Bismillah Wa Shalaatu Was Salaamu ‘Ala Rasulillah, Ada begitu banyak kisah dan perkara menarik yang terjadi di masa lalu, khusus dalam sirah perjalanan para sahabat Rasulullah SAW dan para pemimpin /khalifah selepas kemangkatan Nabi Muhammad SAW. Dan kisah-kisah tersebut ada yang berupa kisah fiktif dan malah dipalsukan dan ditambah-tambah ceritanya yang membuat kisah itu seperti dari kisah sebenar.Kisah-kisah seperti ini banyak dijumpai dalam cerita yang terkandung dalam kitab-kitab Israiliyat
Maka untuk itu kita perlu mengetahuinya dari kitab sejarah Islam yang sebenar dan dijamin keasliannya..Sayangnya ramai orang Islam yang tidak menyukai membaca sejarah Islam . Mereka berpandangan bahwa sejarah tidak ada lagi hubungannya dengan zaman sekarang. Cuma mengungkit-ungkit kejadian masa lalu,Apa gunanya?
Padahal sebenarnya sejarah adalah salah satu subjek penting yang harus dipelajari setiap muslim.Di sisi lain, Al Quran pun sangat memerhatikan sejarah, terbukti dengan banyaknya ayat Al Quran yang memuat kisah-kisah sejarah. Sebelumnya saya sentuh sedikit disini apa itu kisah-kisah Israiliyat;
Berikut keterangan dalam kitab Ushul fi Tafsir: Israiliyat adalah berita dan kisah yang dinukil dari kaum Bani Israil, baik yang beragama Yahudi atau Nasrani. Dan umumnya berasal dari masyarakat Yahudi
Ditinjau dari statusnya, Israiliyat dibagi menjadi 3:
Pertama, berita yang diakui kebenarannya dalam Islam. Berita israiliyat semacam ini boleh dibenarkan. Dan yang menjadi standart/panduan dalam hal ini adalah dalil Alquran atau Hadis shahih.
Kedua, berita yang didustakan dalam Islam; berita semacam ini statusnya batil, dan wajib diingkari. Misal, Nabi Isa AS adalah putra Allah,
Ketiga, berita yang tidak dibenarkan dan tidak didustakan dalam Islam. Status berita semacam ini disikapi pertengahan (tawaquf), tidak boleh didustakan, kerana boleh jadi itu benar, dan tidak dibenarkan, kerana boleh jadi itu dusta.[sumber]
Ok,berbalik kepada perkara sejarah yang benar ataupun bernuansa Israiliyat,ada kisah menarik yang ingin saya nukilkan disini,iaitu tentang tokoh Khalifah yang bernama Umar bin Abdul Aziz dan Khalifah Umar bin Khathab.Adakah tokoh yang sama dengan gelaran lain,ataupun memang tokoh yang berlaianan?
Kerana ada sebagian masyarakat Islam terutama di negara kita yang keliru dengan kalimat gelaran "Khalifah" kepada dua tokoh tersebut.Sebab dalam pemahaman kita selama ini, tokoh Khalifah hanya 4 orang dan hanya Umar bin Khaththab yang bergelar Khalifah.
Umumnya masyarakat kita mengetahui dan meyakini bahwa Khulafaur Rasyidin ada empat(4) orang: Abu Bakar AsShidiq; Umar AlKhathab; Utsman Ibnu Affan; dan Ali Ibnu Abi Thalib, Radhiallahu’anhum.
Tetapi ternyata ada seorang khalifah yang juga dinobatkan oleh para Ulama dan sejawaran sebagai Khulafaur Rasyidin kelima. Ia adalah Umar bin Abdul Aziz.
Nama penuhnya; Abu Jaafar Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam Tarikh lahirnya; 61 Hijriah,Wafat 101H,mangkat hanya dalam usia 39 tahun Jawatan : Khalifah Ke 6 Bani Umaiyyah Tarikh Lantikan : Safar 99H @ 717M Lama Berkhidmat : 2 tahun 5 bulan.
Umar bin Abdul Aziz adalah seorang Khalifah kaum Muslimin dari Bani Umayyah. Kerana keadilan dan sikapnya yang zuhud, beliau berhasil meratakan kesejahteraan di tengah-tengah masa kepemimpinannya yang tidak lama. Beliau berhasil membuat umat Islam di Afrika tidak ada yang mau menerima harta zakat kerana mereka semua merasa sudah hidup sejahtera.
Khalifah Umar bin Abdul Aziz,pemimpin yang sangat tegas dalam melaksanakan syariat Islam dan sangat menjaga dirinya dari tindakan menzhalimi rakyat. Selanjutnya kita akan menelusuri bahwa Umar bin Abdul Aziz, seorang pemimpin yang adil, adalah juga keturunan dari seorang pemimpin yang adil,Khalifah Umar bin Khaththab.[*]
Dari garis nasab ayah, kita boleh menarik silsilah nasab keturunan Umar bin Abdul Aziz sebagai berikut: Umar bin Abdul Aziz bin Marwan bin al-Hakam bin Abu al-Ash bin Umayyah (bani Umayyah).
Abdul Aziz (ayah Umar) adalah seorang pemimpin yang adil dan diangkat menjadi Gubernur Mesir.
Istri dari Abdul Aziz yang menjadi ibu dari Umar, sebagaimana dituturkan oleh Prof. Ali ash-Shalabi, adalah seorang wanita bernama Laila, dan ia adalah keturunan Umar bin Khaththab.
Nasabnya adalah: Laila binti ‘Ashim bin Umar bin Khaththab. ‘Ashim ini adalah salah seorang dari putra-putra Khalifah Umar bin Khathab. Dengan demikian, Umar bin Khaththab adalah datuk / buyut bagi Umar bin Abdul Aziz dari garis nasab ibunya..
Telah menjadi Sunnatullah bahwa seorang yang baik adalah juga keturunan orang baik-baik.Ada sebuah kisah yang memperlihatkan kisah ini terjadi pada Khalifah Umar bin Khathab.
Dalam kisah-kisah yang diceritakan, Khalifah Umar bin Khaththab punya kebiasaan keluar malam untuk berkeliling melihat langsung keadaan rakyatnya. Setiap kali beliau melakukan perkara rutin itu, beliau ditemani oleh seorang pembantunya.
Pada malam itu, beliau ditemani oleh Aslam. Berdua saja, mereka mengarungi malam gelap untuk melihat bagaimanakah kondisi rakyatnya. Ketika Khalifah Umar merasa lelah, beliau duduk bersandar pada sebuah dinding rumah, dan tidak disengaja beliau mendengar suara perbualan seakan perdebatan dari dalam rumah.
“Wahai putriku, campurlah susu itu dengan air,” kata suara dari dalam. “Wahai ibu, apakah ibu tidak mendengar maklumat Amirul Mukminin hari ini?”
“Apakah maklumatnya?” “Dia memerintahkan petugasnya mengumumkan hendaknya susu tidak dicampur dengan air,” sahut sebuah suara.
“Lakukan saja, campurlah susu itu dengan air. Kita berada di tempat yang tidak dilihat oleh Umar dan petugas Umar.” “Ibu, tidak patut bagiku untuk mentaatinya di depan banyak orang, tetapi menyelisihinya di belakangnya.”
Khalifah Umar mendengar semua percakapan itu dan memerintahkan pada Aslam untuk menandai rumah tadi. Mereka pun segera melanjutkan ronda malamnya. Pada pagi harinya, Khalifah Umar memerintahkan kepada Aslam untuk datang ke rumah tadi dan mencaritahu siapakah wanita yang sedang berdebat tadi malam. Aslam pun kembali ke hadapan Umar dan melapor. Ternyata suara tadi malam adalah milik seorang gadis perawan dan ibunya yang seorang janda. Mereka adalah penjual susu.
Khalifah Umar pun mengumpulkan anak-anaknya, bertanya kepada mereka siapakah dari mereka yang ingin menikah? Maka ‘Ashim pun bangkit dan berkata bahwa ia hendak menikah. Maka Khalifah Umar segera meminang anak gadis jujur tadi dan segera menikahkannya dengan ‘Ashim.
Anak gadis yang jujur itu bernama Jamilah binti Tsabit bin Abul Aqlah al-Anshariyah. Dari pernikahan ini lahirlah seorang anak perempuan yang bernama Laila, dan dia(Laila) adalah ibu dari Umar bin Abdul Aziz. Subhanallah Walhamdulillah.[*] sumber
Kisah Khulafaur Rasyidin kelima,Khalifah Umar bin Abdul Aziz
Reviewed by FORTUNA MEDIA
on
June 16, 2016
Rating: 5
No comments
Post a Comment