Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?

  • Sinopsis: Nama sebenar Sultan Shalahuddin al-Ayyubi ialah Shalahuddin Abu al-Muzaffar Yusuf bin Ayyub (1137 -1193) mengasaskan dinasti Ayyubi bangsa Kurdi di Mesir dan Syria. Di Barat beliau dikenali sebagai Saladin. Beliau juga terkenal dalam kalangan Nasrani dan Muslim dengan kebolehannya sebagai ketua dan ketangkasannya dalam peperangan yang disertai juga dengan sifat kesatriaan dan belas kasihannya semasa Perang Salib.
  • Beliau dilahirkan di dalam sebuah keluarga Kurdi di Tikrit dan dihantar ke Damsyik untuk menghabiskan pelajarannya. Ayahnya, Najm ad-Din Ayyub, ialah gabenor wilayah Baalbek. Selama 10 tahun beliau tinggal di Damsyik (kini Syria) di kawasan istana milik Nur ad-Din iaitu anak kepada Sultan Imaduddin Zangi iaitu pemerintah Kerajaan Dinasti Zangi. (ms.Wikipedia)
<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
   Ilustrasi Image by ms.Wikipedia

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
     Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Selama ini kita salah belajar sejarah?

 CAKRAWALA NEWS l Sahabat Fillah! Tahukah? Salah satu kesalahan terbesar kita dalam belajar sejarah adalah terjebak dalam romantisme. Maksudnya bagaimana? Ia adalah ketika kita memandang masa lalu dengan mengagungkan kehebatan berlebihan, bukan secara ilmiah dan penuh hikmah.

Kita menganggap bahwa kemenangan sebuah umat hanya bergantung pada sosok/tokoh, bukan usaha panjang yang melatarinya. Padahal sejarah akan jadi segar dan bermakna jika kita melihatnya sebagai amal bersama sebuah generasi. Bukan usaha pribadi!.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
      Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Suara yang mewakili sebagian besar kita.

Ada satu hal menarik. Salah seorang netizen menulis, "Lalu adakah sosok seperti Shalahuddin di tengah-tengah umat saat ini? Umat hari ini seperti terombang-ambing bak buih di lautan, sulit untuk bersatu, kerana ketiadaan pemimpin saat ini 😢."

Ada benarnya, kita memang memerlukan pemimpin hebat. Kita perlu strong person. Tetapi, coba kita perhatikan apa kata salah satu ilmuwan Ghazzah, Dr Nashr Fahjan. Suatu hari beliau menulis seperti ini...:

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
      Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Nasihat dalam faktual...

"Salah satu hal yang aneh dari Kaum Muslimin di zaman ini, adalah mereka berdo'a pada Allah Subhanahu Wa Ta'la agar diberikan sosok seperti Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Namun jika sosok seperti Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi itu ada, umat ini malah berkata padanya sebagaimana Bani Israil berkata pada Nabi Musa 'Alaihis Salam: "Pergilah engkau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap menanti di sini saja.”

Apa yang terjadi? Kenapa jika sosok Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi ada, Umat ini tetap saja masih berkilah ( argue/berhujah ) dan berbual saja?

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
       Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Disebabkan kerana Shalahuddin Al-Ayyubi hanya akan bisa menjalankan tugasnya sebagai Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, kalau perangkat umatnya sudah mendukung untuk itu.

Generasi hebat zamannya sudah ada, dan mereka menjadi pendamping Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi meneruskan projek besar pembebasan Masjid Al Aqsha.

Itulah mengapa dalam sejarahnya, Anda akan menemukan tokoh-tokoh besar yang lengkap seperti Qadhi Fadhil —sang perdana menteri—, Qadhi Jamaluddin —Muslim super kaya yang membantu ekonomi umat— hingga Ishmah Khatun yang memberdayakan Muslimah dan Madrasah.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
       Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Bukan Peristiwa. Tetapi Sebab Peristiwa

Ibnu Khaldun pernah menulis dalam Kitab Al Muqaddimah, "sejarah adalah pandangan yang teliti dan penelitian yang mendalam; penjelasan yang halus tentang segala kejadian dan asal-usulnya; pengetahuan tentang hakikat peristiwa dan sebab-sebabnya secara mendalam."

Ya, sejarah bukan hanya peristiwa, tapi mempelajari sebab terjadinya peristiwa. Buka hanya tentang sosok/tokoh besar. Tetapi mentadabburi apa yang membuat tokoh itu menjadi besar dan bagaimana jiwa zaman yang membantunya menjadi tokoh besar itu.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
       Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Umat yang telah siap, akan menciptakan generasi yang siap pula. Dari generasi yang siap itu, akan muncul bintang-bintang yang saling menguatkan.Itulah mengapa, di zaman sebelum Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi, proses persiapan itu begitu panjang.

Jika diukur dari perjuangan pertama masa panglima Maudud hingga kemudian Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi menyatukan Negeri Syam dan Mesir, artinya sudah ada 74 tahun usaha untuk mempersiapkan umat.

Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi adalah finishing touch, sentuhan akhir yang mengumpulkan inspirasi generasi sebelumnya.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
        Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Maka kita percaya, bahwa "growth happens gradually, then suddenly." Yang namanya kemenangan Umat di masa depan adalah proses panjang sunyi yang tanpa tepuk tangan.

Di lorong-lorong sepi dan dinding Madrasah yang retak. Pada lingkaran kajian yang serius dan aksi-aksi yang istiqomah.

Namun, setelah proses panjang itu, lahirlah Generasi Shalahuddin. Muncullah tokoh-tokoh kunci yang menjadi "katalis" yang mempercepat gelombang kemenangan.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi Hadir Lalu Umat Siap, Atau Umat Siap Lalu Lahirlah Shalahuddin Al-Ayyubi?">
       Ilustrasi Image: Doc: CakrawalaNews

Apa itu katalis? Ia adalah sesuatu yang mempercepat terjadinya sebuah proses.

Dalam kisah umat kita, selalu ada sosok-sosok yang memang jadi "katalis" (catalyst/pemangkin)
kemenangan. Namun orang-orang seperti mereka tidak akan ada tanpa didikan Ulama dan suasana Rabbani yang ikhlas dan cerdas.

 Itulah mengapa, seorang guru pernah bilang padaku, "sebuah kebangkitan dimulai oleh orang-orang cerdas, diperjuangkan oleh yang ikhlas. Dan pada akhirnya, akan dimenangkan oleh manusia-manusia pemberani."[]

📌 Catatan Editor: Artikel ini adaptasi & share dengan izin di publish untuk website ini--dari gensaberilmu.com Media Berteraskan Islam untuk Dakwah Sejarah Islamiyah dan Ke-Pālësṭīnean• "Learn History, Repeat Victory"• [HSZ] ✨🌵  

Editor:  Helmy El-Syamza

Follow me at;
facebook.com/helmyzainuddin
CAKRAWALA NEWS:
https://t.me/cakranews

www.tiktok.com/@romymantovani
twitter.com/romymantovani

🧾 Penafian

Artikel di Helmy Network Geopolitical Insight disusun daripada sumber terbuka dan analisis bebas. Segala pandangan adalah bersifat akademik, tidak mewakili mana-mana kerajaan atau organisasi, serta bertujuan untuk pendidikan dan perbincangan umum. Kami komited terhadap etika kewartawanan, ketelusan data, dan penyampaian analisis berfakta.

🧾 Disclaimer

Articles on Helmy Network Geopolitical Insight are based on open sources and independent analysis. All views expressed are academic in nature, not representing any government or organization, and intended solely for educational and public discussion purposes. We are committed to journalism ethics, data transparency, and fact-based reporting.

© 2025 Helmy Network Geopolitical Insight. All rights reserved.

No comments

Cakrawala News Logo