KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [146]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [146]">
Illustrasi Image by pinterest.com

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [146]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-146

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

       Tiba di Madinah

    FORTUNA MEDIA -- Duapuluh hari lamanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم  tinggal di Tabuk. Setelah itu beliau pulang bersama ribuan pasukan Muslimin. Mereka berhasil meraih kemenangan tanpa mengalami serangan sedikit pun. Namun bahaya sebenarnya belum berakhir. Khususnya bagi Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ sendiri.

    Dalam perjalanan pulang ini Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ melewati jalan di sebuah bukit. Saat itu beliau ditemani oleh Ammar bin Yasir yang memegang tali kekang unta Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ dan Hudzaifah bin Al-Yaman yang berjalan di depan.

    Diam-diam 12 orang munafik yang ikut pasukan Muslimin datang mengendap-endap. Mereka berniat membunuh Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Ini adalah kesempatan baik yang telah lama mereka tunggu dari sejak berangkat. Ketika itu pasukan Muslimin justru sedang berada di lembah jauh di bawah mereka.

    Namun Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan kedua Sahabatnya mendengar gerakan 12 orang itu. Mereka bertiga menoleh ke belakang. Orang-orang munafik itu terkejut dan melarikan diri.

    Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan Hudzaifah untuk mengejar. Pengajaran itu sampai hampir berhasil kerana Hudzaifah sudah bisa menjangkau unta-unta mereka dengan pukulan tongkatnya. Namun orang-orang itu berhasil berbaur di tengah pasukan Muslimin sehingga tidak terlihat lagi.

    Walaupun mereka berusaha menutupi wajah, Hudzaifah berhasil mengetahui nama-nama mereka dan memberitahukannya hanya kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم saja. Sejak itu Hudzaifah dijuluki sebagai orang yang dapat memegang rahasia Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ.

    Setelah 55 hari meninggalkan Madinah, pasukan Muslimin kembali. Dari jauh terlihat samar-samar sebuah gundukan gunung. Rasulullah صلى الله عليه وسلمl bersabda, "Itu adalah gunung Uhud, ia mencintai kami dan kami pun mencintainya."

    Orang-orang di Madinah mendengar kedatangan pasukan dari kejauhan. Maka para wanita dan anak-anak keluar rumah untuk menyongsong pasukan dengan gembira. Mereka mengucapkan syair seperti yang dulu pernah dikumandangkan ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم berhijrah dan tiba di Madinah.

    Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ berangkat ke Tabuk pada bulan Rajab dan tiba pada bulan Ramadan. Ini merupakan peperangan terakhir bagi beliau.

    Apa yang kemudian terjadi pada orang yang meninggalkan perang? Tidakkah mereka malu berhadapan dengan pasukan yang kembali dengan kemenangan ini?  

   Keempat macam sifat hati itu adalah:


   1. Hati yang bersih di dalamnya ada pelita yang bersinar itulah hati orang mukmin.

   2. Hati yang tertutup, adalah hati orang kufur

   3. Hati yang terbalik, adalah hati orang munafik dia mengetahui kemudian mengingkari dia melihat kemudian buta.

   4. Hati yang didalamnya terkandung iman dan nifaq.

    Orang-orang yang Tidak Ikut Berperang

    Begitu tiba di Madinah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم langsung masuk ke Masjid dan sholat dua rakaat. Orang-orang munafik menjadi gelisah. Maka berduyun-duyunlah mereka menghadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ dan mengemukakan berbagai alasan, bahkan sampai bersumpah. Jumlah mereka mencapai 80 orang lebih. Meskipun tahu bahwa semua alasan itu dibuat-buat, Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ menerimanya, tetapi beliau serahkan apa yang ada di hati mereka kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

    Sedangkan Kaab bin Malik, Murarah bin Ar Rabi dan Hilal bin Umayyah berterus terang bahwa mereka lalai. Sebenarnya mereka dalam keadaan kuat dan mampu, namun mereka memutuskan untuk tidak berangkat. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Apa yang kalian katakan memang tidak bohong. Pergilah sampai Allah Subhanahu Wa Ta'ala menentukan sendiri persoalanmu."

    Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم melarang kaum Muslimin bercakap-cakap dengan ketiganya. Kaab bin Malik menuturkan semua orang menjauhkan diri dari kami dan mereka berubah sikap terhadap kami sehingga aku merasa seolah-olah bumi yang kupijak ini bukanlah bumi yang kukenal!"

    Sementara Murarah bin Ar Robi dan Hilal bin Umayyah menghabiskan hari-hari mereka dengan berdiam diri di dalam rumah dan terus menangis penuh rasa sesal, Kaab bin Malik yang masih muda dan berwatak keras tetap keluar rumah.

    Puluhan hari sudah ketiganya terasing entah sampai bila, bahkan Istri-istri mereka pun diperintahkan menjauh. Ketika itu datanglah sepucuk surat dari Raja Ghassan kepada Kaab bin Malik, "Kudengar Muhammad telah mengucilkan dirimu. Tuhan tidak akan membuat dirimu hina dan nista. Datanglah kepadaku engkau pasti kuterima dengan baik."

    Kaab bin Malaik berkata pada dirinya sendiri, "Ini juga termasuk cobaan!"

    Setelah itu, dilemparkannya surat itu ke dalam api. Berbeda dengan kedua temannya, Kaab bin Malik masih terus datang ke Masjid untuk sholat berjamaah. Dia bahkan memberi salam kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
    Namun Kaab bin Malik tidak bisa mendengar apakah 
Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ membalas salamnya atau tidak. Kaab bin Malik menuturkan,

    "Kemudian aku sholat di dekat Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ sambil melirik kearah beliau. Ternyata pada saat aku masih sholat beliau memandangku, namun setelah selesai sholat dan aku menoleh kepadanya beliau yang memalingkan muka".

    Baru setelah 50 hari kemudian turunlah firman Allah Ta'ala yang memberi ketiganya ampunan. Bagi Kaab bin Malik, Murarah Bin Ar-Rabi' dan Hilal bin Umayyah hari itu adalah hari paling membahagiakan sejak mereka dilahirkan kedunia!

    Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengulurkan tangannya pada waktu malam supaya orang-orang yang berbuat salah pada waktu siang bertobat, dan dia mengulurkan tangannya waktu siang agar orang-orang yang berdo'a pada waktu malam bertobat sampai terbit matahari dari tenggelamnya. (Hadits riwayat Muslim dari Anas) [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network

No comments