TRAGEDI AMBON & POSO;"MENGENANG PEJUANG MUJAHIDIN & LASYKAR JIHAD FPI"
Peristiwa 'Idul Fitri berdarah 19 Januari 1999 bukanlah satu-satunya peristiwa yang menjadi fakta kebrutalan # Gerakan Separatis Salibis Kristian terhadap kaum Muslimin di Maluku. Bisa dikatakan,peristiwa tersebut adalah yang terbesar sekaligus awal dari berbagai peristiwa pembantaian secara masif terhadap kaum Muslimin di Maluku sejak tahun 1998.
(Umat Islam Wajib Baca sampai Habis)
BUGHATS.COM | Pada Hari Raya 'Idul Fitri19 Januari 1999 bersamaan 1 Syawal 1420H itu, menjadi tragedi berdarah dan memilukan bagi umat Islam Maluku pada khususnya dan seluruh kaum Muslimin pada umumnya.
Peristiwa tersebut menunjukkan wajah asli kaum Nashara # Gerakan Separatis Salibis Kristian yang secara biadab dan brutal melakukan pembantaian dan penyerangan terhadap kaum Muslimin Ambon di KotaMadya Ambon yang tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri.Tragedi tersebut meluas ke seluruh Maluku.Pembantaian tersebut tidak berhenti sampai disitu saja, tapi masih terjadi di jalan-jalan dan di perkampungan-perkampungan yang majoriti dihuni Umat Muslim.
Ribuan nyawa Muslim melayang, puluhan ribu dari mereka harus eksodus atau mengungsi dari Ambon demi keselamatan mereka tanpa membawa barang apapun kerana rumah-rumah atau barang-barang mereka telah hangus terbakar dan dijarah para perusuh #Salibis Kristian.
Peristiwa Idul Fitri berdarah 19 Januari 1999 bukanlah satu-satunya peristiwa yang menjadi fakta kebrutalan# Gerakan Separatis Salibis Kristian terhadap kaum Muslimin di Maluku. Bisa dikatakan, peristiwa tersebut adalah yang terbesar sekaligus awal dari berbagai peristiwa pembantaian secara masif terhadap kaum Muslimin di Maluku sejak tahun 1998.
BACA;Mengenang Tragedi Pembantaian Umat Islam Maluku Oleh Anggota Gerakan Separatis Salibis Kristian (Idul Fitri Berdarah).
Berdasarkan kondisi ini pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menghitung jumlah mayat kaum muslimin dan menguburkannya. Padahal teriakan-teriakan minta tolong kaum Muslimin di Maluku, terdengar sampai kepada seluruh di Indonesia, dan pemerintah bersikap diam.
Maka dalam rangka lakukan tabayyun, dikirimlah team investigasi yang terdiri dari beberapa Ustadz, dan hasil laporannya sangat menyedihkan Ribuan umat Islam dibantai saat itu tapi media Indonesia bungkam. Laporan tersebut disampaikan juga kepada Syaikh Rabbi, dan Masyaikh lainnya, dan mereka perintahkan untuk sampaikan masalah ini kepada Penguasa dan Pimpinan Indonesia.
Dan pada tahun 1999 para Astatidzah mengirim surat yg berisi nasehat kepada Presiden BJ Habibi tentang kenyataan yang terjadi di Maluku. Surat tersebut dibalas Presiden dengan jawaban, “Terima kasih atas nasehatnya, dan Insya Allah saya akan melaksanakan kewajiban saya”.
Satu sisi lain kerusuhan dan pembaintaian masih saja berlangsung, hingga berakhirnya pemerintahan Presiden BJ Habibi. Presiden BJ Habibi memerintah selama 500 hari, kemudian digantikan Presiden yang baru yaitu Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Pada Masa kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid, pembantaian kepada Umat Islam di Maluku masih saja berlangsung bahkan semakin luas. Kemudian para Astatidzah mengirim surat yang kedua kepada Presiden Abdurahman Wahid yang berisi tentang realiti yang terjadi di Maluku. Salah satu butir surat tersebut, menanyakan tentang tanggung jawab beliau selaku penguasa dalam lindungi Umat Islam yang dibantai di Maluku.
Ternyata isi surat tersebut ditanggapi oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan pernyataan yang pernyataan “marah”. Dia bilang “Yang korban cuman lima saja kok diributkan” (hal ini sangat bertentangan dengan realiti yg terjadi dilapangan).
Di Pihak Nashara ada seorang bernama Benny Doro atau dikenal sebagai Bernat Bicara tokoh pemuda Kristian di Galela Halmahera Utara. Dia dikenal sebagai tukang jagal Kaum Muslimin, membantai Muslimin, tetapi dia bebas pergi keluar negeri, tanpa tersentuh oleh hukum. Dan tokoh2 gereja di Ambon dan Maluku juga demikian, satu sisi lain teriakan minta tolong umat Muslim semakin keras. Umat Islam teriak minta tolong, tetapi mereka tidak tahu kepada siapa mereka harus meminta tolong ? Karena pemerintah tidak melindungi mereka.
Pembantaian tersebut berlangsung selama 1,5 tahun, tetapi Pemerintah pada waktu itu tidak mendengar teriakan mereka. Setelah 1,5 tahun pemerintah tidak bisa ambil tindakan tegas dalam lindungi kaum muslimin di bumi Maluku dan sudah meluas ke Poso,Kabupaten Poso adalah sebuah kabupaten/daerah di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia Timur.
Baca Juga;
Akhirnya pada tanggal 6 April 2000, NGO/ORMAS-FPI sepakat membetuk LASYKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH. Terbentuknya LASYKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH tersebut direstui oleh Para Masyaikh, disebabkan pemerintah kita pada saat itu lemah. tanggal 4 Mei 2000 terjadi pertempuran pertama di daerah Pos Kota,Dan dengan Pertolongan Allah SW,pertahanan pihak kufar tunggang langgang.
Ustadz Ja’far Umar Thalib memimpin langsung pertempuran tersebut, dan hal tersebut bikin heran/tercengang Umat Islam penduduk asli di Ambon. Begitulah kenyataan yang terjadi pada pertempuran pertama yang terjadi di Pos Kota.. (Kalau ingat peristiwa itu masih merinding).
Dengan gagahnya Pasukan Muslimin dengan Takbir, “ALLAHU AKBAR” maju hadapi pihak kufar didepan mata, mereka bak singa yang habisi mangsa. Melihat semangat takbir dan keberanian singa-singa Muslimin dalam pertempuran tersebut, akhirnya pihak kufar memilih melarikan diri. Dan bubarlah mereka. Tunggang langgang, dan tercerai berailah mereka. Allah SWT, telah beri kemenangan pada ronde pertama.
Setiap waktu senggang Lasykar Jihad Ahlussunah Wal Jama’ah selalu membekali ‘ilmu agama kepada masyarakat setempat. Dan membuat madrasah yang mampu menampung 5.000 anak, Masjid-Masjid dihidupkan kembali dengan Shalat jama’ah 5 waktu. Dan Masjid-Masjid selalu diramaikan dengan pengajian-pengajian, sehingga terbentuklah keimanan kaum muslimin yang ada di Maluku.
Sehingga terbentuklah keberanian kaum muslimin di Maluku yang semula penakut, akhirnya mereka jadi pemberani bak singa-singa siap tempur. Masjid-Masjid yang semula sepi, menjadi ramai kembali, umat yang semula tidak shalat kemudian jalankan shalat, hingga berubahlah kondisi Maluku.
Dengan terbentuknya Iman dan Taqwa, terbentuk pula keberanian masyarakat setempat, maka berubahlah kondisi masyarakat di Maluku. Maka serangan demi serangan pihak kufar kepada Muslimin selalu dilawan dengan gagah berani, semangat jihad, dan teriakan Takbir. Sehingga setiap serangan-serangan yang dilakukan pihak kufar kepada Kaum Muslimin selalu berhasil dipukul mundur oleh singa-singa Muslimin.
Dan kondisinya menjadi berbalik, korban banyak berjatuhan dari pihak kufar, sehingga mulai ributlah Parlement Europa. Mulai ributlah Amerika dan ributlah Sekjen PBB, memaksa agar Lasykar Jihad Ahlussunnah Wal Jama’ah dibubarkan.
Begitu juga dengan Dewan Gereja Dunia yang mengatakan bahwa Laskar Jihad lakukan gerakan pembataian/pembersihan komuniti Kristian. Akhirnya dengan ributnya Dunia International tersebut Pemerintah Indonesia baru berani ambil tindakan mengatasi kerusuhan yg terjadi. Mereka baru berani menangkap tokoh-tokoh RMS(Republik Maluku Selatan) seperti Pendeta Renaldi Damanik, Alex Manuputi, dan 300 tokoh-tokoh RMS lainnya.
Dan setelah dari hari ke hari Pemerintah yang dapatkan legitimasi dunia internasional berani ambil tindakan, maka Lasykar Jihad ditarik mundur.>
Maka pada tanggal 7 mei 2002 Laskar Jihad dibubarkan, kerana urusan keamanan bangsa adalah urusan Pemerintah, bukan Lasykar Jihad.
Nah,itulah kronologis yang sebenarnya mengenai Jihad di Ambon.. Tidak bermaksud membuka luka lama. Tapi saya mencoba meluruskan realiti yang terjadi di lapangan, walaupun peristiwa itu sudah terjadi 14 atau 16 tahun yang lalu. Kerana dari dulu hingga sekarang banyak masyarakat yang tidak tahu realiti yang terjadi, dan lecehkan masalah jihad di Ambon padahal tanpaLasykar Jihad (Mujahidin) Ambon,Poso tak akan Merdeka dan Damai.>
Pasukan Salibis Kristian yang awalnya membantai umat Islam akhirnya berselempak kocar-kacir. merengek-rengek mengadu ke PBB, Amerika dengan pelaporan memutar-balikan fakta, bahwa Ummat Kristian dibantai. Disitulah Amerika memberi Label Mujahid sebagai Teroris padahal kenyataanya mereka yang memulai permusuhan dan perang duluan.
Jadikanlah itu semua sebagai Pelajaran..!!
Jangan sampai terulang lagi, Kalau LASYKAR JIHAD AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH dihidupkan lagi maka Musnahlah kalian semua para Kuffar.
Untuk sekadar ingatan dan peringatan kepada generasi Muslim hari ini,saya posting sebagian foto-foto yang masih tersimpan di galeri tentang kekejaman,brutal,sadisnya kaum Teroris Salibis Kristian di Ambon & Poso.
Mungkin sebagian Anda hanya membaca dan menonton di TV tentang kekejaman kaum Teroris Salibis Kristian terjadi di Myanmar, Patani Selatan Thailand,Bosnia Herzegovina dan Serbia (Dulu tergabung dalam Negara Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan Presiden Pertamanya bernama Tito dan diangkat menjadi presiden seumur hidup) Sesungguhnya peristiwa kejam dan brutal itu pernah berlaku di negara tercinta Indonesia ini.
Peristiwa tersebut menunjukkan wajah asli kaum Nashara # Gerakan Separatis Salibis Kristian yang secara biadab dan brutal melakukan pembantaian dan penyerangan terhadap kaum Muslimin Ambon di KotaMadya Ambon yang tengah merayakan Hari Raya Idul Fitri.Tragedi tersebut meluas ke seluruh Maluku.Pembantaian tersebut tidak berhenti sampai disitu saja, tapi masih terjadi di jalan-jalan dan di perkampungan-perkampungan yang majoriti dihuni Umat Muslim.
Ribuan nyawa Muslim melayang, puluhan ribu dari mereka harus eksodus atau mengungsi dari Ambon demi keselamatan mereka tanpa membawa barang apapun kerana rumah-rumah atau barang-barang mereka telah hangus terbakar dan dijarah para perusuh #Salibis Kristian.
Peristiwa Idul Fitri berdarah 19 Januari 1999 bukanlah satu-satunya peristiwa yang menjadi fakta kebrutalan# Gerakan Separatis Salibis Kristian terhadap kaum Muslimin di Maluku. Bisa dikatakan, peristiwa tersebut adalah yang terbesar sekaligus awal dari berbagai peristiwa pembantaian secara masif terhadap kaum Muslimin di Maluku sejak tahun 1998.
BACA;Mengenang Tragedi Pembantaian Umat Islam Maluku Oleh Anggota Gerakan Separatis Salibis Kristian (Idul Fitri Berdarah).
Berdasarkan kondisi ini pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa kecuali hanya menghitung jumlah mayat kaum muslimin dan menguburkannya. Padahal teriakan-teriakan minta tolong kaum Muslimin di Maluku, terdengar sampai kepada seluruh di Indonesia, dan pemerintah bersikap diam.
Maka dalam rangka lakukan tabayyun, dikirimlah team investigasi yang terdiri dari beberapa Ustadz, dan hasil laporannya sangat menyedihkan Ribuan umat Islam dibantai saat itu tapi media Indonesia bungkam. Laporan tersebut disampaikan juga kepada Syaikh Rabbi, dan Masyaikh lainnya, dan mereka perintahkan untuk sampaikan masalah ini kepada Penguasa dan Pimpinan Indonesia.
Dan pada tahun 1999 para Astatidzah mengirim surat yg berisi nasehat kepada Presiden BJ Habibi tentang kenyataan yang terjadi di Maluku. Surat tersebut dibalas Presiden dengan jawaban, “Terima kasih atas nasehatnya, dan Insya Allah saya akan melaksanakan kewajiban saya”.
Satu sisi lain kerusuhan dan pembaintaian masih saja berlangsung, hingga berakhirnya pemerintahan Presiden BJ Habibi. Presiden BJ Habibi memerintah selama 500 hari, kemudian digantikan Presiden yang baru yaitu Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur).
Pada Masa kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid, pembantaian kepada Umat Islam di Maluku masih saja berlangsung bahkan semakin luas. Kemudian para Astatidzah mengirim surat yang kedua kepada Presiden Abdurahman Wahid yang berisi tentang realiti yang terjadi di Maluku. Salah satu butir surat tersebut, menanyakan tentang tanggung jawab beliau selaku penguasa dalam lindungi Umat Islam yang dibantai di Maluku.
Ternyata isi surat tersebut ditanggapi oleh Presiden Abdurrahman Wahid dengan pernyataan yang pernyataan “marah”. Dia bilang “Yang korban cuman lima saja kok diributkan” (hal ini sangat bertentangan dengan realiti yg terjadi dilapangan).
NGO/Ormas FPI(Front Pembela Islam) menyatakan, “Apabila Pemerintah tidak bisa lindungi umat Islam, maka kita akan lakukan JIHAD di Bumi Maluku”. “JIHAD demi membela Umat Islam yang dibantai di Maluku”. Gus Dur menjawab,”Saya nggak peduli mau JIHAD apa JAHID, macem2 tak sikat”. Astaghfirullaahal’adzim.
Bagaimana cara sikapi keadaan seperti itu, satu sisi lain pembatantaian kepada ribuan Umat Islam masih terus berlanjutan. Ribuan Umat Islam dibantai dimana-mana, hingga terjadi pengungsian besar-besaran dari kalangan Umat Islam untuk cari tempat yang aman.Di Pihak Nashara ada seorang bernama Benny Doro atau dikenal sebagai Bernat Bicara tokoh pemuda Kristian di Galela Halmahera Utara. Dia dikenal sebagai tukang jagal Kaum Muslimin, membantai Muslimin, tetapi dia bebas pergi keluar negeri, tanpa tersentuh oleh hukum. Dan tokoh2 gereja di Ambon dan Maluku juga demikian, satu sisi lain teriakan minta tolong umat Muslim semakin keras. Umat Islam teriak minta tolong, tetapi mereka tidak tahu kepada siapa mereka harus meminta tolong ? Karena pemerintah tidak melindungi mereka.
Pembantaian tersebut berlangsung selama 1,5 tahun, tetapi Pemerintah pada waktu itu tidak mendengar teriakan mereka. Setelah 1,5 tahun pemerintah tidak bisa ambil tindakan tegas dalam lindungi kaum muslimin di bumi Maluku dan sudah meluas ke Poso,Kabupaten Poso adalah sebuah kabupaten/daerah di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia Timur.
Baca Juga;
Akhirnya pada tanggal 6 April 2000, NGO/ORMAS-FPI sepakat membetuk LASYKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH. Terbentuknya LASYKAR JIHAD AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH tersebut direstui oleh Para Masyaikh, disebabkan pemerintah kita pada saat itu lemah. tanggal 4 Mei 2000 terjadi pertempuran pertama di daerah Pos Kota,Dan dengan Pertolongan Allah SW,pertahanan pihak kufar tunggang langgang.
Ustadz Ja’far Umar Thalib memimpin langsung pertempuran tersebut, dan hal tersebut bikin heran/tercengang Umat Islam penduduk asli di Ambon. Begitulah kenyataan yang terjadi pada pertempuran pertama yang terjadi di Pos Kota.. (Kalau ingat peristiwa itu masih merinding).
Dengan gagahnya Pasukan Muslimin dengan Takbir, “ALLAHU AKBAR” maju hadapi pihak kufar didepan mata, mereka bak singa yang habisi mangsa. Melihat semangat takbir dan keberanian singa-singa Muslimin dalam pertempuran tersebut, akhirnya pihak kufar memilih melarikan diri. Dan bubarlah mereka. Tunggang langgang, dan tercerai berailah mereka. Allah SWT, telah beri kemenangan pada ronde pertama.
Setiap waktu senggang Lasykar Jihad Ahlussunah Wal Jama’ah selalu membekali ‘ilmu agama kepada masyarakat setempat. Dan membuat madrasah yang mampu menampung 5.000 anak, Masjid-Masjid dihidupkan kembali dengan Shalat jama’ah 5 waktu. Dan Masjid-Masjid selalu diramaikan dengan pengajian-pengajian, sehingga terbentuklah keimanan kaum muslimin yang ada di Maluku.
Sehingga terbentuklah keberanian kaum muslimin di Maluku yang semula penakut, akhirnya mereka jadi pemberani bak singa-singa siap tempur. Masjid-Masjid yang semula sepi, menjadi ramai kembali, umat yang semula tidak shalat kemudian jalankan shalat, hingga berubahlah kondisi Maluku.
Dengan terbentuknya Iman dan Taqwa, terbentuk pula keberanian masyarakat setempat, maka berubahlah kondisi masyarakat di Maluku. Maka serangan demi serangan pihak kufar kepada Muslimin selalu dilawan dengan gagah berani, semangat jihad, dan teriakan Takbir. Sehingga setiap serangan-serangan yang dilakukan pihak kufar kepada Kaum Muslimin selalu berhasil dipukul mundur oleh singa-singa Muslimin.
Dan kondisinya menjadi berbalik, korban banyak berjatuhan dari pihak kufar, sehingga mulai ributlah Parlement Europa. Mulai ributlah Amerika dan ributlah Sekjen PBB, memaksa agar Lasykar Jihad Ahlussunnah Wal Jama’ah dibubarkan.
Begitu juga dengan Dewan Gereja Dunia yang mengatakan bahwa Laskar Jihad lakukan gerakan pembataian/pembersihan komuniti Kristian. Akhirnya dengan ributnya Dunia International tersebut Pemerintah Indonesia baru berani ambil tindakan mengatasi kerusuhan yg terjadi. Mereka baru berani menangkap tokoh-tokoh RMS(Republik Maluku Selatan) seperti Pendeta Renaldi Damanik, Alex Manuputi, dan 300 tokoh-tokoh RMS lainnya.
Dan setelah dari hari ke hari Pemerintah yang dapatkan legitimasi dunia internasional berani ambil tindakan, maka Lasykar Jihad ditarik mundur.>
Maka pada tanggal 7 mei 2002 Laskar Jihad dibubarkan, kerana urusan keamanan bangsa adalah urusan Pemerintah, bukan Lasykar Jihad.
Nah,itulah kronologis yang sebenarnya mengenai Jihad di Ambon.. Tidak bermaksud membuka luka lama. Tapi saya mencoba meluruskan realiti yang terjadi di lapangan, walaupun peristiwa itu sudah terjadi 14 atau 16 tahun yang lalu. Kerana dari dulu hingga sekarang banyak masyarakat yang tidak tahu realiti yang terjadi, dan lecehkan masalah jihad di Ambon padahal tanpaLasykar Jihad (Mujahidin) Ambon,Poso tak akan Merdeka dan Damai.>
Pasukan Salibis Kristian yang awalnya membantai umat Islam akhirnya berselempak kocar-kacir. merengek-rengek mengadu ke PBB, Amerika dengan pelaporan memutar-balikan fakta, bahwa Ummat Kristian dibantai. Disitulah Amerika memberi Label Mujahid sebagai Teroris padahal kenyataanya mereka yang memulai permusuhan dan perang duluan.
Jadikanlah itu semua sebagai Pelajaran..!!
Jangan sampai terulang lagi, Kalau LASYKAR JIHAD AHLUSSUNAH WAL JAMA'AH dihidupkan lagi maka Musnahlah kalian semua para Kuffar.
Untuk sekadar ingatan dan peringatan kepada generasi Muslim hari ini,saya posting sebagian foto-foto yang masih tersimpan di galeri tentang kekejaman,brutal,sadisnya kaum Teroris Salibis Kristian di Ambon & Poso.
Mungkin sebagian Anda hanya membaca dan menonton di TV tentang kekejaman kaum Teroris Salibis Kristian terjadi di Myanmar, Patani Selatan Thailand,Bosnia Herzegovina dan Serbia (Dulu tergabung dalam Negara Republik Federal Sosialis Yugoslavia dan Presiden Pertamanya bernama Tito dan diangkat menjadi presiden seumur hidup) Sesungguhnya peristiwa kejam dan brutal itu pernah berlaku di negara tercinta Indonesia ini.
No comments
Post a Comment