Kisah Dongeng dari 'Negeri Para Bedebah'[2] Kocak @Sangat Kelakar Menurutku

<img src="https://fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="Kisah Dongeng dari 'Negeri Para Bedebah'[2] Kocak @Sangat Kelakar Menurutku">

Kisah Dongeng dari 'Negeri Para Bedebah'[2] Kocak@Sangat Kelakar Menurutku

FORTUNA MEDIA - Kalian tahu betapa kocaknya urusan ini.
1. Kelapa sawit di Indonesia itu, sebagian besar ditanam di tanah milik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)!
2. Itu perusahaan2 dikasih Hak Guna Usaha (Cultivation Rights/Hak Penanaman), maka mereka punya konsesi tanah. Mereka tebang itu pohon-pohon (jika masih dalam bentuk hutan), mereka jual itu pohon-pohonya saja sudah lumayan. Atau kalau malas jual, atau tidak punya nilai jual, mereka bakar. Atau terserah mereka, yang penting tanah itu telah diberikan konsesinya.
3. Dari lahan (kawasan tanah) hak guna usaha itu, mereka tanam kelapa sawit. Ada perusahaan yang dapat puluhan ribu hektar, ada yang dapat ratusan ribu hektar konsesi. Luas sekali, total jutaan hektar dari berbagai perusahaan.
4. Perusahaan-perusahaan ini, selain dikasih tanah, juga dikasih kebijakan, fasilitas, kemudahan, dll, dsbgnya.
5. LANTAS! Setelah ditanam kelapa sawit, tumbuh, kemudian panen, diolah, dijual. Perusahaan-perusahaan ini dapat trilyunan dolars.
6. Nah, setelah semua hal itu, kok bisa-bisanya harga minyak goreng (minyak masak-Malaysia) untuk penduduk Indonesia dijual 20rb-30rb per-kg?
7. Itu kelapa sawit ditanam di tanah Negara (NKRI), perusahaannya dikasih banyak fasilitas, saat mereka jualan untuk rakyat Indonesia, mereka jual mahal. Bangsat banget nggak sih?!
8. Di negara tetangga Malaysia, minyak goreng subsidi itu hanya 8.500 per kg.
9. Nah, tambah kocak lagi, pemerintah malah mengguyur, menalangi-(subsidi) minyak goreng ini agar bisa dibeli murah oleh rakyat. Kok lucu! Lagi2 pakai wang negara. Kenapa kamu tidak paksa saja itu perusahaan2 pemegang konsesi tanah ribuan hektar buat jual murah?
10. Lihatlah laporan kewangan perusahaan2 ini, pendapatan trilyunan dolars. Sudah dikasih tanah, dikasih fasilitas, disuruh jual minyak murah ke Rakyat Indonesia saja susah. Jika mereka tidak sanggup, tutup saja perusahaannya, kasih ke yang bisa. Kan begitu seharusnya. Bukan kalian wahai regime Sontoloyo & Kabinet Genderuwo malah subsidi pakai duit Negara juga.!
11. Kasus ini juga sama dengan penambangan batubara, minyak bumi (Oil & Gas), dll. Itu kan katanya, menurut UUD 1945 (UndangUndangDasar"45), semua harta-khazanah/hasil mahsul di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini milik Rakyat Indonesia, untuk kesejahteraan rakyat. Namun kenyataannya, Kenapa di sini, beli BBM (BahanBakarMinyak-Petrolium) paling mahal? Beli minyak goreng paling mahal? Bandingkan dengan Malaysia, lagi-lagi kamu Regime pro China Komunis harusnya malu.!!!😚
12. Tapi susah memang protes soal ini. Kok susah? Kerana eh kerana, Menteri2nya Regime Jokowi saja punya perusahaan tambang, kelapa sawit, dll. Kamu mau pakai logika ini ke mereka? No way! 😡
Di Negeri Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini, Jangan2kan UUD 1945 cuma dicuekin saja. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran Oligarki Mafia Bisnis pro China Komunis, Kelompok Elit yang menguasai pemerintahan.
Sesimpel itu saja. Dan terpujilah netizen yang tetap memuja gila-gila pejabat-pegawai itu. Entahlah mereka dapat apa. Yang pasti pejabat2, semisal Opung Luhut dkk, pengusaha-pengusaha, pemodal yang punya perusahaan batubara, kelapa sawit, dll itu duitnya trilyunan. Buktinya, kalian 250 Juta lebih rakyat marhaen dapat Apa??💩💩
READ MORE;
Pand3mi$ Itu Apa?
Kisah Dongeng dari 'Negeri Para Bedebah'[1] Masuk akal tidak?


<img src="https://fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="Kisah Dongeng dari 'Negeri Para Bedebah'[2] Kocak @Sangat Kelakar Menurutku">
KENAPA HARGA MINYAK MASAK DI MALAYSIA LEBIH MURAH?
KUALA LUMPUR: Harga minyak masak di Indonesia didapati lebih mahal daripada harga minyak masak di Malaysia.
Memetik artikel di kompas.com, didapati harga minyak masak di Indonesia menjangkau antara Rp19,000 (RM5.70) sehingga Rp24,000 (RM7.05) per kilogram.
Ini agak menghairankan memandangkan bekalan minyak sawit di Indonesia sentiasa melimpah ruah.
Malah, Indonesia tersenarai sebagai negara pengeluar minyak sawit mentah terbesar di dunia. Pada masa ini, harga global masih melebihi 1,300 dolar AS bagi setiap tan.
Ini berbeza dengan Malaysia yang juga merupakan pengeluar minyak sawit terbesar dunia.
Di Malaysia, harganya lebih murah iaitu sekitar RM2.50 per kilogram atau bersamaan hanya Rp8,500.
Sebagai satu lagi penanda aras, penduduk Malaysia juga mempunyai pendapatan per kapita yang lebih tinggi iaitu Rp149.25 juta atau hampir tiga kali lebih tinggi daripada KDNK per kapita Indonesia semasa iaitu Rp55.52 juta.
Sama seperti Indonesia, Malaysia turut mengenakan harga runcit terendah untuk beberapa keperluan asas (Sembako) yang dijual di pasaran.
KPDNHEP ( Kementerian Perdagangan Dalam Negeri dan Hal Ehwal Pengguna) juga secara rutin menyediakan maklumat harga barangan keperluan asas termasuk minyak masak sebagai rujukan pengguna sama ada melalui laman web rasminya atau aplikasi PriceCather. (Kredit, Zeff ZeQh)
Adaptation of the article by Tere Liye, penulis novel 'Negeri Para Bedebah'
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Tere Liye
Follow me at;
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamz
#papua, #oligarkibisnis, #indonesia, #malaysia, #minyakmasak
VIDEO:

M4FIA OLIGARCHY BISNIS MENGUASAI EKONOMI & POLITIK INDONESIA || #short


No comments