INDONESIA MELUPAKANNYA: ULAMA PEJUANG INI DIEKSEKUSI MATI BELANDA DI PENJARA PULAU SIMARDAN

Mengenang Tuan Syech Ismail Abdul Wahab Harahap, Ulama Pejuang Tanjung Balai Asahan,Sumatera Utara.

<img src="Tuan Syech Ismail Abdil Wahab Harahap.jpg" alt="INDONESIA MELUPAKANNYA: ULAMA PEJUANG INI DIEKSEKUSI MATI BELANDA DI PENJARA PULAU SIMARDAN  ">                               
Tuan Syech Ismail Abdil Wahab Harahap, Ulama pejuang yang dieksekusi mati Belanda pada 24 Agustus 1947 di Penjara Pulau Simardan Tanjung Balai.Sumatera Utara
Kredit Photo;
Prof. Ichwan Azhari

BUGHATS.COM | Pada 24 Agustus 1947 tujuh peluru Belanda tanpa ampun ditembakkan di Penjara Pulau Simardan, dalam eksekusi hukuman mati terhadap Tuan Sjech Ismail Abdul Wahab Harahap, seorang Ulama pejuang Tanjung Balai, Asahan Sumatera Utara.

Ulama alumni University Al Azhar Kairo,Mesir (1930-1936) yang keras ini tidak mau tunduk terhadap keinginan Belanda yang menangkap dan memenjarakannya.

Belanda bilang "..hentikan perlawanan ummat Islam terhadap Belanda" . "Tidak mau.." kata Tuan Syech. Berhari hari ditahan dan tetap tidak mau menyerah, eksekusi mati resmi "peradilan militer Belanda" di dilakukan terhadapnya. Tubuhnya roboh seketika. Beberapa peluru menembus dinding tembok penjara dan bekas tembakannya diabadikan sampai sekarang di dinding dalam, penjara Pulau Simardan Tanjung Balai.

Ada delapan orang lain yang dihukum mati dengan ditembak di penjara ini pada hari berbeda berkaitan dengan Tuan Syech. Menyedihkan dan sangat disayangkan, sekalipun memori sejarah lisan tentang tokoh ini hidup di Tanjung Balai Asahan dan pemerintah setempatpun mengetahuinya, tapi tak sebarispun tentang tokoh heroik ini ada ditulis dalam buku pelajaran sejarah. Tidak di Tanjung Balai, tidak di Sumatera Utara.Apa lagi dalam narasi besar sejarah Nasional Indonesia.


<img src="Tuan Syech Ismail Abdil Wahab Harahap.jpg" alt="INDONESIA MELUPAKANNYA: ULAMA PEJUANG INI DIEKSEKUSI MATI BELANDA DI PENJARA PULAU SIMARDAN  ">
Dinding penjara Pulau Simardan (Maret 2017), di sinilah Tuan Syech Ismail Abdul Wahab bersama 8 orang lainnya satu persatu dihukum mati. Bekas lubang peluru masih ada di dinding penjara ini.Photo;Prof.Ichwan Azhari
Baca juga;

Padahal Belanda menganggapnya tokoh penting yang melawan Belanda sehingga harus dieksekusi mati. Banyak pada era ini tokoh tokoh yang ditangkapi Belanda, paling di penjara, dibuang, ditahan (Soekarno, Agus Salim dan Syahrir di Brastagi dan Prapat misalnya). Tokoh tokoh lain yang ditangkap begitu banyaknya tapi tidak sampai harus dihukum mati, di penjara pula eksekusinya.

Pada 27 April 2017 yang lalu, sosok terlupakan ini kembali diseminarkan di Universitas Asahan Kisaran,Sumatera Utara. dengan nara sumber Prof.Ramli Wahid, Dr. Husney Matondang Dan Prof.Ichwan Azhari . Sebelumnya pada bulan Februari 2017 tokoh ini di Seminarkan di Kota Tanjung Balai. Seminar lanjutan masih akan digelar di beberapa kota, juga di Medan, dalam rangka melawan lupa.

Belanda menjatuhkan hukuman mati dipastikan berkaitan dengan perlawanan Tuan Syech atas pendudukan Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia. Arsip Intelijen Belanda NEFIS/CMI di Den Haag diharap bisa menjawab secara detail apa alasan politik dan militer, Belanda menangkap, memenjarakan dan mengeksekusi Ulama ini dengan hukuman mati. Ulama pejuang ini adalah tokoh besar terlupakan. Indonesia harus berhenti melupakannya !(Courtesy to Prof..Ichwan Azhari).

No comments