Apa Hukumnya Menghadiahkan Pahala Kepada Ibu Bapa?

 
<img src="https://fazryan87.blogspot.com.jpg" alt=" Apa Hukumnya Menghadiahkan Pahala Kepada Ibu Bapa?">

Apa Hukumnya Menghadiahkan Pahala Kepada Ibu Bapa?

Apakah boleh meniatkan pahala sedekah kepada Ibu Bapa yang masih hidup.

Terdapat dalil tegas, bahwa orang yang hidup bisa menghadiahkan pahala sedekah untuk orang yang telah meninggal.

Dari Aisyah Radhiallahu ‘Anha, bahwa ada seorang lelaki yang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,

إِنَّ أُمِّيَ افْتُلِتَتْ نَفْسَهَا وَلَمْ تُوصِ، وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، أَفَلَهَا أَجْرٌ، إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: «نَعَمْ تَصَدَّقْ عَنْهَا

“Ibuku mati mendadak, sementara beliau belum berwasiat. Saya yakin, andaikan beliau sempat berbicara, beliau akan bersedekah. Apakah beliau akan mendapat aliran pahala, jika saya bersedekah atas nama beliau?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Ya. Bersedekahlah atas nama ibumu.”
(Hadits Riwayat. Bukhari 1388 dan Muslim 1004)

Dalam Hadis yang lain, dari Ibnu Abbas Radhiallahu ‘Anhuma, bahwa ibunya Sa’d bin Ubadah meninggal dunia, ketika Sa’d tidak ada di rumah. 

Sa’d berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا، أَيَنْفَعُهَا شَيْءٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ بِهِ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ

“Wahai Rasulullah, ibuku meninggal dan ketika itu aku tidak hadir. Apakah dia mendapat aliran pahala jika aku bersedekah harta atas nama beliau?”
 Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menjawab, “Ya.”
(Hadis Riwayat. Bukhari 2756)

Hadis-hadis di atas menjadi dalil bahwa pahala sedekah atas nama arwah bisa sampai kepada arwah. 

Bahkan kata Imam Nawawi bahwa pahala sedekah ini bisa sampai kepada arwah dengan sepakat Ulama. (Syarh Shahih Muslim, 7/90)



Apakah ini juga Berlaku untuk yang Hidup?

Jawabannya, ini juga berlaku bagi yang hidup. Si A boleh bersedekah atas nama Ibu Bapanya atau saudaranya atau siapapun.

Dalam Matan al-Iqna’ – Kitab Fiqh Mazhab Hambali – dinyatakan,

وكل قربة فعلها المسلم وجعل ثوابها أو بعضها كالنصف ونحوه، لمسلم حي أو ميت جاز، ونفعه، لحصول الثواب له.

"Semua ibadah yang dilakukan seorang Muslim, kemudian dia pahalanya atau sebagian pahalanya, misalnya setengah pahalanya untuk Muslim yang lain, baik masih hidup mahupun sudah meninggal, hukumnya dibolehkan, dan boleh bermanfaat baginya. Kerana dia telah mendapatkan pahala. (al-Iqna’, 1/236).

Bahkan sebagian Ulama mengatakan, bahwa menghadiahkan pahala sedekah bisa diberikan kepada orang yang hidup dengan sepakat kaum Muslimin. 

Berikut pernyataan Imam Ibnu Baz,

أما الصدقة فتنفع الحي والميت بإجماع المسلمين، وهكذا الدعاء ينفع الحي والميت بإجماع المسلمين

"Untuk sedekah, bisa bermanfaat bagi yang hidup mahupun yang mati dengan sepakat kaum Muslimin. Demikian pula doa, bisa bermanfaat bagi orang yang hidup maupun yang mati dengan sepakat kaum Muslimin".
(Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 4/348).

Allahu a’lam.

Editor & Reps by Helmy Zainuddin

VIDEO; Kisah Benar Dilarikan Bangsa Jin Bunian Saat Bertapa di Gunung Jerai, Negeri Kedah  Darul Aman

No comments