EXISTING RESOURCE
EXISTING RESOURCE
by HS Business Notes**********
Salah satu kebiasaan dari pebisnis pemula adalah menunda bergerak hingga terpenuhinya sumber daya / resource.
"Coba Saya punya mobil/kereta, pasti Saya sudah stock barang jadi agen. Kan susah bawa kalau pakai motor"
Akhirnya sama sekali tidak melakukan apa-apa. Mendambakan punya mobil dulu baru melakukan ini dan itu. Sementara motor yang ada tidak digunakan sama sekali.
Di kisah lain, seseorang yang sudah punya mobil kemudian juga menunda melangkah berbisnis kerana merasa kurang modal.
"Kalau Saya ada RM 500.000, Baru Saya berani gerak. Kalau tabungan gaji segini-gininya, ya tak aman buat bisnis. Bagusnya lapang di RM500.000 lah. Baru enak."
Begitu seterusnya. Menunda, menunda dan terus menunda.
Artikel sederhana ini mengajak kita untuk berfokus pada sumber daya / resource yang tersedia. Existing Resource. Mari berfokus dengan apa yang kita punya.
1. Mula Bergerak Mengundang Keberkahan
Dalam ikhtiar bergerak itu ada keberkahan. Satu dua langkah yang kita ayunkan akan mengundang pertolongan, membuka jalan yang baru dan menemukan sumber daya berikutnya.
Maka bergerak itu tidak boleh ditunda. Apalagi alasannya adalah tidak lengkap sumber daya/modal dan sebagainya. Seluruh kisah pemenang yang tergores di sejarah manusia adalah mereka yang bergerak dalam keterbatasan.
Nabi Musa 'Alaihissalam yang hanya bertempur dengan dialektika/dialectics dan tongkatnya.
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Aassalam yang berjuang dalam kondisi harus eksodus/hijrah keluar dari Kota Makkah.
Bung Tomo yang menahan agresi British dan Sekutunya dengan pasukan dan senjata seadanya. Kota Surabaya menjadi saksinya.
Diam hanya akan memperparah keadaan. Air yang tergenang tidak mengalir hanya akan menjadi kubangan kotoran. Sementara sungai yang terus mengalir menjadi sumber kehidupan.
READ MORE
READ MORE
Trik Mudah Menulis Iklan Kurang Dari 5 Menit
MARKET EVOLUTION ; "Bangunlah Organisasi Bisnis Yang DNAnya Cepat Berevolusi"
WINNERS VS LOSERS; 'DISTRAKSI KOMPETISI'
Today's Leader Character
2. Mengoptimalkan Sumber Daya adalah Bukti Kesyukuran
Jika Allah Azza Wajalla memberikan Anda RM10, Maka Allah akan melihat bagaimana Anda menggunakan RM10 tersebut. Jika amanah RM10 itu bisa digunakan dengan baik, Maka mengalirlah RM100. Begitu seterusnya.
Jika hari ini Anda sudah diberi kurniaan kendaraan roda dua, namun Anda tidak melakukan apa-apa dengan kendaraan Anda, maka bagaimana roda 4 mau datang ke kehidupan Anda? Yang roda dua saja tidak digunakan.
Maka gunakanlah sumber daya yang ada pada dirimu saat ini.
Ada pelataran/halaman rumah. Gunakan untuk membangun sesuatu.
Ada garasi/garaj, gunakan sebagai lahan produksi.
Ada gadget dan kuotanya, gunakan untuk berjualan.
Ada smartphone, gunakan sebagai tempat mengetik dan mengumpulkan gagasan dan idea-idea Anda.
Intinya adalah menggunakan apapun yang ada pada diri kita. Detik ini. Saat ini juga. Jangan mendambakan akan apa yang orang lain miliki. Mereka pun memulai dari keterbatasan.
3. Orang yang GAGAL adalah Orang yang SUKSES menciptakan alasan.
Bagaimana pun sulitnya kondisi perjuangan bisnis hari ini. Segimana pun rumitnya, nyatanya masih ada para pengusaha yang bisa tumbuh dan menari-nari dengan kesulitan.
Jika ada yang bisa bergerak dan berhasil di habitat yang sama, mengapa Anda banyak alasan? Mengapa kita selalu menciptakan "pembenaran semu" atas semua penundaan gerak kita.
Semua alasan itu benar. Tapi tidak ada yang bisa membenarkan penundaan.
"Gara-gara hujan lebat nih" ... Memang benar lagi hujan lebat. Tapi kenapa yang lain masih bisa distribusi sementara Anda tidak?
"Wah, Tax berlapis nih, sulit mau gerak" ... Lah orang lain bisa kok, kenapa pajak/cukai jadi alasan.
Maka jika Anda sukses membuat alasan adalah langkah awal mengawetkan / mengekalkan kegagalan. Silakan saja dicoba. Semoga berhasil terus membuat alasan.!
*****
Topik tulisan Saya kali ini bersinggungan dengan penyakit psikologis : "Procrastination".
Procrastination adalah istilah gangguan Psikologis yang digunakan untuk orang-orang yang suka menunda-nunda pekerjaan atau hal yang harus dilakukan hingga menit-menit terakhir. Meskipun hal/perkara yang harus dikerjakan bersifat 'high priority'.
InsyaAllah, Semoga artikel sederhana ini berdampak bagi hidup Anda.
Silakan forward tulisan ini ke line-masa/timeline Anda, atau para Sahabat terkasih Anda.
Silakan forward tulisan ini ke line-masa/timeline Anda, atau para Sahabat terkasih Anda.
********
Adaptasi dari Artikel WhatsApp Group Kang Rendy Business Notes,
Subscribe >> http://bit.ly/gabungkrbn
Editor ; HSZ/FortunaNetworks.Com
Kredit Image by www.pexels.com
Kredit Image by www.pexels.com
Follow me at;
twitter.com/helmysyamza
facebook.com/helmy.zainuddin
facebook.com/Media-Fortuna-NetworksCom
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamza
facebook.com/helmy.zainuddin
facebook.com/Media-Fortuna-NetworksCom
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamza
No comments
Post a Comment