KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [53]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [53]
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم
Bagian-53
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
Aisyah dan Saudah
FORTUNA MEDIA- Walau keadaan semakin berat, Rasulullah ﷺ tetap berjuang dengan gigih. Namun demikian, semakin gigih pula Suku-Suku pengembara Arab menolak beliau.
Pada saat penuh perjuangan itulah, Rasulullah ﷺ menikah dengan Aisyah Radhiallahu 'Anha, Putri Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu. Pernikahan itu bertujuan mempererat tali-persaudaraan dengan para pendukung Islam yang setia. Tali persaudaraan yang erat itu sangat penting pada saat-saat sulit seperti itu.
Pernikahan Rasulullah ﷺ dengan Aisyah Radhiallahi 'Anha merupakan penghargaan setingi-tingginya bagi Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu, ayah Aisyah sekaligus sahabat Rasulullahﷺ. Pernikahan ini merupakan suatu bentuk kemenangan dalam persaudaraan yang penuh cinta kasih antara Abu Bakar Radhiallahu 'Anhu. dan Rasulullah ﷺ sejak masa sebelum diangkat menjadi Rasul.
Sebelumnya Rasulullah ﷺ menikahi Saudah Radhiallahu 'Anha. Saat itu Saudah telah menjadi janda setelah Suaminya meninggal di Habasyah. Tujuan pernikahan itu adalah untuk menolong Saudah Radhiallahi 'Anha. yang hampir hidup terlunta-lunta setelah Suaminya wafat. Saudah adalah wanita yang pertama dinikahi Rasulullah ﷺ sepeninggal Khadijah Radhiallahu 'Anha.
Setelah berduka ditinggal Abu Thalib dan Khadijah Radhiallahu 'Anha, kesukaran yang dihadapi Rasulullah ﷺ bertambah dengan semakin kerasnya orang Quraisy memusuhi beliau. Pada saat itulah, Allah menghibur Rasulullah ﷺ dengan sebuah perjalanan luar biasa yang tidak pernah kita temui lagi kedasyatannya dalam sejarah.
Be Smart, Read More;
HELMY NETWORK
The Story of The Prophet Muhammad SAW
Novel @Horror, Mystery, Ghost, Fantasy & Romance
Isra'
(Kisah ini menurut Dermenghem dan Ibnu Hisyam, di antara sekian banyak versi)
Pada suatu malam yang hening, Malaikat Jibril mendatangi Rasulullah ﷺ. Wajahnya putih berseri dan berkilau seperti salju. Demikian heningnya saat itu sampai tidak terdengar suara burung malam, gemericik air, dan siulan angin.
"Hai orang yang sedang tidur, bangunlah!" sapa Malaikat Jibril.
Rasulullah ﷺ bangun. Saat itu, beliau sedang tidur di rumah sepupunya, Ummu Hani binti Abu Thalib.
Jibril membawa Buraq kehadapan Rasulullah ﷺ. Buraq adalah haiwan dengan sayap di kedua sisi tubuhnya. Warnanya putih. Setiap kali ia melangkah, jauhnya sama dengan jarak pandang.
Setelah Rasulullah ﷺ naik ke punggungnya. Buraq pun meluncur seperti anak panah, sedangkan Jibril terbang mengiringi dalam jarak yang dekat sekali. Mereka terbang melintasi padang-padang pasir menuju ke utara.
Mereka membumbung di atas pegunungan Makkah, di atas pasir-pasir Sahara menuju arah utara. Lalu berhenti di gunung Sinai di tempat Allah berbicara dengan Nabi Musa 'AlaihisSalam. Kemudian berhenti lagi di Bethlehem tempat Nabi Isa 'AlaihisSalam dilahirkan.
Ifrit
Dalam perjalanan Isra', satu Ifrit mengejar Rasulullah ﷺ sambil membawa obor. Ifrit adalah bangsa Jin yang amat jahat. Jibril mengajarkan sebuah doa kepada Rasulullah ﷺ yang membuat obor Ifrit padam dan Ifrit tersungkur jatuh.
Akhirnya Rasulullahﷺ tiba di Baitul Maqdis, Yerusalem, Palestine. Beliau mengikatkan haiwan kendaraannya itu. Di puing-puing kuil Sulaiman beliau shalat bersama Nabi Ibrahim 'AlaihisSalam, Nabi Musa 'AlaihisSalam, dan Nabi Isa 'AlaihisSalam. Kemudian dibawakan tangga, yang lalu dipancangkan di atas batu Ya'kub. Dengan tangga itu Rasulullah ﷺ cepat2 naik ke langit.
Mi'raj
Mi'raj berarti tangga. Saat naik ke langit, Rasulullah ﷺ meniti Mi'raj, bukan lagi menaiki Buraq. Buraq menunggu di bawah ditambatkan di pintu Baitul Maqdis. Oleh Jibril, tangga ini diletakkan di atas batu besar dan ujungnya terus menjulang sampai ke langit.
Dengan tangga itu, Rasulullah ﷺ naik ke atas langit berlapis tujuh. Setiap tingkatan langit di jaga oleh Malaikat agar tidak ada Syaitan yang bisa mencuri-dengar rahasia-rahasia langit.
Langit pertama terbuat dari perak murni dengan bintang-bintang yang digantungkan dengan rantai-rantai emas.
Rasulullah ﷺ melihat semua Malaikat tersenyum, kecuali satu saja. Rasulullah ﷺ bertanya kepada Jibril, lalu Jibril menjawab bahwa itu adalah Malik, Malaikat penjaga Neraka, Rasulullah ﷺ bertanya lagi kepada Jibril,
"Bisakah engkau memerintahkannya untuk memperlihatkan Neraka?"
"Malik, perlihatkan Neraka kepada Muhammad."
Lalu Malik mengangkat penutup Neraka dan api berkobar tinggi sampai Rasulullah ﷺ mengira bahwa ia akan membakar segalanya.
Illiyyin dan Sijjin
Illiyyin adalah nama suatu tempat di Syurga tertinggi. Sementara itu, Sijjin adalah tempat yang terletak di bawah Neraka Jahanam.
Rasulullah ﷺ meminta agar Jibril memerintahkan Malik mengendalikan kobaran api yang sangat dasyat itu. Malaikat Malik pun melakukannya dan menutup kembali pintu Neraka.
Di langit inilah Rasulullah ﷺ memberi hormat kepada Nabi Adam AlaihisSalam. Di tempat ini pula semua mahluk memuja dan memuji Allah Ta'ala.
Pada keenam langit berikutnya, Rasulullah ﷺ bertemu dengan Nabi Nuh AlaihisSalam, Nabi Harun AlaihisSalam, Nabi Musa AlaihisSalam, Nabi Ibrahim AlaihisSalam, Nabi Daud AlaihisSalam, Nabi Sulaiman AlaihisSalam, Nabi Idris AlaihisSalam, Nabi Yahya AlaihisSalam dan Nabi Isa AlaihisSalam.
Juga di tempat itu beliau melihat Malaikat Izrail, yang kerana besarnya jarak antara ketua matanya adalah sejauh 7000 hari perjalanan. Beliau juga melihat Malaikat Air Mata yg menangis karena dosa-dosa manusia. Malaikat Dendam yang berwajah tembaga yg menguasai anasir api dan sedang duduk di atas singgasananya dari nyala api. Juga ada Malaikat yang luar biasa besarnya, separuh dari api dan separuh dari salju; yang dikelilingi Malaikat-Malaikat yang tiada hentinya menyebut :
"Tuhan oh Tuhan, Engkau telah menyatukan salju dengan api, menyatukan semua hambaMu setia menurut ketentuanMu."
Langit Ketujuh adalah tempat orang-orang yang adil, dengan Malaikat lebih besar dari bumi. Dia mempunyai 70 ribu kepala, tiap kepala 70 ribu mulut, tiap mulut 70 ribu lidah, tiap lidah dapat berbicara dalam 70 ribu bahasa, tiap bahasa dengan 70 ribu dialek. Semua itu memuja dan memuji seraya mensucikan Allah Ta'ala.[hsz]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
Follow me at;⭐
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamz
VIDEO :
No comments
Post a Comment