5 Perjalanan Paling Berbahaya Dan Luar Biasa Untuk Pelajar Ke Sekolah Di Indonesia
Semoga paparan foto-foto ini agar menjadi cambuk kepada pelajar dan anakbangsa kita di rantau ini agar
gigih berjuang dalam memajukan diri dalam menimba ilmu
pengetahuan disekolah-sekolah dan university.Kerana hanya pendidikan dan
pembelajaran yang dapat merobah nasib anda untuk berjaya dalam membina
masa
depan
#1. Kanak-kanak sekolah menyeberang di jambatan gantung usang yang rosak di kabupaten Lebak.Indonesia.
(Image credits: Reuters)
Jambatan gantung usang ini terletak di Kabupaten Lebak,Provinsi Banten, Jawa Barat.Indonesia. Ibukotanya adalah Rangkasbitung.
Dan jembatan ini terletak tepatnya di Sungai Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai terpanjang di Banten.
Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak adalah berada pada bagian utara kabupaten ini berupa dataran rendah, sedang di bagian selatan merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Halimun di ujung tenggara, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi.
Masyarakat Baduy merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki Kabupaten Lebak dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara kerana memiliki keunikan tersendiri[sources]
(!) Sebenarnya foto-foto diatas hanya sebagai kenangan saja lagi untuk tatapan anak-cucu anakbangsa Nusantara ini.
Kerana setelah tersebar kisah dan foto diatas oleh media internasional, produsen baja terbesar di Indonesia, PT Krakatau Steel, telah membina sebuah jembatan baru, sehingga anak-anak bisa menyeberangi sungai dengan selamat.
Hey Dude. Seperti yang saya paparkan pada artikel yang lalu berjudul :
6 Perjalanan Paling Berbahaya Dan Luar Biasa Untuk Pelajar Ke Sekolah Di China.
Maka artikel ini adalah lanjutan dari thread diatas.Dan foto-foto yang saya posting di artikel ini (atas/bawah) bukan sesekali untuk menghina atau memalukan anak-bangsa dinegara berlakunya peristiwa tersebut.
Tetapi untuk mengambil suri teladan dari sisi positifnya.Jika kita mahu membahas dari sisi negatifnya maka hal itu tiada kesudahannya.Yang kita perolehi hanya rasa tidak puas hati.marah,benci kepada pemerintah yang bertanggung jawab dalam perkara tersebut.
Hidup mesti diteruskan! Walau kebobrokan dan kepincangan berlaku dalam cara pemerintahan di sesebuah negara itu.
Sebagai contoh bagaimana seorang anakbangsa Indonesia bernama Wahyudin dari sekolah rendah hingga berjaya ke university sanggup bekerja jadi pemulung(pengutip barang buangan-recycle) di tengah malam hingga waktu subuh semata-mata untuk menyara hidup dan pendidikannya.Anda baca kisah sedih dan gembiranya disini:
Wahyudin 'Pemulung Ganteng' Kini Menatap Doctoral Degree ke Luar Negeri.
Namun Wahyudin tidak pernah marah apatah lagi memberontak terhadap ibubapanya,apatah lagi kepada pihak berkuasa dinegaranya.Malah beliau menjadi seorang yang dihormati masyarakat kerana budibahasanya,penyantun dan berprilaku mulia kepada ibubapa dan jiran tetangganya.
Semoga paparan foto-foto ini agar menjadi cambuk kepada pelajar dan anakbangsa kita di rantau ini agar gigih berjuang dalam memajukan diri dalam menimba ilmu pengetahuan disekolah-sekolah dan university.Kerana hanya pendidikan dan pembelajaran yang dapat merobah nasib anda untuk berjaya dalam membina masa depan.
Dan jangan lupa untuik #Bersyukur Selalu.atas limpahan nikmat dan kurniaan Allah SWT atas kesenangan dan kemewahan hidup di negara rantau ini .Sehingga mendapat peluang dan kesempatan belajar di sekolah-sekolah dan university dengan mudah dan juga mendapat sokongan pemerintah dan kerajaan yang stabil.
Jangan anda terpukau dengan analogi "bahwa ada anakbangsa yang putus sekolah setakat sekolah menengah,tapi berjaya juga menjadi pengarah/director sebuah syarikat/perusahaan dengan adanya orang tengah/kroni politik yang menggolkan dia ke peringkat tersebut"
Analogi orang tengah/kroni politik,itu hanya boleh wujud/terjadi dinegara yang mengamalkan rasuah/corruption.
#2. Children Traveling On The Roof Of A Wooden Boat In Pangururan, Lake Toba.Indonesia
Image credits: Muhammad Buchari
Image credits: Reuters/Beawiharta Beawiharta
Image credits: Nico Fredia
Image credits: Panjalu Images / Barcroft Media
Pangururan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Indonesia.Pangururan adalah juga merupakan ibu kota Kabupaten Samosir,Samosir merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di danau Toba.(Lake Toba).
Pangururan terdiri dari beberapa desa seperti Parbaba, Sialanguan, Sinabulan, Lumbansuhi dan lain sebagainya. Desa Lumbansuhi memiliki suasana alam yang indah dan cukup banyak disinggahi oleh wisatawan asing [sources]
#3. Para pelajar menaiki rakit buluh untuk menyeberangi sungai Ciherang di Kampung Cilangkap Jawa Barat, Indonesia
Image credits: Reuters/Beawiharta Beawiharta
Ci Herang adalah salah satu sungai di Jawa Barat. Asalnya dari pegunungan Tangkuban Perahu. Kata "Ci Herang" berasal dari bahasa Sunda, "ci" artinya sungai atau air, dan "hérang" yang artinya jernih atau bening [sources]Sebenarnya fenomena pelajar menaiki rakit atau sampan kesekolah adalah perkara lumrah yang juga terdapat diSabah,Sarawak dan Brunei.kerana negeri-negeri ini didominasi perhubungan transportasi air/sungai.
#4. Para pelajar bersampan (Canoeing) ke sekolah di daerah Riau,Sumatra Indonesia.
Image credits: Nico Fredia
Fenomena para pelajar bersampan kesekolah juga sudah lumrah di daerah Riau yang terdiri dari beberapa pulau-pulau kecil dan sungai-sungai yang lebar seperti juga di Sabah,Sarawak Malaysia.
Dan memang beberapa daerah kepulauan Riau Lautan masih banyak yang menggunakan transportasi air/sungai untuk perhubungan dari satu pulau kepulau yang lain.Bahkan jalan air/sungai lebih dekat dan pantas sampai kedestinasi dari pada perhubungan darat.
#5. Para Pelajar sekolah berjalan pada Tightrope( tali/wayar tegang)30 Feet diatas sungai, di Padang, Sumatra Barat Indonesia
Image credits: Panjalu Images / Barcroft Media
Kurang pasti dimana secara tepat tempat foto ini diambil,kerana ianya disiarkan oleh media asing.menurut media tersebut untuk mencapai sekolah yang disebut di Padang itu. banyak anak-anak sekolah harus menyeberangi jembatan yang runtuh ini dengan menyeret sepanjang kawat tali yang tiga puluh kaki di atas sungai yang mengalir. Tapi petualangan mereka tidak berakhir di sana, mereka juga harus berjalan lebih jauh tujuh mil melalui hutan tropis yang lebat.
_______________________
Courtesy to Article Source – Bored Panda via funtimesnews.com.
No comments
Post a Comment