata Firuz pada sambutan pembukaan.
Kontan Damin memandang Tambeng. "Kaki-tangan ambek-sama cecunguk sama gak, Mbeng?" bisik Damin.
"Koyoke-sepertinya, keponakannya..."
"Hadeeh, awake dhewe cecunguk kalau begitu! Sudah cecunguk, seronok pula!" omel Damin.
Untunglah Pak Gitadi, dosen/lecture pembimbing UNAIR yang sering ke Malaysia, segera menjelaskan bahwa kaki-tangan itu artinya pegawai, sedangkan Jabatan Negeri sama dengan kantor pemerintah.
Loalaa... arep muni PNS Jatim ae ndadak nganggo ngunek-unekke biarang!
"Pertanyaan serius nih, Cikgu. Apakah benar kita boleh seronok di sini?" seru Damin.
"O, boleeeh. Nape tak boleh?" ujar Firuz dengan nada hairan.
Mendengar jawaban cikgu yang cantik dan imut itu, Damin langsung berjoget riang. Tak pelak, semua gondes MPPL ngakak tak tertahan.
Firuz cuma bengong. "Ape hal? Macam nak konsert sahaja?"
Setelah dibisiki Pak Gitadi, barulah Firuz melongo dengan pipi merona seperti tomat.
"Oh, ternyata salah cakap. Matilah awak!" pekiknya, setelah tahu kalau kata seronok di Indonesia artinya c4bul.
"Thanks for your explanation, Mr This Morning!" ujar Firuz sambil membungkuk ke arah Pak Gitadi.
"Siapa itu Mr This Morning?" tanya Pak Gitadi bingung.
"It is you. Your name is Pagitadi. So, in English we must call you as Mr This Morning!" jelas Firuz.
Beha ha ha.. Ternyata bisa nggojloki juga nih cewek!
"Oh well, thanks a lot, Miss Bacteria!" balas Pak Gitadi.
"What? Bacteria?"
"Yes! Firuz dan bakteri kan berkawan akrab!" skak Pak Gi.
Firuz manyun. Pak Gi senyum dikulum. Arek Surabaya kok dilawan, ya entek alas entek omah koen!
Tak beda dengan Firuz, Ana juga kena sindrom selegenJi. Saat menunjukkan toilet perempuan, Ana bilang begini, "Mahu ke tandas Puan, kita kena pusing kiri, lepas tu pusing kanan!"
"Woooh, sudah habis-habisan pipis sampek tandas, masih pakai minum Param*x ini," cetus Reni sambil ngikik.
Padahal maksud Ana, jika mau ke toilet perempuan kita harus belok kiri, setelah itu belok kanan. Astagaaa.. kok pusing sih kalimatnya!
Jangan khawatir, jika pusing ada pintu kecemasan kok! Sayangnya ini bukan untuk lewat yang lagi baper, tapi pintu darurat. Seperti halnya cermin kecemasan di pesawat dan bus yang boleh dipecah pakai palu jika ada kegawatan!
Tapi gawat juga saat tiba-tiba di jalan ada orang tak dikenal memanggil kita dengan sebutan merendahkan. "Oo, rupanya budak-budak dari Indonesia ni!"
"Janc*k, sejak kapan koen dadi juraganku, Dul! Enak aja manggil budak!" semprot Samsul dengan lidah Surabayanya.
Yang disemprot cuma terdiam sambil menatap heran. Tentu ia tak menyangka bahwa budak di Indonesia artinya hamba sahaya, bukan anak-anak seperti di negaranya.
Tapi Samsul pun tak luput dari selegenJi ini, bahkan kali ini sangat parah. Saat itu ia bilang ke Ana, coach-nya, "Saya membutuhkan anda untuk menyelesaikan tugas ini."
Eh, tak tahunya Ana langsung balik badan dengan wajah merah padam. Perempuan double XL itu melemparkan buku yang dipegangnya dan meninggalkan Samsul yang melongo bak orangutan ditiup kupingnya.
"Salahku apa, reeek?" ujar Samsul bingung.
"Dia minta kepastian. Segera saja bilang ke ortunya kalau kamu serius!" goda Giatno.(ortunya-orangtuanya)
Samsul hanya bisa garuk-garuk kepala yang tidak gatal. "Sik talah.. bisa kena talak tiga dari Ana kalau tidak dijelaskan secara jlentreh ini."
"Waak.. koen iku. Kawin aja belum, kok udah talak duluan!" komentar Giatno.
Selidik punya selidik, kata butuh di Malaysia itu artinya.. alat kelamin lelaki! Adapun membutuhkan artinya... berhubungan badan!!😂
"Yasalaam.. pantas saja Ana merah padam. Lha wong dikira dibutuhkan! Masalahnya, bagaimana menjlentrehkan hal ini ke dia?" gerutu Samsul, gak tahu harus senyum atau nangis.
Arek-arek cuma bisa ikut belasungkawa. "Pokoke untuk yang butuh-butuh, urus sendiri ya, Sul," ujar Pungky dengan mimik muka lucu, disambung ger berkepanjangan.
BACA JUGA
HELMY NETWORK
The Story of The Prophet Muhammad SAW
Toh perbedaan bahasa tak menimbulkan kesulitan berarti dalam pembelajaran. Itu karena 80 persen vocab yang dipakai sama persis dengan kata-kata bahasa Indonesia. Namun miss-makna yang bikin tawa terus saja terjadi.
Beberapa kosa-kata Malaysia yang memancing senyum di antaranya talipon bimbit untuk menyebut telepon selular, talian (jaringan telepon), kereta (mobil), selipar (sandal), kasut (sepatu), peti sejuk (kulkas), makan angin (jalan-jalan), sop eko (sop buntut), bilik kelamin (kamar hotel), panggung wayang (bioskop), mata kerbau (telur mata sapi) dan masih banyak lagi. Pokoknya buanyaak!
Tapi info dari Firuz, beberapa kalimat yang tenar di Indonesia seperti rumah sakit korban lelaki untuk menyebut rumah bersalin, hentak-hentak bumi (jalan di tempat), laskar ayun-ayun (pasukan terjun payung), setubuh bumi (push-up), ternyata tak pernah ada di dunia nyata. Itu semua karangan.
(Kalimat diatas disebarkan oleh stesen2 radio propaganda pro komunis baik PKI-Parti Komunis Indonesia dan PKM-Parti Komunis Malaya, untuk adu-domba Malaysia dengan Indonesia saat Konfrontasi Ganyang Malaysia yang di gembar-gemborkan oleh pihak komunis-editor)
So, kadang, selegenJi sengaja dibuat untuk kepentingan olok-olok atau bahkan kepentingan orang-perorang saja.
Seperti Hartono yang tiba-tiba memperkenalkan istilah "terpagut" untuk menyebut "jatuh cinta". Hanya kerana ia diam-diam naksir Firuz."Terpagut itu tergigit ular kah?" tanya Firuz.
"Betul. Di Indonesia, mimpi terpagut ular artinya mahu dapat jodoh. Celakanya, semalam saya mimpi terpagut ular di KDU."
"Oh, berarti mahu berjodoh dengan ahli KDU," kata Firuz sambil tersenyum.
Hartono balas senyum sambil menekam dada yang mendadak dilanda gempa tektonik. Dada sendiri lho ya!😄
"Diampuut, cakepe arek iku. Aku terpagut, rek. Senyumnya mengandung glukosa," bisik Hartono dengan hati berbunga-bunga, tapi yang dibisiki Tambeng.
"Koen ngomong ae nang wonge! Diempet tambah dadi punuk engkuk!" nasihat Tambeng.
"Iya, Har! Tukang kayu ngepak jarik. Mangkat ngarit nggembol porong. Prawan ayu cumak dilirik. Telat semenit digondhol uwong!" provokasi Damin
Tapi meski didorong pakai fork lift, Hartono tetap saja mogok, gak berani nembung. Status Firuz yang dosen-lecture, membuat Hartono mandheg-mangu gak pede.
"Tunggu saat yang tepat!" ujar Hartono.
Arek-arek cuma menjep. Halaah.. paling ya lusut, seperti biasanya!
Sore hari, sehabis sesi terakhir, Hartono sibuk sendiri di pojokan. Berkali-kali ia bercermin, sisiran, lalu mematut-matut jas almamater yang dia kenakan.
Inikah saat yang tepat untuk declare, seperti yang ia bilang kemarin? Waah.. bakal ada momen of indecission inih! Terang saja semua menunggu sambil ikut harap-harap cemas..
Hartono baru saja mahu beranjak ke ruangan Firuz, ketika tiba-tiba dua anak kecil berlari menerobos kerumunan arek-arek yang sedang menahan nafas.
"Mamaaa!!" teriak dua budak comel itu sambil memeluk Firuz.
"Kenalkan, ini Fayza dan Layla, dua bidadari kecilku!" ujar Firuz masih dengan senyumnya yang seperti gulali.
Semua terperanjat. Lebih-lebih Hartono yang sedang berdiri di pintu, kontan ngowoh sak wite sambil terbelalak sak sangite!
"Gusti Allah.. mengapa Engkau ciptakan makhluk manis yang awet muda seperti ituuuuuu! Duplikatnya sudah dua, tapi wajahnya masih seperti barbie!" gumam Hartono gemes sambil menempeleng jidatnya sendiri.
Kawan-kawan segera merangkul Pak Ketua Kelas yang hatinya sedang porak-poranda dan menggelandangnya keluar ruangan.
"Ajuuurr, Jum!" desis Pungky.
"Ancor pesena telor!" imbuh Tambeng dengan ungkapan Madura yang berarti gagal total.
Yang dirasani cuma ngunclug melangkah dengan tatapan kosong.
"Eh, Har, ngomong-ngomong pas mimpi kemarin, ular yang mendatangimu ada berapa? Satu apa tiga?" korek Damin.
"Tiga. Tapi aku hanya fokus ke yang paling gede! Gak tahunya itu emaknya!"
Bwa ha ha ha! Luwak mangan tales. Awak yen lagi apes!
"Ya wis lah, lupakan yang itu! Kan masih ada satu lagi ular di KDU yang siap menggigit!"
"Heh, siapa?"
"Oh, no! Itu dibutuhkan Samsul!" potong Hartono.
"Butuh.. butuh! Butuhmu dhewe-sendiri aaa..!!" gerutu Samsul sewot.
"Aku kebrukan Ana ya gepeng, dadi kertas sigaret temenan!"
Jia ha ha ha! Tahniah!! [hsz]
To be Continued...
Untuk Anda yang belum baca siri cerbung yang sebelumnya,
Anda boleh lihat disini linknya; Misteri Nusantara
Courtesy and Adaptation of Novels by, Nursodik Gunarjo
Editor; Romy Mantovani
Ilustrasi Image; Doc, Romy Mantovani #indonesia, #kuncen, #misterinusantara, #misterikuncen,
VIDEO;
No comments
Post a Comment