KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [101]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [101]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [101]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-101

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Sayidina Ustman bin Affan Membeli Sumur

FORTUNA MEDIA - Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyadari bahaya dari keadaan ini. Yahudi Bani Nadhir berhasil memanfaatkan kekecewaan orang Muslimin pada perang Uhud dan mereka meraih banyak sekali keuntungan. Hampir setiap malam, rumah-rumah jvdi itu dipenuhi orang. Keadaan ini tidak saja akan membuat kaum Muslimin kehilangan banyak wang. Tetapi juga akan membuat hancur misi mereka untuk menjadi umat yang terbaik. Bisnis jelek orang Yahudi ini tidak saja akan membuat orang miskin, tetapi juga menghancurkan jiwa manusia.

Maka Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun menyerukan bahwa judi dan khamer dilarang. Orang-orang Bani Nadhir segera mengajukan protes,

"Muhammad, kebijakan mu akan membuat kami bangkrut. Kalau memang demikian, Izinkanlah kami berdagang dengan orang Quraisy agar produksi Khamer dan peternakan b4bi kami tidak gulung tikar!"

Akan tetapi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menghiraukan protes itu. Beliau tidak peduli dengan hancurnya pabrik-pabrik khamar dan peternakan b4bi. Semua itu tidak ada artinya dibandingkan hancurnya jiwa para sahabatnya akibat jvdi dan mabuk-mabukan.

Yahudi Bani Nadhir mengancam akan memutuskan perjanjian dan akan menjual senjata kepada orang-orang Quraisy,

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tetap pada pendiriannya. Kaum Muslimin sejak itu diharamkan berjudi dan mabuk-mabukan. Apalagi masih sangat banyak masalah yang harus dihadapi.

Lebih dari 70 keluarga Syuhada Uhud masih menangisi kepergian anggota keluarganya.

Khamar (dibaca; khamr) adalah minuman yang diharamkan. Yang termasuk Khamar adalah minuman keras, minuman yang memabukkan, minuman yang membahayakan yang dibuat dari semacam buah-buahan dan lain-lain.

Sayiditina Ummu Salamah

Untuk menghibur hati para Sahabat dan keluarganya yang ditinggalkan para syuhada, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam selalu menegaskan bahwa mereka memiliki masa depan gemilang. Mereka harus yakin bahwa kebenaran yang mereka perjuangkan akan menang. Kaum Muslimin harus kembali giat bekerja. Benih-benih di ladang sudah menunggu untuk ditanam dan kemudian dituai.

Kaum Muslimin yang masih hidup semestinya menjadi pelipur lara. Anak-anak juga ada yang kehilangan ayah mereka. Maka dari itu Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat menganjurkan, agar para Sahabatnya senantiasa menolong orang lain kerana sesungguhnya orang yang bisa menolong nasib para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang berjuang di jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala atau seperti orang yang mengerjakan shalat pada malam hari dan shaum (puasa) pada siang hari.

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam berhasil menemukan para Sahabat yang bersedia menikahi para janda syuhada. Tetapi ada juga janda yang dengan tegas menyatakan bahwa ia tidak ingin menikah lagi.

Janda itu adalah Hindun bin Umayyah Istri allayarham Abu Salamah. Usianya baru 30 tahun, cerdas, anggun, dan bijaksana. 
Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam sudah berusaha agar Ummu Salamah, demikian ia dipanggil, mahu menerima lamaran para Sahabat terkemuka, baik dari Anshar mahupun Muhajirin, bahkan Umar Bin Khattab dan Abu Bakar As Siddiq pun mengajukan lamaran. Namun semua itu ditolak oleh Ummu Salamah.

Siapakah orang yang lebih baik dari Abu Salamah, demikian selalu yang ia katakan. Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam tahu bahwa sebetulnya Ummu Salamah dan anaknya sangat memerlukan perlindungan seorang lelaki, hanya saja Ummu Salamah sulit melepaskan diri dari bayang-bayang Abu Salamah yang sangat dia cintai.

Kerana tidak ada jalan lain Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam pun mengajukan diri untuk menjadi suami Ummu Salamah. Awalnya Ummu Salamah menolak, alasannya dirinya sudah tua dan pencemburu, namun Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam ﷺ mengatakan bahwa beliau bahkan sudah berusia dua kali lipat dari Ummu Salamah. Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam ﷺ juga mendoakan agar Allah Ta'ala menghilangkan sifat pencemburu dari hati Ummu Salamah.

Akhirnya Ummu Salamah pun bersedia menjadi istri Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Menjadi Ibu bagi seluruh kaum Mu'minin.

Demikianlah dengan terjun memberi contoh akhirnya Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam membuat banyak janda miskin dan anak yatim tertolong dan terlindungi masa depannya.

Sayidina Ustman bin Affan Membeli Sumur

Di Kota Makkah orang-orang Quraisy menggembar-gemborkan kemenangan mereka dalam Perang Uhud. Mereka menyuruh para penyair mengumandangkan kemenangan itu, sekaligus mengejek Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan kaum Muslimin.

Suasana kegembiraan mewarnai hampir seluruh rumah di Kota Makkah, penyanyi dan penari terdengar di setiap halaman. Khamar dituangkan, haiwan-haiwan disembelih, dan orang-orang Arab dari berbagai penjuru diundang untuk merasakan kegembiraan itu.

Wang yang sangat besar diberikan kepada penyair-penyair dari suku lain yang bersenandung mengejek Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Para penyair itu juga membakar semangat orang untuk mengerahkan seluruh kekuatan untuk menghadapi kaum Muslimin setahun yang akan datang.

Semua ini bergema di seluruh pelosok Tanah Jazirah. Beberapa suku yang tadinya takut kepada kaum Muslimin kini mulai berani mengangkat wajah. Getaran semangat ini juga dirasakan kaum Yahudi di Kota Madinah. Oleh sebab itu timbullah keberanian mereka untuk meremehkan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, terutama di kalangan Yahudi Bani Nadhir.

Sejak Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam melarang pengikutnya pergi ke rumah-rumah jvdi, kemarahan Bani Nadhir semakin memuncak. Puncaknya, salah seorang hartawan Bani Nadhir telah melarang kaum Muslimin mengambil air dari sumur yang dimilikinya.

Kaum Muslimin tersentak dengan perlakuan ini. Kini, harga segelas air lebih mahal dari sebotol khamar. Maka Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam menganjurkan para sahabatnya yang berharta untuk membeli sumur tersebut.

Utsman bin Affan-lah yang pertama kali menyambut seruan ini. Namun orang Yahudi itu menolak menjual lebih dari setengah sumurnya. Usman menaikkan tawaran harga sebuah sumur itu tiga kali lipat harga sumur biasa. Begitu orang Yahudi itu mengizinkan, Utsman bin Affan segera menghibahkan separuh sumur ini kepada kaum Muslimin. Semua orang boleh mengambil air untuk diri sendiri maupun ternak tanpa harus membayar.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam amat bahagia dengan tindakan Utsman bin Affan ini, sehingga beliau berucap,

"Sesudah ini tidak ada bahaya apa pun bagi Utsman untuk setiap hal yang dilakukannya."

Tindakan Utsman bin Affan merupakan buah dari rasa persaudaraan yang tulus. Persaudaraan seperti ini akan melahirkan Muslim yang saling mengutamakan, saling menyayangi dan memaafkan saling membantu dan saling melengkapi antara yang satu dengan lainnya.

Namun suku-suku yang membenci kaum Muslimin pun mulai berulah-perangai dengan berbagai siasat kejam dan licik. [HSZ]

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

#kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,


No comments