MISTERI KUNCEN, Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 2 Part 22)



<img src="fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="MISTERI KUNCEN, Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 2 Part 22)">

MISTERI KUNCEN, Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 2 Part 22)

WAITING FOR GAMA 

PROFESIONDES

Akhirnya kami punya profesi sendiri-sendiri. Profesi para Gondes atau yang nyaris  terkenal dengan istilah profesiondes. Tidak new-gihi (nyugihi = membuat cukup) sih, tapi new-kupi (nyukupi = membuat cukup) Hihihi ... 

Saya penulis nyambi (parttime) pengamen keroncong. Bisa juga sebaliknya. 
Mitro sales alat kesehatan. 
Meyek jualan kerajinan bonggol jati. 
Jes loper-agen  koran(suratkabar/paper). 
Dan Tekek jual-beli burung. 

Tapi di antara profesiondes itu, yang jelaz (mateni z) cuma milik saya. 
 Lainnya agak-agak mencurigakan. 

Masalahnya sederhana: para Gondes cenderung menyembunyikan aktiviti mercantilisme yang mereka lakukan. 

"Sakjannya (sebenarnya) alkes (alat kesehatan) apa sih yang kamu jual, Tro?"ujar saya menyelidik. Jujur, saya kepo habis, kerana setiap kali ditanya Mitro cuma senyam-senyum. 

"Sorry, Ndes. Saya hanya bisa kasih clue-nya. Fungsinya bertentangan: satu untuk membesarkan, satunya lagi untuk mengecilkan. Hasil akhirnya adalah pede." 

Saya cuma tertawa kecil, kerana ada clue tambahan bahwa itu...khusus untuk dewasa. 
"Kayak KTP ngono-gitu  lho... sing oleh nganggo (guna) cuma yang 17 plus-plus,"  jlentrehnya. 
"Ooo ... gitu ya?"

Meyek juga agak keberatan saat diminta membeberkan bisnisnya. 
"Takut dicontek(ditiru)  pesaing," katanya. 

Ternyata saat saya selikidik, yang ia jual adalah kerajinan seperti pot, guci, lampu  gantung, asbak, yang semua terbuat dari kayu jati apkiran. Lantas apa istimewanya? 

"Saya jual pakai sistem multilevel marketing, kayak Amway gitulah!" 
ujar Meyek. Weh, canggih juga ya. 

Cuma saya bingung, bagaimana membagi fee dengan downline-nya nanti? Wong untuk bayar kredit bakwan nggone Maido saja ngos-ngosan! 

Loper koran yang dilakukan Jes sebenarnya biasa-biasa saja, jualan koran sebangsa KR, Suara Merdeka, Kompas, dan lain sebagainya. Yang unik adalah jumlah yang "dan lain sebagainya" ini lebih banyak dari korannya. 

Suatu ketika saya sempat ngintip ke kamar Jes yang difungsikan sebagai ruang transit barang cetakan yang jadi komoditas niaganya. Masya Allah... ternyata tumpukannya setinggi leher. Masya Allah...ternyata tumpukan itu didominasi buku novel tipis bergambar "cetho". 

Masya Allah ... ternyata terbanyak adalah serial NC dan AA. Dua novel genre baru  yang sering membuat sabun di kamar mandi cowok menjadi cepat habis. 

"Lha, piye (kenapa).. kuwi (itu) sing(sing) paling laris je, Ndesss!" ujar Jes membela diri. "Tapi kan merusak moral!" bantahku. 
"Tepatnya ... menguji keimanan ..." eyelnya sambil nyengir. 

Tapi yang paling aneh adalah profesi Tekek. Katanya jual beli burung, tapi  tak pernah kelihatan burungnya. 
Jangankan Burung Derkuku, Parkit, Kutilang, Jalak, atau Beo, Emprit pun tidak ada. 

"Kamu jual burung yang mana, Kek? Jangan-jangan burungmu sendiri sing mbok dol ke Susi?" sindirku. 

"Eit, jangan ngawur! Era kejayaan jual produk sudah lewat. Sekarang eranya jual jasa/perkhidmatan. Cukup dengan approach interaktif, komunikasi intens dan ofensif, sedikit ekspresi aura positif, maka customer akan terinfluensi dan benefit pun mengalir." 

"Sik (sebentar)...sik ...jelase kalimat sing tunjek poin, piye?" 
"Aku menjualkan burung milik orang dan mengambil sedikit fee dari situ." 
"Halaah! Muni makelaran(ejen)  wae(saja) kok definisinya cukup nggo (pakai) ngubengi Jurug tekan Sriwedari!"
 semprot saya sambil ngekek. 

Tekek ikut ngekek. Kerja sih kerja, tapi jangan tanya soal pendapatan. Kerana bagi kami, pepatah besar pasak dari tiang sulit dihindarkan. Yang penting ada upah jerih payah, sekadar bisa untuk beli sego kucing sak paidone.

(nasi kucing itu maksudnya, nasi dibungkus kecil-kecil,laukpun sikit saja,  lebih kurang macam bungkusan nasi lemak bungkus kecil)  

READ MORE;
MISTERI KUNCEN, Kisah Perjalanan Menggapai Menara Gading [Chapter 2 Part 21)

Yang jelas, sejak aktif cari duit, kuliah jadi keteteran. Prinsip "aja kakehan kuliah mundhak dodolane kether" membuat Gondeser sering bolos-ponteng kelas. 

Sehari penuh mremo, dan baru pada kembali ke kos jelang Maghrib. 
Tak heran Bu Sri sering nanya, "Iki wis dha lulus pa piye, sakjane (sebenarnya)?" 

Tapi sejak jadi profesiondes, secara bertahap kecekungan badan bisa dikurangi. 

Meyek yang semula beratnya cuma 39 kg, sekarang naik menjadi 39,6 kg. Lumayanlah, naik 6 ons. "Daripada tinimbang, kan lebih baik aluwung „," komennya soal berat badan yang stagnan. 

Mitro naik drastis dari 80 menjadi 86 kilo. Konon kerana customer yang puas dengan kebesaran dan kekecilannya suka pada ngajak traktir(belanja makan).Bukan di hik tentu, tapi di rumah makan non-maido yang menunya berlemak-lemak. 

Jes mengaku berat badannya tidak naik. "Makan memang lebih banyak, tapi ke belakangnya juga lebih sering," begitulah penjelasan ilmiah ala Jes. 

Tekek masih setia dengan pola berat badan yang fluktuatif. Naik 1 ons sehabis makan, tapi turun 2 ons setelah diomeli Susi yang galaknya sak-alaihim itu. Jadi ya tekor-rugi! 

Saya sendiri naik dari 58 menjadi 60 kilo. Benar-benar signifikan. Sepertinya perlu dibuat skripsi "Dampak Packet Kalori Cap KSPH terhadap Perubahan Massa Tubuh Gondeser". Hehe ... 

Tapi momen perbaikan gizi itu hanya bertahan dua bulan. Habis itu berhenti seperti sepur(lokomotif/ keretaapi) kelinci kena portal. 

Lucunya, proses berantakannya nyaris bersamaan, dengan penyebab yang remeh-temeh pula. 

Tanpa hujan tanpa angin, ujug-ujug per September 1988 Band grup Keroncong KSPH berhenti manggung. Penyebabnya, tukang kabel sound-nya mendadak berhenti bekerja. 

"Lhaaah, kan tinggal ganti orang. Kalau cuma nyeploske kabel aku juga bisa!"protes Tekek. 

"Masalahnya...tukang kabel itu adalah adiknya Bos. Dan dia juga merangkap sebagai manajer keroncong," jelasku. 
"Woo ... layak!" cetus Tekek. 

"Kamu sendiri kenapa berhenti jual-beli... eh.. makelaran burung?" 
"Aku dikejar-kejar pembeli. Penyebabnya, uang telanjur kuterima, tapi burung tak  kunjung diberikan oleh pemiliknya." 

"Lhah... kan gampang, tinggal kembalikan wangnya, urusan selesai." 

"Itulah masalahnya. Wangnya sudah kupakai untuk beli daster Susi Similikithi!" 
"Woo, layak!"
 balas saya. 

Siangnya Jes muncul sambil misuh-misuh entek amek kurang golek. 

"Ndladuk ik..!! Masak buku-buku larisku dibajak toh, Ndess! Biasanya per-agen mengambil minimal 10 per-minggu. Ini sebulan tak ada yang ngambil. Eh, ternyata mereka gandakan dengan alat baru yang namanya potokopi dan mereka jual sendiri!" 


"Woalah. Eh, ngomong-ngomong memangnya buku yang kamu jual itu asli?"tanya saya. "Hehehe ... bajakan juga, sih!" jawab Jes sambil garukgaruk kepala yang tidak gatal. Yah, itulah yang namanya re-bajakisasi. Pembajak dibajak lagi oleh pembajak (cetak rompak) lainnya! 
Hukum karma ternyata berlaku tanpa ampun! 

Beberapa hari kemudian, giliran Mitro yang mengeluh kerana penjualan "alkes"-nya ngedrop drastis. 

"Sudahlah, Tro ..mungkin orang Solo sudah pada besar dan sudah sempit semua. Jadi tak perlu treatment lagi," kata saya menghibur. Mitro cuma senyum kecut. 

Eh, siangnya kakak Meyek yang mensuplai dagangan datang dari Bojonegoro membawa mobil pick-up full kerajinan jati. Niatnya sih mahu ngambil hasil penjualan plus nambah stok barang. 

"Gimana, laku barangnya?" kata kakak si Meyek. 
"Alhamdulillah habis!" 
"Sip. Duitnya mana?" "Maaf... habis juga, Mas ..." 

"Jindul!! Dari dulu kelakuanmu tak sembuh-sembuh!!" semprot si kakak sambil ngibrit pergi. Barang sak pick-up dibawa pulang lagi. 
Meyek cuma tertunduk. 

Kami juga. Lengkap sudah kegagalan Gondeser Tegalkuniran kali ini. 

Sudah dulu ya, besok kita lanjutkan lagi baca di nombor 23.[hsz] 
To be Continued...

Untuk Anda yang belum baca siri cerbung yang sebelumnya, Anda boleh lihat disini linknya; Misteri Nusantara  

Courtesy and Adaptation of articles by Nursodik Gunarjo
Rep, Editor; Romy Mantovani
Kredit Ilustrasi Image; pinterest.com

1 comment

JON303 Game Slot Indonesia said...

rajajudi889 website game casino terbaik dan terpercaya.
ada banyak game menarik yang bisa kalian mainkan seperti sportsbook, casino, bola tangkas, dan TGL.
bergabung bersama kami, kalian akan diberikan banyak bonus seperti :
- Bonus New Member
- Bonus Registrasi
- Bonus Referral
- Bonus Deposit
- Bonus Withdraw
- Bonus Turnover
- Bonus Cashback dan masih banyak bonus - bonus lainnya!

Ayo segera daftarkan diri kalian dan mainkan game nya di situs kami, rajajudi889.