Strategi dan Upaya Firli Bahuri Untuk Menghalang Anies Baswedan Capres RI-2024

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Strategi dan Upaya Firli Bahuri Untuk Menghalang Anies Baswedan Capres RI-2024">

Strategi dan Upaya Firli Bahuri Untuk Menghalang Anies Baswedan Capres RI-2024

  • Wajah Kalian yang Selama Ini dimake-up. Namun Sekarang Ditampakkan Aslinya oleh - Allah Azza Wa Jalla ðŸ˜Ž ÙˆÙ…كروا ومكرالله والله خير الماكرين

  • Semua ada hikmahnya. Ada ibrah dan Sunnatullah-nya. 'Wa Makaru Wa Makarullah Wallahu Khairul Makiriin". Selalu ada sisi positif di samping kentalnya tujuan negatif suatu tindakan atau kejadian.
FORTUNA MEDIA - KUALA LUMPUR -   Inilah gerak-kerja, strategi kotor dan upaya para musuh-musuh Rakyat dan Negara Indonesia untuk menghalang mantan Gabenor Jakarta, Anies Baswedan maju untuk Capres (Calon Presiden) RI-2024. Termasuklah kini upaya Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri untuk menjegal Anies Baswedan menjadi calon presiden –yang hampir pasti akan menjadi presiden— di Pilpres 2024. Namun, Ini pun ada hikmahnya.

Nah, apa kira-kira hikmah di balik upaya Firli Bahuri itu? Banyak hikmahnya. Banyak pelajaran yang bisa diambil dari sini.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Strategi dan Upaya Firli Bahuri Untuk Menghalang Anies Baswedan Capres RI-2024">
Photo; Ketua KPK, Firli Bahuri by http://fnn.co.id/


   
RELATED POST


FULL PROFILE OF CANDIDATES RI-1 2024: ANIES RASYID BASWEDAN
Capres Pilpres 2024 Anies Baswedan: Selesai Amanah di Jakarta, Kita Berjuang untuk Indonesia


Hikmah yang pertama
ialah bahwa deklarasi pen-Capresan Anies Baswedan menjadi lebih awal setelah Firli, menurut laporan Koran Tempo, punya misi politik untuk menjadikan Anies sebagai tersangka korupsi Formula E. Langkah Partai NasDem (Nasonal Demokrasi) mempercepat deklarasi membuat posisi Anies lebih pasti. Puluhan juta relawan pendukung pun menjadi lega.

Itu yang pertama. Hikmah yang kedua, Rakyat Indonesia menjadi faham sempurna tentang Firli Bahuri dan tentang mengapa dia, dulu, didukung oleh Jenderal Polis Tito Karnavian menjadi Ketua KPK. Pemilihan Firli sebagai ketua KPK berlangsung pada 13/9/2019, tanpa pemungutan suara di Komisi III DPR (Dewan Perwakilan Rakyat/Parlimen). Waktu itu, Kapolri (Ketua Polis) dijabat oleh Tito Karnavian . Namun, suara bulat Komisi III memilih Firli diwarnai oleh dugaan “operasi senyap”.

Hikmah yang ketiga, kita pun menjadi faham tentang konstelasi politik elit Polri di tubuh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tito Karnavian sebagai Mendagri   (Menteri Dalam Negeri) dan Firli sebagai KPK (Komis Pemberantas Korupsi), bukanlah penempatan yang berlangsung random. Bukan suatu kebetulan.

Tito Karnavian mengendalikan kementerian yang sangat strategik. Lebih strategik lagi kerana Pileg (Pilihan Legislatif) dan Pilpres 2024 akan menjadi penentu Indonesia terus berada di bawah kedaulatan Oligarki bisnis yang berkomplot dengan Oligarki politik, atau Indonesia akan kembali berada di bawah Kedaulatan Rakyat. 

Di Pilpers 2019, Kapolri Tito Karnavian dan jajaran Polri sampai ke tingkat Polsek (Polis Sektor/Balai Polis) dijadikan alat untuk mempertahankan kekuasaan Petahana (incumbent/penyandang jawatan). Polis diperalat untuk memenangkan Jokowi. Polis di bawah kendali Tito waktu itu berubah menjadi Timses (Team Sukses) Jokowi. Bahkan lebih dari sekadar Timses. Polis juga menyalahgunakan kekuasaannya untuk tujuan ini.

Analisis ini terasa melebar. Sesungguhnya tidak. Semata-mata untuk meletakkan upaya penjegalan/menghalang Anies Baswedan oleh Firli Bahuri dalam konteks keterlibatan Polri di panggung politik praktis. Dalam arti, upaya Firli untuk menjegal Anies bukan manuver yang berdiri sendiri, konon pula mahu disebut langkah hukum murni.

Jelas omong kosong kalau mahu disebut langkah penegakan hukum semata. Firli Bahuri sendiri pun, sesuai laporan Majalah Tempo, mengakui bahwa menjadikan Anies Baswedan sebagai tersangka sesudah dia dideklarasikan sebagai Capres (Calon Presiden) akan menimbulkan gejolak politik. Itu sebabnya dia mendesak team penyelidik Formula E di KPK agar meningkatkan status kasusnya menjadi penyidikan. Dan Anies dijadikan tersangka mumpung (sementara) belum dideklarasikan.

Firli masih tetap bisa menjadikan Anies tersangka dan kemudian menahan Gabenor DKI yang sekarang paling kuat dalam berbagai survey atau jejak pendapat itu. Cuma, risikonya sangat tinggi. Anies sudah terlanjur memiliki basis kekuatan massa pendukung yang terbentuk tanpa inisiatif dia sendiri.

Jadi, begitulah Sunnatullah dan Kekuatan Alam bekerja. Firli Bahuri diutus menjadi Ketua KPK agar Anies Baswedan segera dideklarasikan sebagai Capres. Sekaligus, Firli juga diutus untuk menambah beban berat POLRI (Kepolisian RI) yang bertahun-tahun ini tertanam di memori banyak orang sebagai institusi yang melakukan kesewenangan terhadap rakyat Indonesia.

Hari ini, semuanya terbuka secara otomatik. Kesewenangan (mantan Irjen Pol) Ferdy Sambo dan jaringan mafianya di Polri bertemu dan menyatu dengan upaya Komjen(Komisaris Jendral) Polis Firli Bahuri untuk menjegal Anies Baswedan. Secara kebetulan, kedua polis senior ini termasuk binaan Jenderal Polis Tito Karnavian sewaktu dia menjadi Kapolri (Ketua Polis) hingga 2019.

Itulah hikmah dari upaya politik Firli untuk menghalangi Anies Baswedan. Terkuaklah benang merah, atau lebih tepatnya “bold line” (garis tebal), yang menghubungkan Firli-Tito-Ferdy.

Jadi, untunglah ada Firli yang mahu menjegal Anies. Semuanya menjadi terang-benderang.[HSZ]

Adapted from article by  Asyari Usman (Jurnalis Senior FNN)

Ilustrasi Image; Doc, Romy Mantovani 

 TAGS : #Opini, #PoliticalNews, #Indonesia, #AniesBaswedan. #Pilpres2024, #FirliBahuri. #KPK, #FerdySambo, #TitoKarnavian, #indonesianpolitics, #newspolitics,

VIDEO ; 

MEMBONGKAR GONJANG- GANJING PEMILIHAN PRESIDEN INDONESIA 2024 - USTAZ ANDRI KURNIAWAN

No comments