KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [133]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [133]?">
Ilustrasi Image by pinterest.com

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [133]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-133

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

     Khalid bin Walid Radhiallahu 'Anhu Menjadi Komandan

      FORTUNA MEDIA -Rasulullah صلى الله عليه وسلم. bersabda, "Zaid dan Ja'far telah diangkat kepadaku di Syurga di atas ranjang emas. Aku juga melihat ranjang Abdullah, tetapi agak miring dibanding ranjang kedua temannya."

     "Mengapa Ya Rasulullah?" tanya para Sahabat kehairanan.

    "Sebab yang dua orang itu terus maju, tapi Abdullah sempat agak ragu walau ia terus maju juga."

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم. tahu benar betapa penting dan berbahayanya perang kali ini. Kerana itu beliau sengaja memilih 3 panglima perang yang pada waktu malam bertaqarrub mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sedang pada siang hari menjadi pendekar pejuang agama. Tiga orang ini tidak berkeinginan kembali kerana mereka bercita-cita mati syahid dalam perjuangan.

     Di Madinah kaum Muslimin mendapat gambaran jalannya pertempuran dari wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Beliau bersabda, "Zaid mengambil bendera lalu dia gugur. Kemudian Ja'far mengambilnya dan dia pun gugur. Selanjutnya Abu Rawahah mengambilnya dan dia pun gugur..."

    Air mata menetes menuruni kedua pipi Rasulullah صلى الله عليه وسلم.. Setelah itu beliau bersabda lagi, Salah satu dari Pedang Allah mengambil bendera itu dan akhirnya Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Siapakah Pedang Allah yang dimaksud Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

    Di Mu'tah, Tsabit bin Akram meraih bendera sambil berseru, "Saudara-saudara kaum Muslimin! Mari kita mencalonkan salah seorang dari kita!"

     "Engkau sajalah."... "Tidak saya tidak akan mampu."

    Kaum Muslimin kemudian menunjuk Khalid bin Walid yang baru saja memeluk Islam.

     Khalid bin Walid mengubah taktik dengan menimbulkan berbagai pertempuran kecil. Ia mengulur-ulur waktu sampai tibanya perang.

    Sementara itu Khalid bin Walid bertempur dengan gagah sampai sembilan pedangnya patah dan yang tersisa hanya sebatang pedang lebar model Yaman.

    Malam hari pun tiba, Khalid bin Walid segera menyusun pasukannya untuk menjalankan strategi baru. Keesokan harinya rencana Khalid bin Walid itu membuat musuh gentar. Mereka melihat debu bertebangan tanda adanya pergerakan pasukan besar yang datang dari mana-mana di belakang pasukan Muslimin.

    "Mereka mendapat bantuan besar!" seru orang-orang Rom.

    Padahal yang tampak sebagai gerakan pasukan besar itu adalah akibat strategi Khalid bin Walid yang menarik pasukan depan ke belakang dan menaruh pasukan belakang ke depan pasukan yang berada di belakang.

    Mereka 
berpencar dan melakukan gerakan seolah-olah datang pasukan besar dari Madinah. Setelah bertempur dengan saling mengintip kekuatan, perlahan-lahan Khalid bin Walid menarik mundur pasukannya dengan tetap mempertahankan susunan tempur.

    Pasukan Rom pun mengundurkan diri dengan perasaan lega. Kalau 3.000 orang saja sudah sedemikian tangguh, apalagi jika pasukan bantuannya datang, demikian fikir mereka.

       اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

      Dampak Pertempuran Mu'tah

     Sementara itu rasa haru memenuhi hati Rasulullah صلى الله عليه وسلم. kerana gugurnya ketiga panglima Muslimin.

     Mereka pergi ke rumah Ja'far Radhiallahu 'Anhu dan melihat Istrinya Asma binte Umair Radhiallahu 'Anha sedang membuat adonan roti sementara itu anak-anaknya sudah dimandikan diminyaki dan dibersihkan. Saat itu Asma binte Umair Radhiallahu 'Anha belum tahu nasib yang menimpa Suaminya, Ja'far Radhiallahu 'Anhu.
 Rasulullah صلى الله عليه وسلم. memeluk dan mencium anak-anak Ja'far Radhiallahu 'Anhu dengan air mata berlinang.

     "Ya Rasulullah demi Ayah Bundaku," tanya Asma Radhiallahu 'Anha gelisah. "Mengapa Anda menangis? Apakah ada hal-hal yang menimpa Ja'far dan kawan-kawannya?"

    "Ya hari ini mereka gugur," jawab Rasulullah صلى الله عليه وسلم.  dengan air mata yang terus bergulir membasahi pipinya.

     Maka menangislah Asma Radhiallahu 'Anha, begitu sedih sehingga para wanita berdatangan menghiburnya.

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم. pulang dan berkata kepada para Istrinya, "Keluarga Ja'far jangan dilupakan buatkan makanan untuk mereka. Mereka sekarang dalam kesusahan".

     Kemudian ketika dilihatnya putri Zaid bin Haritsah Radhiallahu 'Anhu datang, beliau membelainya sampai menangis. Ketika para sahabat bertanya, "Mengapa Rasulullah صلى الله عليه وسلم. menangisi para syuhada yang masuk syurga?" Rasulullah menjawab bahwa itu adalah air mata seseorang yang kehilangan Sahabatnya.

     Di Madinah orang-orang tidak menyetujui penarikan mundur itu. Pasukan Khalid bin Walid pun dicemooh, "Hai orang-orang pelarian! Kamu lari dari jalan Allah!"

    Namun Rasulullah صلى الله عليه وسلم. bersabda, "Mereka bukan pelarian melainkan orang-orang yang akan tampil kembali, InsyaAllah."

    Sementara itu pertempuran Mu'tah telah menimbulkan rasa kagum yang luar biasa di kalangan suku-suku Arab kepada kaum Muslimin. Selama ini, mereka menganggap siapa pun yang berniat memusuhi Rom sama saja dengan mencari mati.

     Namun melihat pasukan kecil kaum Muslimin mampu bertempur dan bisa mengundurkan diri tanpa kerugian besar membuat mereka yakin bahwa pasukan Muslimin pasti mendapat pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan pemimpin mereka benar-benar utusan Allah Azza Wa Jalla. Maka berbondong-bondonglah Bani Sulaim, Asyja, Ghafatan, Fazarah, dan lainnya masuk Islam. Padahal sebelumnya mereka sangat keras memusuhi Islam.

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم. amat prihatin dengan anak-anak Ja'far Radhiallahu 'Anhu kerana beliau penyayang kanak-kanak dan sering memberi mereka nasehat.

     Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dari Abu Hurairah Radhiallahu 'Anhum, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم. pernah menasehati seorang anak yang sedang berjalan dengan Ayahnya, "Ingatlah kamu jangan berjalan di depannya, dan kamu jangan melakukan perbuatan yang dapat membuatnya mengumpatmu kerana marah, dan kamu jangan duduk sebelum ia duduk, dan kamu jangan panggil ia dengan namanya." [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network


No comments