Mengapa "Indonesia Semakit Ruwet & Runyam Full"?
Mungkinkah "Indonesia Menuju Kehancuran"
Jika pada artikel diatas para pengamat dan peneliti politik dan sosial menilai tentang negara Indonesia dan para pemimpin-pemimpinnya kini yang sudah keluar dari jalur demokrasi,yang sudah tidak mementingkan lagi Undang-Undang dan Hukum yang termaktub dalam perlembagaan Undang-Undang Dasar '45 dalam konsep berbangsa dan bernegara,malah tidak peduli tentang rakyat lagi.
BACA: #BebaskanJAKARTA!!! Menyongsong Fajar 313[31 Maret 2017].
Saya ada membaca sebuah artikel dari kisah seorang warga Negara Indonesia yang bekerja di Qatar dan Arab Saudi.Dalam thread tersebut dipertanyakan kepada pembacanya."Manakah yang lebih kaya raya bumi & negaranya antara Indonesia dengan negara-negara Arab seperti Qatar dan Arab Saudi"? Apakah jawaban Anda?
Saya sudah pasti akan memberi jawabannya Indonesia-lah yang kaya raya,Kerana bumi dan lautannya dipenuhi hasil-bumi & khazanah alam yang melimpah ruah ada; minyak petrolium,gas,uranium,emas,tembaga,batubara,bouxit,timah dan lainnya serta hutan dengan kayu-kayuannya,lautan dengan segala isinya..Yah pokoknya tidak bisa dikira dengan jari kekayaan bumi pertiwi ini.!
Namun,mengapa negara dan rakyat Indonesia lebih miskin dan melarat dari negara-negara Teluk & Timur Tengah tersebut,Padahal negara-negara Arab itu hanya dipenuhi padang pasir dan hanya punya hasil-bumi petrolium sahaja.
Anda bisa cari penyebabnya,!Mengapa Indonesia tidak pernah bisa membuat rakyatnya hidup senang,kehidupan sosial bagaikan ada kasta-kastanya..Yang kaya bertambah kaya,dan yang miskin bertambah merangkak melarat,melata dibumi bertuah ini untuk mencari rezeki dan menjalani kehidupan harian.Dan sebagiannya terpaksa bekerja di negara asing sebagai pembantu rumah tangga dan buruh-buruh dipelbagai bidang pekerjaan.Justru negara yang saya sebutkan diatas,sungguh benar-benar memenuhi setiap kehendak dan keperluan rakyatnya dan juga mendapat berkah 'Baldatun Warabbun Ghafur" dari Allah SWT.
Dan diantara penyebab Negara Indonesia terus mundur dan rakyatnya miskin dan melarat dan tidak mendapat Rahmat dan Berkah dari Allah SWT,Jawabannya ada pada tulisan dibawah ini.Inilah sebagian sikap para pemimpin Indonesia yang tidak peduli HALAL & HARAM hasil pendapatannya ,baik dari pimpinan di atas hingga di kampung-kampung .Semua berjamaah untuk berkorupsi dan meng-songlap segala peluang yang terbuka.Na'uzubillah.
Kita lanjutkan pada perbahasan Kedua; "Indonesia Semakit Ruwet & Runyam Full". pada tulisan asalnya [oleh;Nanik Sudaryati/FB] ini mari kita simak dengan seksama,apa yang sebenarnya sedang terjadi di Indonesia.
Mengapa Indonesia begitu ruwet kayak sekarang (terutama setelah reformasi)?
Ilustrasi Foto.
BACA; #Lion Air;Status Pemilik Sebenarnya Benarkah Singapura?
Jikalau pada zaman Orba(Orde Baru) yang main projek itu hanya anak -anak Pak Harto dan para konglomerat yang punya hubungan dekat/kroni dengan mantan presiden itu, Dan serta sedikit para pejabat , tapi kalau sekarang era Jokowi ini "waduh runyam poolll."!
Mulai dari pejabat Eksekutif, Legislatif, Yudikatif di tingkat mana pun di pusat atau di daerah di tambah pengurus Partai ,sekarang semua rebutan projek, aset pemerintah dan kenduri Dana APBN. Yang membuat runyam kadang satu dengan yg lain saling tabrakan dalam berebut projek.
Makin runyam dan informasi makin "gak genah", kerana kadang para pejabat -pejabat yang duitnya banyak pakai konsultan politik dan media,maka dipakailah media sosial, dan media mainstream untuk membangun opini, yang ujungnya adalah rebutan duit negara (rakyat), SDM, dll. Dan yang lebih gila, yang tak main projek para pejabat ini pada jadi CALO konglomerat atau pengusaha .
Istilah kata sekarang yang sampai ke rakyat itu kayaknya tetesan embun atau tinggal ampasnya saja. Tolong tunjukkan pembangunan fisik mana sekarang ini yang memberikan value buat rakyat?
Kalau mahu lihat bagaimana mental pejabat -pejabat kita saat ini, cobalah lihat kwalitas jalan-raya kita saat ini. Coba bagaimana jalan baru dipakai tidak sampai 1 tahun sudah hancur, bandingkan di zaman Bung Karno, Pak Harto atau zaman Belanda sekalian....
Juga pembangunan jembatan, gedung sekolah dll ....Itu baru satu hal dari sisi fisik ..
Di bidang pertanian zaman Orla(Orde Lama) dan Orba,Apakah kita impor cabe(Chili), kedelai(kacang soya), singkong(Ubikayu), garam, ikan dll nggak?
Coba lihat hutan kita,berapa Virgin Forest kita di jaman Orba dan berapa sekarang ? Hutan semua gundul dan rusak , akhirnya banjir bandang terjadi di mana -mana .
Belum lagi kita bicara soal moral dan mental yang saat ini dihajar habis oleh budaya Barat dan Narkoba....Zaman Pak Harto berapa jumlah pemakai Narkoba dan berapa Jumlahnya Pemakai/Penagihnya sekarang?
Saya sewaktu bertemu seorang pejabat lurus,jujur di sebuah Department , dia mengatakan akan mempercepat pensiunnya,lantaran sudah tidak tahan lagi, kerana menteri -menteri yang menjadi atasannya dipilih kerana politis, sehingga departmen tempat dia bekerja benar-benar tidak ada manfatnya dan tambah bubrah. Jangan -jangan di Departemen lain juga demikian?
Saat ini seperti tidak ada harapan buat rakyat, dan satu -satunya harapan adalah menjalankan agama dengan benar, agar kita mendapat pertolongan dari Allah SWT. Namun sial bagi rakyat Indonesia yg majoriti Muslim di Indonesia, mahu memperoleh keadilan untuk menegakan Islam pun ternyata suliiiiit ....
Jadi buat apa duit Ratusan Triliun Rupiah tiap lima tahun digelontorkan untuk Pilpres, Pilkada, dan Pileg kalau negara ini makin RUSAK, bukan membaik?
-------------------------
Nota;
ruwet/ru·wet/ a kusut; kalut; sulit; rumit: keadaan politik semakin --;
runyam/ru·nyam/ a 1 susah menjalankannya; rumit; sulit: kalau terjadi kecelakaan di jalan raya, urusannya cukup --; 2 gagal; tidak berhasil (jadi); kalut: kalau begitu, tentu akan -- usaha kita;
merunyamkan/me·ru·nyam·kan/ v 1 menyulitkan; merumitkan; 2 menggagalkan
No comments
Post a Comment