Peristiwa Tumbler Tuku, Belajar MaknaTabayyun Hingga Bahaya Overreact
Peristiwa Tumbler Tuku, Belajar Makna Tabayyun Hingga Bahaya Overreact
Desain simpel, soft colors, dan hype yang meledak di social media bikin tumbler ini jadi buruan netizen.
- Fenomena “Tumbler Tuku” belakangan ini jadi topik panas di media sosial Indonesia. Sebuah botol minum biru pastel dengan desain sederhana mendadak viral setelah kasus/kes hilangnya tumbler milik seorang penumpang KRL (Kereta Api Rel Elektrik/Electric Rail Train) berujung pada drama panjang, klarifikasi, dan bahkan pemecatan. Netizen pun heboh memburu tumbler serupa, membuatnya naik peringkat dari sekadar botol minuman biasa menjadi ikon budaya pop dadakan/segera (instant pop culture icon).
CAKRAWALA NEWS I Ada banyak hal yang berbeza sejak kita mengenal dunia internet. Tetapi di antara banyak hal yang memengaruhi hidup itu, kita jadi tahu bahwa respon kita di media sosial bisa menjadi blunder jika kita tidak hati-hati. Tidak hati-hati menulis, menyimpulkan, bahkan jika sudah merugikan nama baik seseorang.
Maka, itu mungkin yang bisa banyak kita pelajari dari peristiwa "sebuah Tumbler Tuku" yang berujung pada hilangnya pekerjaan/kerjaya seseorang.
BACA JUGA:
Tumbler Tuku: Viral Story dan Kenapa Botol Ini Jadi Rebutan
Kami tidak akan jelaskan detailnya, kerana sudah cukup viral. Justru kami ingin mengajak teman-teman semuanya untuk "reflecting experience", mentadabburi peristiwa ini agar menjadi berharga buat hidup kita.
Tidak sekedar marahnya. Bukan hanya maki-maki. Kerana kelalaian yang sama bisa kita lakukan tanpa kita sadari.
Mari kita mulai dengan salah satu akhlaq Muslim dalam menghadapi peristiwa yang tidak mengenakkannya (it's not comfortable): Al Hilm, Al Anah, dan Ar Rifq.
Mari kita bahas satu-satu.
Adab-adab mulia menghadapi luap amarah
Al Hilm, kesabaran yang matang. Ia adalah kemampuan seseorang mengendalikan dirinya saat marah. Ketika muncul kemarahan sementara ia mampu membalas, ia memilih untuk bersikap sabar, tidak menghukum, dan tidak tergesa-gesa menjatuhkan hukuman.
Lalu Al Anah, Yaitu bertindak dengan tenang dan penuh pertimbangan, tidak terburu-buru. Seseorang tidak mengambil keputusan hanya berdasarkan yang tampak di permukaan, tidak tergesa-gesa menilai sesuatu sebelum ia menimbang dan menelitinya dengan baik.
Kemudian Ar Rifq, yakni perangkat akhlak seorang Muslim ketika memperlakukan manusia dengan kelembutan dan kesantunan. Bahkan ketika mereka memang layak mendapat hukuman atau teguran, ia tetap memperlakukan mereka dengan cara yang lembut.
Banyak sekali ayat yang menjelaskan adab-adab ini, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala, "...(Yaitu) orang-orang yang menahan amarah, dan memaafkan manusia. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan” (Al-Qur'an, Surah. Ali ‘Imran: 134).
Ruin A Lifetime Peace..( Merosakkan Kedamaian Seumur Hidup..)
Kita juga belajar tentang bahayanya over-sharing dan over-react. Tidak semua hal/perkara langsung buru-buru bisa kita tulis, share dan sebar-luaskan. Apa-apa yang dilakukan dengan emosional, pasti seringkali berakhir dengan penyesalan.
"A moment of anger can ruin a lifetime of peace.”
Satu momen kemarahan yang tidak bisa kita kelola dengan baik, bisa menghancurkan kedamaian hidup kita selama-lamanya. Itulah mengapa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menggambarkan lawan kata over-react, yaitu "Wal kazhimina ghaidha..."
Apa itu "Wal Kazhiminal Ghaidha"? Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya, "Apabila amarah memuncak pada mereka, mereka menahannya —maksudnya: mereka menyembunyikannya dan tidak menuruti dorongan amarah itu."
Sejak memahami ini, kita jadi semakin sadar betapa tepatnya Sabda mulia Rasulullah ﷺ, "Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam bergulat, tetapi orang kuat adalah yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” (Hadits Riwayat, Bukhari Muslim)
Lalu, tentang Tabayyun. Betapa pentingnya ia di zaman seperti ini. Saat terlalu banyak informasi, perlulah kita memiliki daya untuk memilah (sorting/menyusun).
Walaupun saat kita sedang mendapatkan masalah dan ada seseorang yang tertuduh. Maka kita benar-benar make-sure dan tidak asal merusak nama seseorang padahal bukti yang ada tidaklah cukup.
Lagi-lagi, saat emosi terlalu menguasai, di situlah syaitan beraksi. Itulah mengapa Rasulullah ﷺ menasihati, "Sesungguhnya marah itu dari syaitan, dan syaitan diciptakan dari api. Dan api hanya dapat dipadamkan dengan air. Kerana itu, apabila salah seorang dari kalian marah, maka hendaklah ia berwudhu'.”
(Hadits Riwayat Abu Dawud)[]
📌 Catatan Editor: Artikel ini adaptasi & share dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com• Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵
Editor: Helmy El-Syamza
Illustration Image, Doc: CAKRAWALA NEWS
Follow me at;⭐
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews
www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani
TAGS: tumblertuku, botol minum viral, viral di TikTok, review tumbler tuku, desain tumbler viral,viral Indonesia, viral story, viral trends,








No comments
Post a Comment