Reza Pahlavi dan Ketua Oposisi Menawarkan untuk "regime change" dan Menentang Ayatollah Khamenei
Reza Pahlavi dan Ketua Oposisi Menawarkan untuk "regime change" dan Menentang Ayatollah Khamenei
"Reza Pahlavi, anak kepada Shah terakhir, menyeru agar bangkit menentang Ayatollah, pendakwaan terhadap Khamenei, dan mencadangkan dirinya sebagai pemimpin untuk proses peralihan demokrasi di Iran".
- Kita akan memperkenalkan kepada Anda calon yang diajukan dan disokong Presiden USA, Donald Trump dan sekutunya untuk mengantikan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
- Anda yang hidup ditahun 70 an pasti tahu siapa keluarga Shah Iran tersebut. Pertama saya akan memulai dengan kata kuncinya, dicatat dulu baik-baik ya : "Siapapun yang tidak mahu tunduk dengan Amerika Syarikat (AS) dan Isr4hell. Siapapun yang tegar melawan AS Isr4hell. Maka harus segera digantikan. Apapun upayanya. Adu domba, pecahkan perang saudara dan sejenisnya."
- Ya, orang diatas adalah Reza Pahlavi, putera terakhir Shah Iran Reza Muhammad Pahlavi, yang saat itu sudah tidak lagi menjabat kala Revolusi Iran menguncang penjuru dunia.
- Kerana pemimpin Iran saat ini tidak bisa diatur -- tidak mahu tunduk-- dan berani melawan AS Isr4hell dan sekutunya. Maka mereka merasa harus segera digantikan atau ditumbangkan. Dan harusnya tahu BAHWA AMERIKA sekutunya ingin sosok diatas memimpin Iran saat ini.
![]() |
Photo: Shah Iran Reza Muhammad Pahlavi |
🔴FORTUNA MEDIA -- Hingga saat ini, belum ada informasi terpercaya bahwa Donald Trump atau sekutu-sekutunya secara resmi mendukung Reza Pahlavi menggulingkan atau menggantikan Ayatollah Ali Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi Iran. Berikut rangkuman situasinya:
📰 Situasi Terkini
1. Donald Trump dan agenda “regime change”
Donald Trump baru-baru ini menyinggung kemungkinan perubahan pemerintahan di Iran melalui slogan “Make Iran Great Again (MIGA)” setelah serangan Amerika Syarikat (AS) ke fasiliti nuklear Iran. (aljazeera.com/thesun.co.uk/m.economictimes.com)
Pada 22 June 2025, Donald Trump menulis di media sosial: “Jika regime Iran saat ini tidak mampu MAKE IRAN GREAT AGAIN, mengapa tidak ada perubahan regime?” (en.wikipedia.org/politico.com)
Namun, pemerintah AS membantah secara resmi berniat menggulingkan Iran. (politico.com)
![]() Reza Pahlavi was very familiar with Netanyahu |
2. Reza Pahlavi semakin vokal
Anak terakhir Shah Iran, Reza Pahlavi, aktif menyerukan perubahan regime dan mengaku siap memimpin pemerintahan transisi setelah jatuhnya pemerintahan Revolusi Islam Iran. Ia mengundang militer Iran agar tidak menindas rakyat dan menawarkan jaminan proses hukum yang adil bagi Ayatollah Ali Khamenei jika ia mahu turun �� (yahoo.com/news/irans-crown-prince-calls-supreme-171656628.html?)
![]() |
3. Dukungan diaspora dan media pro-Barat
Media seperti Politico, Times of India, Huffington Post, dan Reuters melaporkan bahwa Reza Pahlavi mendapat dukungan dari sebagian warga Iran di luar negeri dan dari tokoh seperti Donald Trump, Netanyahu, serta diaspora. Namun, ada juga penentang yang khawatir tentang intervensi asing atau kekosongan kekuasaan pasca-regime yang bisa terjadi .
![]() |
Photo: Ayatollah Ali Khamenei |
🔍 Analisis
Isu:
1. Apakah Donald Trump mendukung Reza Pahlavi secara resmi?
Fakta saat Ini: Tidak ada deklarasi formal atau pernyataan resmi dari Trump mahupun Team Donald Trump yang menyebut sokongan spesifik kepada Reza Pahlavi. Dukungan muncul lebih bersifat retorik melalui slogan MIGA yang bisa ditafsirkan mendukung perubahan regime.
2. Pahlavi benar-benar calon sah?
Fakta: Reza Pahlavi dianggap sebagai tokoh oposisi utama dalam diaspora, dengan sokongan dari beberapa negara dan organisasi. Namun, ia belum punya basis/base kekuatan dalam negeri dan rencana pastinya masih belum teruji di lapangan
3. Reaksi internasional?
Fakta: Ada minat dari AS (Trump-era) dan Isr4hell untuk mendukung perubahan. Tetapi banyak para analis memperingatkan risiko petaka seperti Arab Spring Case di Iraq/Libya/Tunisia/Mesir, tanpa landasan lokal/tempatan dan stabiliti pasca-regime .
Kesimpulan
1. Belum ada bukti Donald Trump secara resmi mendukung Pahlavi—yang ada adalah retorik mendukung perubahan regime secara umum, bukan endorsement personal.
2. Reza Pahlavi makin intensif menggalang dukungan. Tetapi sejauh ini semua dukungan itu berada di luar negeri dan retorik belaka.
3. Risiko tinggi: perubahan regime tanpa dukungan internal yang kuat bisa memicu berbagai situasi kekacauan.
![]() |
Reza Pahlavi-Paris (huffingtonpost.es/global) |
🔴Reza Pahlavi, anak sulung terakhir Shah Iran dan pemimpin pembangkang semasa Ayatollah, telah menggesa untuk merobohkan "Tembok Berlin"nya sendiri dan mengetuai "perubahan regime" menentang Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Dalam satu persidangan dari Paris. Perancis pewaris Shah Iran, Mohamed Reza Pahlavi, bercakap langsung dengan Ayatollah Khamenei, menuntut beliau "meletak jawatan" di tengah-tengah p3rang tiga penjuru Isr4hell-AS-Iran. "Dan jika dia berbuat demikian, dia akan menerima perbicaraan yang adil dan proses undang-undang yang sewajarnya. Itu lebih daripada yang pernah dia berikan kepada mana-mana rakyat Iran," tambahnya dalam kecaman awamnya terhadap pimpinan Revolusi Republik Islam Iran.
![]() |
Reza Pahlavi at the Wailing Wall- Jerusalem?? |
Reza Pahlavi tidak teragak-agak untuk menggambarkan masa itu sebagai "Tembok Berlin" miliknya sendiri, merujuk kepada pertempuran sosial untuk "kebebasan", yang mana beliau menawarkan untuk memimpin proses "peralihan nasional". Dia juga menyatakan kesediaannya untuk "kembali" ke negara Iran itu selepas bercakap "dengan orang dari seluruh Iran, dari semua lapisan masyarakat."
"Saya bertanding untuk memimpin peralihan nasional ini, bukan atas kepentingan pribadi, tetapi sebagai hamba rakyat Iran. Saya mempunyai rancangan yang jelas untuk peralihan dan pembaharuan negara," sambungnya, dalam mesej kepada masyarakat antarabangsa untuk menolak sokongan Ayatollah Ali Khamenei.
Ayatollah Khomeini kembali ke Iran pada 1979 selepas 14 tahun dalam buangan di Turki, Iraq dan Perancis (aljazeera.com)
Dalam ucapannya, di tengah-tengah serangan AS dan Isr4hell ke atas Pemerintahan Ayatollah, Reza Pahlavi menekankan keperluan untuk mengelak daripada menyediakan "talian hayat" kepada Republik Islam, menjelaskan bahawa hanya Iran yang demokratik akan menghentikan pertumbuhan program nuklearnya.
Bagi tujuan ini, beliau berhasrat untuk membentuk barisan pembangkang yang demokratik berdasarkan prinsip integriti wilayah, kebebasan individu, dan kesaksamaan semua rakyat -- serta pemisahan agama dan negara.
"Saya mempunyai rancangan yang jelas untuk peralihan dan pembaharuan negara. Dalam beberapa hari akan datang, pasukan pakar saya akan menerbitkan rancangan untuk 100 hari pertama selepas kejatuhan Republik Islam," jalan yang semestinya melibatkan referendum mengenai peralihan dan pembinaan semula demokrasi, Reza Pahlavi menyimpulkan.(www.huffingtonpost.es/global) [HSZ]
Source: Various international media
Editor: Helmy El-Syamza
Follow me at;⭐
twitter.com/romymantovani
facebook.com/helmyzainuddin
pinterest.com/hsyamz

VIDEO:
No comments
Post a Comment