Berkunjung Ke Bukit Tinggi Sumatera Barat.Jangan Lupa Menikmati Minuman Kawa Daun

<img src="Minuman Kawa Daun.jpg" alt=" Berkunjung Ke Bukit Tinggi Sumatera Barat.Jangan Lupa Menikmati Minuman Kawa Daun ">
(Hidangan Kawa Daun/Lemang/Photo:kompasiana.com/iwannugroho)

Hey Dude,Mungkin bagi Anda para pecinta kopi lebih jauh mengenal biji kopi yang merupakan salah satu bahan mentah untuk dibuat bahan minuman kopi.Tetapi membuat minuman khas Sumatera Barat (Minangkabau) yang disebut sebagai Kawa Daun ada keunikannya tersendiri.!

Salah satu kuliner yang cukup langka khas dari Sumatera Barat, yakni minuman Kawa Daun.Ianya adalah minuman hangat yang terbuat dari daun kopi.

Baca ;
Menikmati Kopi Kawa Dalam Tempurung.Bukan Adunan Biji Kopi Tapi dari Daun Kopi.Ini Sejarahnya.

Bagi masyarakat Minangkabau buah/biji dari pohon kopinya dijadikan kopi bubuk(serbuk) dan daunnya diolah menjadi minuman khas bernama Kawa Daun.

Minuman Kawa Daun (disebut juga sebagai Daun Kawa), uniknya disajikan bukan di cawan atau gelas, tetapi disajikan dalam batok tempurung kelapa.
Agar mangkok tegak berdiri, tempurung didudukkan di tabung bambu.

Aroma rasa kopi sungguh terasa dan menyegarkan, dengan aroma khas yang harum. Bila tidak menyukai kopi, pengunjung bisa minta tambah susu, yang juga tidak kalah nikmatnya.

Istilah Kawa Daun, merujuk kapada daun kopi jenis Arabika, yang memang terkenal cita rasanya. Minuman ini dibuat dari daun kopi yang disangrai (disalai diatas bara api kayu). Daun hasil sangrai ini warnanya juga hitam, seperti halnya biji kopi. Ini yang kemudian diseduh menjadi minuman kawa daun.

Mengapa masyarakat di daerah tersebut tidak menggunakan biji kopi untuk dibuat sebagai minuman kopi.Mengapa harus daunnya?

Berlakunya fenomena itu ada sejarahnya tersendiri.Dimana pada zaman penjajahan kolonial Belanda.Masyarakat Minangkabau(Indonesia umumnya) dipaksa menanam tanaman kopi.Dan biji kopi tersebut dibawa penjajah Belanda ke negerinya untuk dijadikan kopi dan dijual di Eropah.


Namun sikap penjajah Belanda yang tamak,mereka tidak membenarkan penduduk dan penanam kopi untuk memanfaatkan biji kopi untuk membuat minuman. Biji kopi hanya untuk orang-orang Belanda.

Peraturan ini diakali oleh penduduk dan penanam kopi dengan menggunakan dedaunan kopi yang dipercaya masih mengandung kafein.
Kerananya, penduduk pribumi waktu itu kemudian berinovasi menggunakan daun kopi untuk dibuat minuman kopi.

Baca; Unique Cultural Traditions "Pacu Jawi" Yang Hanya Ada Di Indonesia[2]

<img src="Minuman Kawa Daun.jpg" alt=" Berkunjung Ke Bukit Tinggi Sumatera Barat.Jangan Lupa Menikmati Minuman Kawa Daun ">
Potret Zaman Doeloe-
disini kita lihat sekelompok orang sedang memanggang daun kopi di atas api kecil sampai daun menjadi coklat dan kering, untuk membuat kopi daun yang lebih dikenal sekarang Kawa Daun


 

Berkunjung Ke Bukit Tinggi Sumatera Barat.Jangan Lupa Menikmati Minuman Kawa Daun

So,Jika Anda berkunjung ke Sumatera Barat.Anda dapat menikmati Minuman Kawa Daun disajikan secara tradisional dan alami langsung dari tempat memasak dengan sajian yang khas. Dengan menggunakan peralatan saji seperti tempurung sebagai tempat air Kawa dan Bambu sebagai alas tempurung serta cerek dari Tanah Liat anda akan merasakan rasa yang sangat original.
Kawa Daun dapat disajikan lebih nikmat disertai dengan gorengan seperti, Goreng Pisang, Bika sebagai ciri khas dari daerah Kabupaten Tanah Datar.

Dan para pengunjung dapat juga mencoba minuman khas ini di Pondok Kawa Daun Pak Pangeran Sardi, yang terletak di jalan raya perbatasan Kota Padang Panjang ke arah Bukittinggi sekitar km 6, masuk Nagari Aie Angek. Di pondok ini pengunjung bisa melepas lelah sambil menikmati keindahan alam pegunungan Bukit Barisan, dengan menikmati minuman hangat dari daun kopi.


<img src="Minuman Kawa Daun.jpg" alt=" Berkunjung Ke Bukit Tinggi Sumatera Barat.Jangan Lupa Menikmati Minuman Kawa Daun ">
               (Jamuan Kawa Daun /Photo by aia-kawa.blogspot.com)

Baca; Unique Cultural Traditions Makepung Yang Hanya Ada Di Indonesia[1]


Masih ada menu pelengkap di pondok Pangeran Sardi ini, yakni Lemang Pisang, Tapai Pulut Hitam, dan Buah Durian. Penganan Lamang Pisang, disajikan hangat-hangat langsung dari bara api. Lamang(Lemang) berisi Pisang Raja, yang beraroma khas.

Anda juga bisa menyaksikan proses penyajian lamang ini juga menarik. Lamang diletakkan dalam bambu, yang di dalamnya sudah diberi santan dan bumbu/rempah. Pembakaran ini dilakukan selama dua jam. Setelah matang, bambu dibelah dan dikeluarkan lamangnya. Lamang diiris sesuai permintaan dan siap disajikan hangat-hangat. Lamang ini dapat dimakan terpisah atau diberi tapai pulut hitam atau buah durian. Pada hari cuti, Pak Pangeran Sardi membuat lamang hingga 100 buah potongan bambu.


Pondok Pangeran Sardi buka pagi hingga sore hari. Pondok yang terletak di sisi barat jalan raya ini, memiliki meja lesehan panjang, memuat hingga 40 orang. Di sini juga tersedia fasilitas toilet, parkir dan musholla. Siang hingga sore hari adalah saat ramai-ramainya pengunjung, di mana udaranya yang sejuk dapat dihangatkan oleh sensasi minuman daun kawa. Menjelang Maghrib, pondok biasanya tutup kerana kawa daun dan lamang umumnya sudah habis.

Selamat Anda Berkunjung Ke Sumatera Barat untuk menikmati pelbagai kuliner khusus minuman Kawa Daun yang lazat dan bagus untuk kesehatan Anda

=================
Courtesy To;
www.kompasiana.com/iwannugroho
http://aia-kawa.blogspot.com

No comments