KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [134]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [134]">
Ilustrasi Image by pinterest.com

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [134]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-134

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

     Kaum Quraisy Melanggar Perjanjian Hudaibiyah

    FORTUNA MEDIA -- Mendadak terjadilah peristiwa menggemparkan. Pada suatu malam, Bani Bakr yang merupakan sekutu orang Quraisy menyerang musuh lamanya, Bani Khuza'ah.

    Pada saat itu, Bani Khuza'ah tengah tertidur lelap di pangkalan air milik mereka sendiri yang bernama Al Watir. Setelah perjanjian Hudaibyah, Bani Bakr memihak kaum Quraisy, sedangkan Bani Khuza'ah menggabungkan diri dengan
Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

    Serangan mendadak itu membuat Bani Khuza'ah terdesak dan kewalahan. Dalam pertempuran itu, diam-diam pihak Quraisy membantu Bani Bakr. Padahal itu merupakan pelanggaran besar terhadap perjanjian Hudaibyah. Rupanya orang Quraisy sudah tidak takut lagi kepada Kaum Muslimin. Mereka mengira, Kaum Muslimin sudah hancur dalam pertempuran Mu'tah.

    Bani Khuza'ah lari berlindung di sekitar Ka'bah. Di tempat itu, orang-orang Bani Bakr sendiri mengingatkan pemimpin mereka untuk tidak berperang di tanah suci Ka'bah, "Wahai Naufal, kita sudah memasuki tanah suci. Ingat Tuhanmu, Tuhan mu!"

    Namun Naufal bin Muawiyah Ad Diali, pencetus serbuan ini, menjawab dengan kasar, "Tidak ada Tuhan pada hari ini wahai Bani Bakr! Lampiaskan dendam kalian. Demi Allah, kalau perlu kalian boleh mencuri di tanah suci. Apakah kalian tidak ingin melampiaskan dendam di tanah suci?"

     Akhirnya Bani khuza'ah baru benar-benar bisa menyelamatkan diri dari pembantaian setelah mereka mundur dan meminta perlindungan di rumah keluarga Budail bin Warqa Al khuza'i. Setelah itu tanpa menunggu lebih lama lagi, Amr bin Salim Al Khuza'i cepat-cepat pergi ke Madinah menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

    Ia bertemu dengan Rasulullah صلى الله عليه وسلم  dan beberapa Sahabat di dalam Masjid. Di tempat itu ia membacakan syairnya.

    "Ya Rabbi, aku mengingatkan Muhammad tentang persahabatan Ayah kami dan Ayahnya pada masa lalu......"

     "Quraisy telah menghianatimu dalam perjanjian..... Mereka mendesak hingga ke Ka'bah dan membvnuh kami saat sedang ruku' dan sujud kepada Ilahi."

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Engkau pasti akan dibela wahai Amir bin Salim."

     Saat itu muncul awan mendung di langit, beliau bersabda, "Mendung ini akan memudahkan pertolongan bagi Bani Ka'ab (sebutan lain untuk Bani Khuza'ah)"

      Dalam Al-Qur'an surah Al Anfal ayat 55-56, Allah berfirman,

     "..Sesungguhnya makhluk bergerak yang bernyawa yang paling buruk dalam pandangan Allah ialah orang kafir, kerana mereka itu tidak beriman (55) (Yaitu) orang-orang yang terikat perjanjian dengan kamu, Kemudian setiap kali berjanji, mereka mengkhianati janjinya, sedang mereka tidak takut (kepada Allah)"(56)

       Kaum Quraisy Mengutus Abu Sufyan

     Tindakan para pemuda Quraisy membantu Bani Bakr sangat disesali oleh pemimpin mereka. Kerana itu, mereka mengutus Abu Sufyan sendiri pergi ke Madinah untuk menguatkan kembali perjanjian dan memperpanjang waktunya. Sampai di tujuan, Abu Sufyan tidak langsung menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم, tetapi menemui putrinya, Ummu Habibah Radhiallahu 'Anha, yang sudah menjadi Isteri Rasulullah صلى الله عليه وسلم

Di rumah Ummu Habibah Radhiallahu 'Anha, Abu Sufyan masuk dan ingin duduk di tikar tempat biasa Rasulullah صلى الله عليه وسلم duduk. Ummu Habibah Radhiallahu 'Anha segera melipat tikar itu sebelum diduduki Ayahnya.

    "Hai putriku, apakah engkau lebih sayang pada tikar itu dari pada aku?" keluh Abu Sufyan.

     "Ini tikar Rasulullah صلى الله عليه وسلم, padahal Ayah adalah orang musyrik yang kotor. Saya tidak ingin Ayah duduk di atasnya."

     "Demi Allah, rupanya ada yang tidak beres denganmu setelah berpisah denganku."

     Setelah itu, Abu Sufyan langsung menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم  Ia bicara panjang lebar membujuk Rasulullah صلى الله عليه وسلم.  agar memperpanjang perjanjian. Namun Rasulullah صلى الله عليه وسلم sama sekali tidak menanggapinya.

     Abu Sufyan belum putus asa, ia pergi ke Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu dan meminta agar Abu Bakar membujuk Rasulullah صلى الله عليه وسلم  Namun Abu Bakar berkata, "Aku tidak sudi melakukannya."

     Kemudian giliran Umar bin Khattab Radhiallahu 'Anhu  yang diminta Abu Sufyan agar mau membujuk Rasulullah صلى الله عليه وسلم  Umar bin Khattab Radhiallahu 'Anhu menjawab, "Layakkah aku meminta pertolongan bagi kalian kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم ?
"Demi Allah, walau hanya pasir yang ada di tanganku, tentu pasir itu akan kupergunakan untuk melawan kalian!"

    Untuk terakhir kalinya, Abu Sufyan mencoba meminta tolong kepada Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah yang saat itu sedang bermain dengan Hasan dan Husain bersama Fathimah Az Zahra Istrinya Radhiallahu 'Anhum.

     Namun, dengan lembut 
Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah menjawab, "Jika Rasulullah صلى الله عليه وسلم sudah mengambil keputusan, tidak seorang pun dari kami yang bisa menarik keputusan beliau."

     Gelaplah rasanya dunia ini bagi Abu Sufyan. Ia telah meminta-minta kepada orang-orang yang dulu pernah disiksanya sampai akhirnya terusir dari Kota Makkah. Ia kembali pulang dengan membawa khabar buruk itu bagi kawan-kawannya.[HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network

No comments