Siapa Yang Menghina Itu, Rocky Gerung Atau Presiden Jokowi?

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Siapa Yang Menghina Itu, Rocky Gerung Atau Presiden Jokowi?">

Siapa Yang Menghina Itu, Rocky Gerung Atau Presiden Jokowi?

  • Tokoh kritik terbaik Indonesia, Rocky Gerung, dilaporkan ke Polisi oleh para relawan Presiden Jokowi. Rocky Gerung dituduh menghina Presiden ketika berorasi di depan acara organisasi buruh di Bekasi, Jawa Barat baru-baru ini.

  • Ucapan Rocky yang dikatakan menghina Jokowi itu adalah “bajingan yang tolol”.

FORTUNA MEDIA - Benarkan ini menghina? Tentu harus dibuktikan di pengadilan jika Presiden Jokowi sendiri melaporkannya langsung ke Polisi.

Dalam konteks implementasi hubungan sosial-politik dan ketatanegaraan. Maka orang harus melihat siapakah sebetulnya yang menghina? Rocky Gerung atau Presiden Jokowi?

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Siapa Yang Menghina Itu, Rocky Gerung Atau Presiden Jokowi?">

Sebelum menjawab pertanyaan ini, kita perlu mendudukkan posisi kedua orang yang diasumsikan sedang berperkara itu.
Pertama, Rocky Gerung adalah salah seorang dari 270 juta rakyat Indonesia yang harus dimuliakan oleh Presiden Jokowi. Mulia kehidupan ekonominya, mulia martabatnya, dan mulia suasana fikirannya. Inilah tanggung jawab Presiden kepada seluruh rakyat yang di dalamnya ada Rocky Gerung.

Kedua, Presiden Jokowi adalah pemegang authority tertinggi yang dilengkapi dengan berbagai instrumen untuk memuliakan seluruh rakyat. Jokowi punya kekuasaan tak terbatas, sumber daya alam yang melimpah-ruah, dan dukungan intelektualiti yang serba ada. Artinya, dari segi kelengkapan operasional tidak ada yang kurang.

Pertanyaannya: Sudahkah rakyat Indonesia dimuliakan oleh Presiden Jokowi? Sudahkan semua janji untuk memuliakan rakyat itu dipenuhi?

Fakta-fakta material dan non-material menunjukkan Presiden Jokowi belum memuliakan rakyat – termasuk Rocky Gerung. Rocky Gerung mungkin saja sudah mulia kehidup ekonominya. Tetapi, bisa jadi dia belum merasa mulia suasana fikirannya. Dia selalu dirisaukan oleh berbagai ketimpangan dan penyimpangan.

Yang dilakukan Presiden Jokowi malah bertolak belakang dengan kewajiban yang diembannya (digalasnya). Presiden Jokowi mendahulukan kepentingan para pemodal oligarchy yang akhirnya menjadi para "begundal" (thug/samseng). Dia tidak mementingkan keperluan rakyat. Presiden bisa menyediakan wang hampir 3 Triliun setiap hari untuk mencicil hutang, tapi hanya melemparkan "kaus oblong politik" (political t-shirt) dari jendela mobil dinasnya kepada rakyat yang berkerumun dengan hinanya.

Presiden sibuk membangun dinasti keluarganya, baik dinasti bisnis mahupun dinasti kekuasaan. Dia lebih mementingkan legacy atau warisan yang akan ditinggalkannya berbanding mengurusi pendidikan, kesihatan, dan tempat bernaung rakyatnya. Setengah mati rakyat menggunakan jalan di seluruh pelosok yang sudah rosak berat.

Presiden Jokowi lebih suka membantu Negara China dalam memenuhi kebutuhan/keperluan energi rakyat mereka berbanding mencukupi dan memurahkan harga gas dapur/masak dan lestrik rakyat Indonesia. Presiden lebih perhatian pada tambang-tambang batubara dan nikel untuk keperluan Negara China berbanding keluhan 270 juta rakyat Indonesia yang semakin sulit mendapatkan penghasilan yang wajar.

Presiden Jokowi lebih sibuk menjual IKN (Ibukota Negara) ke luar negeri ketimbang/berbanding memikirkan agar jutaan rakyat Indonesia tidak lagi menjual keringatnya ke negara seberang. Dia siang-malam memikirkan cara untuk menjadikan Ganjar atau Prabowo sebagai boneka yang akan melanjutkan ambisinya ketimbang memikirkan kelanjutan masa depan Bangsa Indonesia yang kini semakin suram.

Akibatnya, rakyat hidup dalam kontinuasi kesulitan. Kemuliaan asasi yang mereka bawa sejak lahir, kini mengalami degradasi yang memalukan dan memilukan. Presiden Jokowi bukannya bekerja untuk mengangkat kemuliaan rakyat, tapi sebaliknya menghinakan mereka.

"Jadi, jelas sekali Presiden Jokowi-lah yang menghina rakyat. Rocky Gerung hanya mewakili perasaan publik".

Selama ini, 269,999,999 jiwa Rakyat Indonesia hanya bisa diam saja. Mereka sibuk mengais pagi dan petang di tumpukan sampah rumah tangga dan tumpukan kotoran bisnis para Naga. Banyak pula yang hanya bisa menjual saluran syahwat untuk para tenaga kerja China.

Rocky Gerung bisa mengekspresikan dengan tajam protes Rakyat Indonesia kepada Presiden Jokowi. Saya siap menerima sebutan “Presiden Bajingan yang Tolol” itu. Tapi, apa daya. Saya tidak punya perangkat untuk merebut kerusi presiden dari tangan Jokowi sebelum Rocky bernarasi keras.

Jangankan merebut kerusinya, Presiden Jokowi sendiri bahkan sangat ingin memperpanjang masa jabatannya menjadi tiga periode. Andaikata tercapai, ini tentunya waktu yang cukup panjang bagi Rocky Gerung untuk menjelaskan thesis-nya tentang “presiden bajingan yang tolol” itu.[HSZ] 

Adaptasi dari status asal by Asyari Usman (Jurnalis Senior Freedom News-1 Ogos 2023)

Ilustrasi Image; Doc, Romy Mantovani 

 #TAGS : #Corporate, #TopStories, #Court & Politics, #NewsPolitics, Analysis, New & Politics

  VIDEO


No comments