Serial Kebangkitan Ekonomi Kaum Muslimin [Part 3]

'WAKAF MESIN KESEJAHTERAAN UMAT MUSLIMIN'

OXFAM merilis data bahwa 50 orang terkaya didunia kekayaannya sama dengan 3 Bilion manusia muka bumi paling miskin.
Lembaga kajian ini menyindir para pembesar di World Economic Forum yang sedang berkumpul di Swiss saat release.

Sistem ekonomi canggih hari ini tidak bisa menjawab "gap kesejahteraan". Begitu juga tidak bisa menjawab defisit anggaran yang hampir terjadi diseluruh negara.

Lalu boleh saja, jika kita berkaca pada ekonomi Kaum Muslimin saat era kejayaannya.

   READ MORE
Serial Kebangkitan Ekonomi Kaum Muslimin [Part 1]
Serial Kebangkitan Ekonomi Kaum Muslimin [Part 2]
Allah Maha Membalas Setiap 'Amal Baik Yang Anda Lakukan

Bangunan Sabil Wa Kuttab atau biasa disebut Asbilah. Adalah bangunan 2 sampai 3 tingkat yang berupa wakaf masyarakat atau para pembesar.

Bangunan Sabil Wa Kuttab, adalah fasiliti akses air bersih sebebas-bebasnya. Dan tingkat atasnya adalah Kuttab, fasiliti pendidikan dasar bagi generasi Kaum Muslimin yang berusia 5 sd 12 tahun. Semuanya GRATIS alias percuma.

Kerana Wakaf milik Ummat, maka sumur tidak boleh dikomersilkan. Ambil air bersih gratis. Bahkan beberapa Asbilah bisa langsung diminum. Hari ini di Negeri kita, air bersih bayar, air minum bayar.
Peradaban ini, apakah sedang maju atau mundur sebenarnya?

Begitupun pada layanan kesihatan. Dalam buku Tarikh Al-Bimaristanat fil Islam, yang ditulis oleh Dr Ahmad Isa. Dijelaskan betapa luar biasanya Hospital di zaman kejayaan Islam.

Raja Malik Mansur Syaifuddin membangun Bimarista Al Manshuri di tahun 683 H. Di Hospital ini pasien yang harus dirawat beberapa hari bahkan DIBERI PESANGON (Bonus) untuk mengganti waktu kerja yang hilang akibat sakit.

Hampir semua Al-Bimaristan di zaman kejayaan Islam gratis.
Layanan kesihatan gratis, dan pelayan/staf kesihatan dimuliakan dengan gaji sebaik-baiknya.

Lalu darimana sumber pendanaannya?
Iaitu Wakaf produktif dari Masyarakat Kaum Muslimin.!

Maka hampir disekitaran Madrasah Kuttab dan Al-Bimaristan, terdapat jejak wakaf para pembesar, seperti kebun, toko, property, dimana hasilnya digunakan untuk sebesar-besarnya operasional Kuttab dan Al-Bimaristan.

Pada zaman kejayaan Islam, fasiliti untuk umum seperti jalan, fasiliti berteduh, sumber air, tempat hunian bagi tunawisma (homeless), semuanya adalah buah dari wakaf produktif Kaum Muslimin.
Tahan assetnya, hasilnya untuk ummat.

Silahkan copypaste dan forward tulisan ini ke jejaring sahabat Anda. Semoga bermanfaat
=====
Courtesy artikel to Rendy Saputra (Sulaiman Institute)
Editor ; HSZ/FortunaNetworks.Com
Kredit Ilustrasi Image; Doc; 
FortunaNetworks.Com
Follow me at;
 

No comments