Puisi Esei,'Hakikat Diri Sang Kyai'

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Puisi Esei, 'Hakikat Diri Sang Kyai'">

Puisi Esei,'Hakikat Diri Sang Kyai'

  •  FORTUNA MEDIA -- Sinopsis : Puisi ini adalah Puis Esei adaptasi dari kisah Kyai Syekh Siti Jenar (nama aslinya Raden Abdul Jalil), seorang tokoh Ulama yang hidup pada zaman Ulama-Ulama Wali Songo di Pulau Jawa.
  • Syekh Siti Jenar dianggap kontroversi kerana ajarannya yang dinilai menyimpang dari ajaran Islam mainstream pada waktu itu. Ajaran-ajarannya lebih menekankan pada konsep "manunggaling kawula gusti" yaitu "penyatuan antara manusia dengan Tuhan", yang oleh sebagian kalangan dianggap bertentangan dengan Tauhid Islam.
  • Kerana ajaran-ajaran ini, Syekh Siti Jenar akhirnya dihukum m4ti oleh pihak berkuasa Ulama waktu itu (bukan oleh kumpulan Wali Songo) Meskipun kisahnya banyak diselimuti lagenda dan mitos, ia menjadi salah satu tokoh penting dalam sejarah spiritual di Kerajaan Islam Pulau Jawa era tersebut.(editor/ wikipedia,id)

   'Hakikat Diri Sang Kyai'

Dalam keheningan sujudnya
Sang Kyai berbicara kepada langit,
menyulam kata-kata yang tak terucap,
di batas antara hidup dan mati
"Wahai yang mencari,
berlarilah melampaui bayangmu,
tinggalkan dunia yang merangkulmu fana,
dan temukanlah, yang kekal dalam dirimu"
Seribu alam tercipta dari langkahnya,
tapi ia berkata,
“Semua ini hanyalah pantulan cermin,
sedang wajah-Nya tak terlihat oleh mata fana”
Dalam perjalanan tanpa akhir
Sang Kyai menggali kedalaman jiwa,
menghancurkan sekat-sekat ego,
hingga ia berdiri di ambang fana dan baqa
“Wahai pencari yang gigih,
hakikat hidup adalah penghilangan,
penghilangan segala yang menghalangimu
melihat wajah-Nya yang sejati”
Tiada lagi yang bisa dibanggakan,
segala yang terlihat hampa dan sementara
“Lepaskanlah dirimu,” kata Sang Kyai,
“kerana yang engkau cari
bukanlah di dunia, tapi di kedalaman jiwa”
Langkah demi langkah, ia tenggelam,
ke dalam samudera tanpa batas,
di mana kata-kata pun kehilangan makna
dan hanya suara-Nya yang tetap ada
“Di mana kau, wahai diri?”
bisiknya kepada angin malam
“Terlalu banyak ilusi yang kau kejar,
hingga kau lupa pada Dia yang abadi”
Dan dalam keheningan itu,
dengan jiwa yang tersingkap,
ia temukan kematian bukanlah akhir,
melainkan kelahiran kembali,
ke dalam pelukan Ilahi yang tak terbatas.
(Bagian larik terakhir puisi ini menekankan perjalanan spiritual Sang Kyai Syeikh Siti Jenar yang meninggalkan ego dan dunia fana untuk menyatu dengan Tuhan, melalui proses pelenyapan diri dan pemahaman hakikat kehidupan serta kematian) Wallahu A'lam #HSZ
🇲🇾 Kuala Lumpur, 16102024--
13 Rabiul Akhir 1446 H
✍️ Puisi by LibraSZH
💢 ©Copyright Reserved
🌄 Courtesy to ilustrasi image by #googleimages Follow me at;
twitter.com/romymantovani
facebook.com/helmyzainuddin
pinterest.com/hsyamz


Disclaimer, Puisi ini karya penulis (romymantovani) Jika ada penulis/blogger mahu menulis ulang atau mencetak/membukukan dipersilahkan ! Asalkan tidak merobah bait - kalimat puisi dan menyertakan nama penulis dan website ini fortuna media

No comments