Menikmati Kopi Kawa Dalam Tempurung.Bukan Adunan Biji Kopi Tapi dari Daun Kopi.Ini Sejarahnya
Menikmati Kopi Kawa Dalam Tempurung.Bukan Adunan Biji Kopi Tapi dari Daun Kopi.Ini Sejarahnya
Hey Dude, Tentu bagi Anda menikmati kopi dalam cawan-gelas kaca memang sudah biasa.Tapi, Tahukah Anda jika Anda melancong ke SumateraBarat (SumBar) atau juga dikenal sebagai daerah/ranah Minangkabau.Ada satu jenis minuman kopi atau teh yang disebut Kopi Kawa atau Teh Kawa.
Kopi Kawa atau Teh Kawa diadun dan dibuat dari sejenis Daun Tanaman Kopi yang khas dan penyajiannya pun unik, yaitu dalam tempurung kelapa.
Sebagai minuman, lumrahnya kopi dibuat dari biji tanaman kopi yang diolah sedemikian rupa.
Hasilnya merupakan minuman dengan warna yang pekat, rasa yang dalam, serta aroma yang khas.Namun di Sumatera Barat,seperti di Kota Payakumbuh,BukitTinggi,Batu Sangkar dan beberapa daerah lain di Sumatera Barat-minuman Kopi Kawa ini,kopi tidak diolah dari biji melainkan daun tumbuhan kopi.
Minuman khas tersebut dinamakan "Kopi Kawa".
Baca; Kawah Uap Panas Pegunungan Darajat, Garut.Jawa Barat Indonesia
Baca; 20 Gambar Panduan Lengkap Untuk Melawat Legoland Malaysia
Admin FortunaLifeStyle telah mengenali dan pernah mencicipi minuman kopi yang terbilang langka ini di masa remaja dahulu sewaktu diadakannya Pacuan Kuda atau Lumba Kuda di gelanggang Pacuan Kuda di daerah Gadut sekitar 3 km dari pusat Kota BukitTinggi.
Digerai-gerai dan warung kopi sangat banyak waktu itu menjual minuman Kopi Kawa yang disajikan secara unik di mangkok tempurung kelapa.Dengan cuaca sejuknya daerah BukitTinggi,jika Anda minum Kopi Kawa maka terasa tubuh menjadi hangat dan menyegarkan.
Cerita Menyedihkan disebalik Wujudnya Minuman Kopi Kawa Ini
Asal muasal bermula wujudnya Kopi Kawa ini ada info yang mengatakan bermula asalnya dari Daerah Batu Sangkar Kabupaten Tanah Datar,Sumbar Dan ada pula yang mengatakan berasal dari Daerah PayaKumbuh Kabupaten Lima Puluh Kota.SumBar.Namun itu bukan perkara yang perlu dipermasalahkan yang penting pastinya berasal dari daerah/ranah Minangkabau.Sumatera Barat.
Minum kopi merupakan salah satu kegemaran bagi sebagian besar masyarakat Kepulauan Nusantara, bahkan di beberapa daerah minum kopi sudah menjadi tradisi. Begitu juga dengan masyarakat di ranah Minangkabau.
Cerita disebalik wujudnya kopi Kawa Ini. Sebenarnya ada cerita sedih di balik kopi ini.Kopi Kawa dibuat oleh masyarakat Minangkabau pada zaman penjajahan Belanda.Digunakannya daun kopi sebagai bahan minuman terkait dengan sejarah tanam paksa yang dilakukan pada zaman kolonial Belanda.
Tepatnya saat kebijakan "Tanam Paksa"(Romusha) diberlakukan kepada masyarakat".
"Mereka menanam tapi tak bisa minum kopi kerana semua biji kopi diambil oleh Belanda.
Penduduk di Sumatera Barat dilarang menikmati biji kopi untuk diri sendiri meskipun dipaksa untuk menanamnya demi kepentingan perdagangan. Kerana hal ini, para penduduk mengakalinya dengan menggunakan daun kopi yang dipercaya masih mengandung kafein.
Akhirnya untuk mengurangi rasa sakit hati, diambillah daun-daun kopi itu, diasap kemudian dikeringkan dan direbus. Jadilah kopi kawa," papar Mala kepada KompasTravel.di Festival Jajanan Minang 2016 yang digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat,Ahad (11/12/2016).
Untuk mengolah kopi kawa, daun kopi yang sudah diasap dan dikeringkan hanya perlu direbus di panci tanah liat.
"Harus panci(periuk) tanah liat. Kalau panci alumunium takutnya bereaksi," kata Mala.
Untuk menambah rasa nikmat kopi kawa, Mala menambahkan kayu manis dan gula merah yang sebelumnya telah dicampurkan dengan cengkeh.
Kata Mala, kopi kawa sangat baik untuk orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi.
"Hanya saja (minumnya) yang original, jangan dicampur gula. Minumnya
seperti teh-O saja. Sehari boleh lebih dari sekali," kata Mala.
Menurut Mala, kopi kawa ini sudah semakin langka.Lebih mirip teh dibanding kopi. Warna cokelatnya tidak lebih pekat daripada kopi, dengan kedalaman rasa yang lebih berat berbanding teh.
Rasa asap sangat kental, hasil dari pengasapan daun kopi.
Mengonsumsi kopi kawa tak menimbulkan reaksi pada lambung atau jantung yang berdegup kencang layaknya meminum kopi biasa. Kopi ini juga minim kafein.
Namun jika ingin merasakan sensasi minum kopi yang berbeda, jelas kopi kawa patut dicoba.
Menurut Mala, kopi kawa ini sudah semakin langka.Lebih mirip teh dibanding kopi. Warna cokelatnya tidak lebih pekat daripada kopi, dengan kedalaman rasa yang lebih berat berbanding teh.
Rasa asap sangat kental, hasil dari pengasapan daun kopi.
Mengonsumsi kopi kawa tak menimbulkan reaksi pada lambung atau jantung yang berdegup kencang layaknya meminum kopi biasa. Kopi ini juga minim kafein.
Namun jika ingin merasakan sensasi minum kopi yang berbeda, jelas kopi kawa patut dicoba.
Baca; Apa yang Tidak Pernah Diceritakan Orang kepada Anda tentang Jam Tangan?
Lokasi Anda Untuk mencicipi Kopi Kawa di Sumatera Barat.
Kopi Daun Kawa sangat
mudah ditemui di beberapa daerah dan kota di Sumatera Barat misalnya di
kota Bukittinggi ada di daerah Banuhampu tepatnya di Simpang Aur Kuning
berdekatan Kampung Jambu Air-Arah jalan Ke Kampung Taluak Hilir.Dan juga di Daerah Biaro berdekatan Bukit Tinggi ataupun di daerah pelancongan Ngarai Sianok(Lembah Sianok) BukitTinggi.Dan kini juga sudah banya gerai-warung yang menjual kopi Kawa disekitar perkampungan berdekatan Kota Bukittinggi.
Dan jika Anda ke daerah Batu Sangkar,Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Di sini juga banyak kita temukan kedai yang menyajikan kopi ini, salah satunya adalah Home Industry Kiniko yang lokasinya berada di Jl Raya Bukit Tinggi-Batusangkar, Km 16, Tabek Patah.
Yang membuat Kiniko lebih dikenal dari yang lainnya ialah kerana lokasinya yang mudah dijangkau. Selain itu juga memiliki pemandangan hijau yang sangat indah dan persawahan yang subur. Jadi sembari menyeruput kopi kita bisa menikmati pemandangan. Untuk menikmati kopi kawa di sini,setiap pengunjung bisa mengambilnya sendiri (self service). Penyajiannya cukup unik kerana yang menjadi wadah untuk kopi kawa daun ialah tempurung kelapa yang dibelah dua. Tempurung ini diberi tatakan bambu atau tempurung kelapa yang didesain sebagai tatakan.
Kopi Kawa Daun bisa dinikmati dengan atau tanpa gula. Untuk penambah aroma bisa juga ditambah kayu manis. Menyeruput kopi ini semakin nikmat bila ditemani dengan makanan ringan seperti "pisang salai", pisang goreng, atau pancake yang juga dijual di sini. Untuk menikmati secangkir kopi kawa daun sangat murah kerana harganya hanya Rp 3.000@Seringgit saja.
________________
Sumber Rujukan:
http://batam.tribunnews.com
https://travel.detik.com
No comments
Post a Comment