USSR Menjelang Bubar, Bagaimana Indonesia?
USSR Menjelang Bubar, Bagaimana Indonesia?
FORTUNA MEDIA - Pernah baca buku "Mati Ketawa Cara Rusia"?. Isinya humor satire tentang pola perilaku pejabat Parti Komunis USSR (Union of Soviet Socialist Republics) Buku itu membuat pembacanya yang punya pengetahuan luas tentang Rusia terpingkal-pingkal sakit perut. Buku kecil itu pernah beredar dalam bahasa Indonesia dengan kata pengantar Almarhum Presiden Gusdur (Abdurrahman Wahid)
Situasi yang dihadapi Rakyat Indonesia saat ini kalau ditinjau dari pendekatan buku "Mati Ketawa Cara Rusia" benar-benar sangat mirip dengan situasi di Rusia menjelang USSR (Union of Soviet Socialist Republics) bubar pada tahun 1989. bahkan identik dengan situasi di Rusia 1980an menjelang USSR bubar. Dimana pola perilaku regime komunis USSR dijadikan bahan lelucon oleh rakyatnya.
READ MORE
Mengapa Akhir Jabatan Jokowi Dipersepsikan “digulingkan” oleh Rakyat?
Project IKN Gagal "Presiden Jokowi Ditipu oleh Masayoshi Son, CEO of SoftBank"-Agustinus Edi Kristianto
Begitu juga di Indonesia saat ini, Presiden Jokowi beserta politikus pendukungnya dijadikan bahan lelucon oleh rakyat Indonesia yang jengkel dengan pola perilaku arogannya (kesombongannya)Akankah Indonesia bubar dalam waktu dekat?
Yang bedakan dengan ekspresi lelucon rakyat Rusia pada era 1980an adalah medianya. Rakyat Rusia mengespresikan humor satirenya di bar-bar sambil minum bier atau v0dka maklum tak ada internet dan media sosial saat itu.
Humor ini relevan terhadap kondisi kekinian Republik Indonesia ini, dimana design oligarki tanpa kita sadari telah lama direncanakan dengan cara sistematik, terukur, terstruktur dan masif. Bagi M4fia Oligarki bisnis dan politik kepentingan mereka cuma " KEKAYAAN/WANG, DENGAN WANG SEMUA BISA DIATUR DAN SELAMAT ". Prinsip mereka, runtuhnya negara merupakan durian runtuh baginya. Terpecahnya Republik ini senario mereka, risiko chaos mahupun revolusi mereka tetap selamat dengan eksodus ke Singapura yang dekat atau ke tanah leluhurnya RRChina, mereka memiliki dwi-kewarganegaraan ditunjang "Capital" mereka yang telah mereka tanam/investasikan disana.
Sejarah berulang terus, tiada teman dan musuh yang abadi, yang abadi itu adalah kepentingan. Betapa sedihnya Pak Harto saat Indonesia mengalami Krisis Moneter dan Krisis Ekonomi di tahun 97/98, seharusnya/selayaknya oligarki yang telah dibantu dan dibesarkan oleh Presiden Suharto dengan berbagai kemudahan termasuk fasiliti perbankan, membesar dan membantu (Trickle down effect).
Bukannya mereka para oligarki bisnus membantu mengucurkan Dananya membantu mengatasi krisis ekonomi Indonesia, malah berkhianat dengan capital flight dan mendesign kejatuhannya. Reformasi membawa berkah bagi para M4fia Oligarki, mereka selamat bahkan kini kekayaannya/pengaruhnya telah semakin menggurita menguasai Indonesia.[hsz]
Source, Ariadi Vivafb
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
#matiketawacararusia, #analysis, #conspiracyarchive, #featured, #news politics, #jokowi, #indonesia,
VIDEO ;
No comments
Post a Comment