Hikayat Syekh Bahloul yang Berani Menasihati Khalifah Harun Ar-Rasyid

<img src="fazryan87.blogspot.com.jpg" alt=" Hikayat Syekh Bahloul yang Berani Menasihati Khalifah Harun Ar-Rasyid">

Hikayat Syekh Bahloul yang Berani Menasihati Khalifah Harun Ar-Rasyid


Siapa yang tidak kenal dengan istilah “Bahlul”? Istilah yang di-adaptasi dari bahasa Arab "Bahloul" yang sangat popular di Masyarakat Muslim ,Gugusan Kepulauan Nusantara ini dan seringkali diselipkan saat bergurau-senda atau bercanda, mengejek atau mentertawakan orang lain. "Ente bahlul, bahlul parah ente!", yang artinya "ente bodoh".

Apalagi kita di Malaysia ini,  tak asing lagi dengan kalimat atau istilah "Bahlul" yang pernah dipopularkan oleh Almarhum Seniman P. Ramlee, dalam filem-filem yang beliau lakonkan.

Namun, siapa sangka, ternyata istilah popular ini sebenarnya diambil dari kisah nyata seorang tokoh yang amat fenomenal. Dia adalah Syekh Mohammad Bahloul 
Majnun, seorang Ulama Sufi yang dianggap "gila" oleh masyarakat pada zamannya.

Beliau hidup pada zaman Khilafah Abbasiyah. Tepatnya saat Khalifah Harun Ar-Rasyid berkuasa.

Hikayat ini, dikutip dari Kitab Uqala al-Majanin عقلاء ﺍﻟﻤﺠﺎﻧﻴﻦ 
("Kebijaksanaan Orang-orang Gila yang Berakal").


D
iceritakan bahwa suatu ketika di tengah perjalanan, Khalifah Harun Ar-Rasyid bertemu dengan Syekh Bahloul. Bahloul yang dianggap gila itu kebetulan sedang duduk merenung di atas kuburan

Berkata Harun Al-Rasyid kepadanya :
"Wahai Bahloul, bilakah kamu akan berakal (sembuh dari gila)?"

Mendengar itu Bahloul beranjak dari tempatnya dan naik ke atas pohon, lalu dia memanggil Harun Al-Rasyid dengan sekuat suaranya dari atas pohon :
"Wahai Harun yang gila, bilakah engkau akan sadar?"

Maka Harun Al-Rasyid menghampiri pohon dengan menunggangi kudanya dan berkata :
"Siapa yang gila, aku atau engkau yang selalu duduk di kuburan?"


Bahloul berkata :
"Aku berakal dan engkau yang gila."

Harun : "Bagaimana boleh begitu?"

Bahloul : "Kerana aku tahu bahwa istanamu akan hancur dan kuburan ini akan tetap ada. Maka aku memakmurkan kubur sebelum istana, dan sebaliknya engkau memakmurkan istanamu sampai-sampai engkau takut untuk dipindahkan dari istanamu ke kuburanmu, padahal engkau tahu bahwa kamu pasti akan masuk ke dalam kubur. Maka katakan wahai Harun siapa yang gila di antara kita?"
<img src="fazryan87.blogspot.com.jpg" alt=" Hikayat Syekh Bahloul yang Berani Menasihati Khalifah Harun Ar-Rasyid">
Photo; Makam Syekh Bahloul Majnun ada Di Kota Baghdad, Negeri Iraq

Bergetarlah hati Khalifah Harun Al Rasyid, lalu menangis dengan tangisan yang sampai membasahi janggutnya. Lalu Harun Al Rasyid berkata :
 "Demi ALLAH engkau yang benar, tambahkan nasihatmu untukku wahai Bahloul".


Bahloul : "Cukup bagimu Al-Qur'an maka jadikanlah pedoman".

Harun : "Apa engkau memiliki permintaan wahai Bahloul? Aku akan penuhi".

Bahloul : "Iya aku punya 3 permintaan. Jika engkau penuhi aku akan berterima kasih padamu".

Harun : "Mintalah"

Bahloul : 1. "Tambahkan umurku".

Harun : "Aku tidak mampu."

Bahloul: 2. "Jaga aku dari Malaikat maut".

Harun : "Aku tidak mampu."

Bahloul: 3. "Masukkan aku ke dalam Syurga dan jauhkan aku dari api Neraka".

Harun : "Aku tidak mampu".

Bahloul : "Ketahuilah bahwa engkau dimiliki (sebagai seorang hamba) dan bukan pemilik (Tuhan), maka aku tidak perlu padamu".

Catatan:
- Masyarakat kita saat ini terbiasa menggunakan kata BAHLUL untuk mengatakan bahwa seseorang itu bodoh, sedangkan aslinya adalah nama seorang Ulama yang hebat.
- Semoga kisah singkat ini menginspirasi kita. Aamiin Ya, Rabbal 'Alamin.

Author; HSZ/FortunaNetworks.Com 
Kredit Ilustrasi image ; 
kalam.sindonews.com 

No comments