Untukmu Para Lelaki,Siapkan!'Wang Panai’ Untuk Melamar Wanita Bugis-Makassar
Raisa semakin cantik dengan bodo via http://makassarterkini.com
Hey Dude,! Kita Masyarakat Malaysia khusus kaum Melayu rasanya masih belum surut lagi dalam memperbincangkan atau membahas tentang fenomena wang belanja atau wang hantaran perkawinan hingga saat ini.
Topik wang belanja atau wang hantaran ini lebih fokus diperkatakan tentang jumlah nominalnya yang semakin naik melambung tinggi.Pelbagai alasan yang diutarakan dari pihak keluarga pengantin perempuan biasanya disamping soal biaya kenduri perkawinan yang kini semakin mahal ataupun status keluarga dan status calon pengantin perempuan tersebut.
Hingga kini sudah ada tersebar berita,lelaki Melayu Malaysia memilih mengawini gadis-gadis Turki,Kemboja,Siam,bahkan dengan etnik/suku dari Indonesia, disebabkan semakin mahalnya wang hantaran/wang belanja di Malaysia.
Baca juga; 5 Keistimewaan Wanita Madura yang Membuat Para Lelaki Bertekuk Lutut.
OK,sahabat, pada artikel kali ini saya coba sharing tentang masalah wang belanja,wang hantaran yang semakin melambung tinggi ini yaitu pada satu masyarakat Suku Bugis Makasar di Pulau Sulawesi.sebelah Timur Indonesia. yang disebut sebagai Uang Panai’ = Maha(r)l atau disebut juga Uang Pannaik.
Perbincangan masyarakat Indonesia ini tentang uang belanja atau Uang Pannaik,ini berikut dirilisnya sebuah filem berjudul Uang Panai’ = Maha(r)l yang merupakan filem asli terbitan Masyarakat Makassar yang berhasil membus 250 ribu penonton selama 13 hari penayangan pada hujung tahun 2016.
Kehebohannya tidak hanya sampai disitu saja.Dari filem ini, kita bisa lihat jika mempersunting perempuan Suku Bugis tak semudah yang dikira.
Filem Uang Panai’ = Maha(r)l. Foto: via movie.co.id
Ini saya sisipkan sedikit gambaran mengenai Uang Panai’ yang pernah jadi trending topic anak muda saat kenaikan harga BBM(bahan bakar minyak/petrolium) beberapa waktu lalu. Jangan shock yah.?!
Dengan fenomena ini, jangan heran jika uang panai’ seringkali menjadi persaingan sosial seseorang. Contohnya: Si A dilamar oleh kekasihnya dengan mahar 1 hektar sawah dan 1 hektar kebun. Uang Panai’ yang diberikan kepada pihak keluarga A sebesar Rp. 128 juta dan info ini telah tersebar luas hingga sampai di telinga keluarga B. 1 minggu kemudian, si B juga dilamar oleh kekasihnya. Pihak keluarga si B meminta uang panai’ sebesar Rp. 135 juta dengan alasan “Kita harus lebih tinggi dari si A”.
Hey Dude,! Kita Masyarakat Malaysia khusus kaum Melayu rasanya masih belum surut lagi dalam memperbincangkan atau membahas tentang fenomena wang belanja atau wang hantaran perkawinan hingga saat ini.
Topik wang belanja atau wang hantaran ini lebih fokus diperkatakan tentang jumlah nominalnya yang semakin naik melambung tinggi.Pelbagai alasan yang diutarakan dari pihak keluarga pengantin perempuan biasanya disamping soal biaya kenduri perkawinan yang kini semakin mahal ataupun status keluarga dan status calon pengantin perempuan tersebut.
Hingga kini sudah ada tersebar berita,lelaki Melayu Malaysia memilih mengawini gadis-gadis Turki,Kemboja,Siam,bahkan dengan etnik/suku dari Indonesia, disebabkan semakin mahalnya wang hantaran/wang belanja di Malaysia.
Baca juga; 5 Keistimewaan Wanita Madura yang Membuat Para Lelaki Bertekuk Lutut.
OK,sahabat, pada artikel kali ini saya coba sharing tentang masalah wang belanja,wang hantaran yang semakin melambung tinggi ini yaitu pada satu masyarakat Suku Bugis Makasar di Pulau Sulawesi.sebelah Timur Indonesia. yang disebut sebagai Uang Panai’ = Maha(r)l atau disebut juga Uang Pannaik.
Perbincangan masyarakat Indonesia ini tentang uang belanja atau Uang Pannaik,ini berikut dirilisnya sebuah filem berjudul Uang Panai’ = Maha(r)l yang merupakan filem asli terbitan Masyarakat Makassar yang berhasil membus 250 ribu penonton selama 13 hari penayangan pada hujung tahun 2016.
Kehebohannya tidak hanya sampai disitu saja.Dari filem ini, kita bisa lihat jika mempersunting perempuan Suku Bugis tak semudah yang dikira.
Filem Uang Panai’ = Maha(r)l. Foto: via movie.co.id
“Ngeri”-nya Uang Panai’ untuk melamar Wanita Bugis-Makassar
Baca juga; Inilah Keistimewaan Wanita Madura yang Perkasa & Mandiri dan Pekerja Keras.
Pasti banyak yang belum mengerti bahkan tidak familiar dengan istilah “Uang Panai'” terutama yang sama sekali tidak mengerti adat suku Bugis-Makassar.
Pasti banyak yang belum mengerti bahkan tidak familiar dengan istilah “Uang Panai'” terutama yang sama sekali tidak mengerti adat suku Bugis-Makassar.
Jadi, dalam tradisi pernikahan adat suku
Bugis-Makassar, tidak hanya mematokkan mahar sebagai syarat pernikahan,
tetapi ada juga uang naik (panai’) yang harus disiapkan ketika sebelum
memutuskan untuk menikah.
'Uang Panai’ adalah sejumlah uang
yang diberikan oleh calon mempelai lelaki kepada calon mempelai wanita
yang akan digunakan untuk keperluan mengadakan pesta/kenduri pernikahan dan
belanja pernikahan lainnya. Uang panai’ ini tidak terhitung
sebagai mahar penikahan melainkan sebagai uang adat namun terbilang
wajib dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak atau
keluarga.
Kalimat 'Uang Panai’ makin hari
menjadi momok bagi para pemuda Bugis-Makassar yang ingin melamar
pujaannya terlebih jika ia berasal dari suku yang sama. Mengapa seperti
itu? Sudah jadi rahasia umum jika uang panai’ nominalnya
sangat tinggi bahkan mencapai puluhan ribu ringgit (setaraf nilai di
Malaysia) Apalagi jika wanita yang ingin dilamarnya memiliki ciri
seperti dibawah ini:
- Tingkat strata sosial yang tinggi (Karaeng, Andi, Puang).
- Berasal dari golongan darah biru (Raja Gowa, Bone)
- Pendidikan yang tinggi (S1, S2, S3, Prof. Dr…..)
- Cantik *semua pasti miliki ini*
- Anak tunggal dalam keluarga.
- Dari keluarga berada dan terpandang
- Memiliki pekerjaan yang tetap (PNS/Pegawai Negeri, Doktor, Guru)
- Hajjah
Yang mana kategori kalian readers? HihihihiIroni memang, tapi kita tidak akan mampu
menghilangkan adat yang telah mendarah daging cukup kental termasuk
tradisi ini. Tak jarang uang panai’ terus bertambah nominalnya
kerana ada campur tangan dari keluarga inti pihak perempuan yang
dianggap andil dalam menentukan suatu kesepakatan.
Istilah “Sillariang” (kawin lari
bukan kawin sambil berlari) kerap kali muncul dalam kehidupan
masyarakat Bugis-Makassar ini. Yah, salah satu faktor terjadi kerana
syarat yang diminta oleh mempelai wanita tidak mampu dipenuhi oleh pihak lelaki sehingga nekat mengambil jalan pintas demi mempersatukan cinta
mereka dengan alasan ingin bahagia.
Namun jika segala ketentuan yang telah
ditetapkan kepada pihak keluarga lelaki dan terpenuhi, sering membuat
keluarga dari pihak perempuan merasa senang dan dianggap sebagai
kehormatan tersendiri karena:
- Rasa penghargaan yang diberikan oleh pihak calon mempelai lelaki kepada mempelai wanita.
-
Dapat memberikan pesta yang megah untuk pernikahannya melalui uang panai’ tersebut.
- Sebagai bukti bahwa lelaki tersebut sungguh-sungguh dalam melamar.
Dengan fenomena ini, jangan heran jika uang panai’ seringkali menjadi persaingan sosial seseorang. Contohnya: Si A dilamar oleh kekasihnya dengan mahar 1 hektar sawah dan 1 hektar kebun. Uang Panai’ yang diberikan kepada pihak keluarga A sebesar Rp. 128 juta dan info ini telah tersebar luas hingga sampai di telinga keluarga B. 1 minggu kemudian, si B juga dilamar oleh kekasihnya. Pihak keluarga si B meminta uang panai’ sebesar Rp. 135 juta dengan alasan “Kita harus lebih tinggi dari si A”.
Dari hal ini, kita tau bahwa uang panai’
juga seringkali dijadikan kompetisi bagi beberapa individu dan sebagai
ajang adu gengsi. Yang menjadi korban, yah putri mereka. Jadi jangan
salahkan takdir ketika anak gadisnya menjadi perawan tua.
Bagaimana menurut Anda .Apakah fenomena "Uang Panai" sama juga dengan kita di Malaysia? Saya rasa sama juga.!
Semoga selanjutnya tidak ada korban Uang Panai’ lagi.!.
Silahkan Tinggalkan Komen Anda mengenai fenomena ini di negeri-negeri Anda,
Untuk Kita bahas bersama.!
(Courtesy Via .hipwee.com/fridayaniabdulkarim.wordpress.com)
Bagaimana menurut Anda .Apakah fenomena "Uang Panai" sama juga dengan kita di Malaysia? Saya rasa sama juga.!
Semoga selanjutnya tidak ada korban Uang Panai’ lagi.!.
Silahkan Tinggalkan Komen Anda mengenai fenomena ini di negeri-negeri Anda,
Untuk Kita bahas bersama.!
(Courtesy Via .hipwee.com/fridayaniabdulkarim.wordpress.com)
No comments
Post a Comment