“Paris Attacks Friday 13th”:10 Reasons Why The Paris Attack Smacks Of False Flag Operation.
Setidaknya salah seorang dari teroris, Omar Ismael Mostefai, adalah warga Paris yang telah di daftar dalam pengawasan anti teroris selama lima tahun, tetapi tidak dipantau dalam pengawasan ketat,sebelum ianya mengambil bagian dalam serangan pembunuhan tersebut.
“Paris Attacks Friday 13th”:10 Reasons Why The Paris Attack Smacks Of False Flag Operation.
Untuk kesekian kalinya, tragedi dan serangan teror yang berlaku beberapa puluh tahun, kelompok jahat ini selalu memakai metode operasi bendera palsu atau “False Flag” dan “Crisis Actor”.dalam misinya.Pada artikel ini kita fokus dulu tentang apa itu “False Flag Operation”!
Tapi sebelumnya sebaiknya anda baca dulu artikel berkaitan sebelum ini;
“Paris Attacks Friday 13th” Adalah False Flag Operations Oleh The Illuminati Yang Sudah Direncanakan[1]
“Paris Attacks Friday 13th” Adalah False Flag Operations Oleh The Illuminati Yang Sudah Direncanakan[2]
Operasi Bendera Palsu atau False Flag Operation adalah operasi rahasia yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan atau organisasi, yang dirancang untuk muncul seolah-olah hal itu sedang dilakukan oleh entity dan kumpulan lain.
Istilah dan nama ini berasal dari konsep militer dan berasal dari kapal-kapal
perang kayu dimasa lalu, ketika salah satu kapal perang itu justru
mengibarkan bendera musuhnya sebelum menyerang kapal lain dari pihak
musuh mereka.Dan yang
mengibarkan warna bendera yang palsu atau salah, yaitu mengibarkan
bendera negara lain dan bukan benderanya sendiri.
Jadi, yang dikibarkan dari kapal yang ikut menyerang adalah justru bendera musuhnya, dan bukan bendera negara mereka(penyerang) yang sebenarnya.
Jadi, yang dikibarkan dari kapal yang ikut menyerang adalah justru bendera musuhnya, dan bukan bendera negara mereka(penyerang) yang sebenarnya.
Bendera musuh itu digantung dan
dikibarkan, dan hal itu untuk mengecohkan lawan. Maka sejak itu taktik
tersebut dkenal sebagai “Serangan Bendera Palsu” atau “False Flag
Attack Operation”.
Memang, konsep ini sangat diterima dengan
baik, bahwa aturan keterlibatan itu digunakan juga untuk Angkatan Laut,
Angkatan Udara, Angkatan Darat ataupun peperangan di darat, namun pada
masa itu semua negara melarang Serangan Bendera Palsu atau “False Flag Attack” ini.
Tapi apa yang terjadi pada kenyataannya?
Para illuminatis tetap memakainya sebagai tipu daya dan fitnah kepada
semua kelompok agama untuk mengadu-domba mereka! Sejak lama dulu mereka
selalu memakainya.
Dari tragedi bom di bus London, tragedi bom di kereta api,|9/11: A false flag operation
,bom Boston Marathon, tragedi penembakan-penambakan di USA, Charlie Hebdo Scene In Paris, hingga tragedi-tragedi memilukan di dunia lainnya termasuk banyak peperangan yang diawali dari operasi bendera palsu ini
Operasi Bendera Palsu tidak terbatas pada operasi saat perang berlau dan operasi kontra-pemberontakan (counter-insurgency operations), namun juga telah digunakan pada masa damai, misalnya selama strategi ketegangan di Italy.
Jadi dalam hubungan Paris Attacks dengan adanya signal “False Flag Operation” adalah tidak memeranjatkan.Seperti pernah berlaku dalam sejarah tragedi terkenal "Reichstag Fire"pada 27 Februari 1933, awalnya menyalahkan kumpulan komunis yang kemudian terbukti dilakukan oleh dinas rahasia Jerman. "Reichstag Fire" itu digunakan sebagai bukti oleh Parti Nazi yang komunis berkomplot melawan pemerintah Jerman. Peristiwa ini dilihat sebagai penting dalam pembentukan Nazi Jerman. Adolf Hitler kemudian terkenal mengatakan,: “Terrorism is the best political weapon, for nothing drives people harder than a fear of sudden death”.(Charlie Hebdo Scene In Paris/ Image by RJN.com)
Berikut ini adalah kronologi singkat dari Paris Attacks yang bisa dibuktikan ianya adalah False Flag Operation/serangan bendera palsu. Beberapa kronologi peristiwa dibawah ini juga harus diselidiki sebelum kita mencapai kesimpulan mengenai serangan adakah ianya dilakukan oleh para teroris.
Berikut adalah 10 fakta yang dapat membuktikan bahwa Paris Attacks mungkin False Flag Attacks Operation.Seperti yang ditulis oleh Binu Mathew is the editor of .countercurrents.org.:
1.Serangan itu dilakukan oleh sekelompok 8 teroris. Tujuh maut dalam operasi ,satu orang terlepas kemudian dilaporkan bernama Salah Abdesslam. Serangan ala teroris begitu terkoordinasi, menggunakan senjata canggih, perencanaan yang rumit diperlukan, dan mesti ada koordinasi transnasional. Tidak dipercaya bahwa perencanaan serangan tersebut dilakukan di bawah radar dari 16 badan intelijen Amerika, termasuk yang canggih seperti NSA dan badan-badan intelijen Perancis dan Eropah. Salah Abdesslam ditahan di perbatasan Belgium beberapa jam setelah serangan oleh Kepolisan Perancis dan entah kenapa dilepaskan begutu saja tanpa hukuman (inexplicably allowed to go scot-free)
Tentang ada bukti keterkaitan badan intelijen NSA adalah dengan keanehan dan anomali yang berlaku atau ditemukan di tempat kejadian-Anda klik baca disini)
2.Setidaknya salah seorang dari teroris, Omar Ismael Mostefai, adalah warga Paris yang telah di daftar dalam pengawasan anti teroris selama lima tahun, tetapi tidak dipantau dalam pengawasan ketat,sebelum ianya mengambil bagian dalam serangan pembunuhan tersebut.
Padahal Ia dimasukkan pada daftar pengawasan S-Card untuk anti radikalisasi pada tahun 2010. S-Card atau Fiche S pada dasarnya adalah klasifikasi yang digunakan oleh pihak berkuasa dan penegak hukum Perancis,jika individu dianggap sebagai ancaman bagi keamanan nasional dan diperlukan pengawasan atau monitoring. Bagaimana seseorang pada daftar monitoring pemerintah Perancis melakukan serangan teror skala besar tersebut tanpa sepengetahuan badan keamanan Perancis.Percayakah Anda?
3.Pasport Syria ditemukan dari lokasi bunuh diri ditempat ledakan bom, dinyatakan papoert tersebut kepunyaan Ahmad Al Mohammad. Hal ini melampaui keyakinan bahwa pasport itu bisa utuh sementara orang memegangnya telah hancur berkecai akibat ledakan rompi bom. Kebetulan, surat-surat identiti yang diduga teroris yang ditemukan di lokasi kejadian banyak belaku dalam misinya False Flag Attacks Operation dan terbukti telah terjadi di seluruh dunia.
4.Paul Craig Roberts, mantan Asisten Menteri Keuangan untuk Kebijakan Ekonomi, di bawah administrasi Regan dan mantan Associate Editor dari Wall Street Journal mengatakan ia "Menerima laporan dari pihak keamanan Eropah bahwa ada serangan cyber besar-besaran pada sistem French 48 jam(cyber attack on French systems 48 hours) sebelum dan selama Paris Attacks. Antara lain, serangan itu menurunkan jaringan data mobile Perancis dan ditutup atau dialihkan dari pengawasan polis."
"Jadi, Paris Attacks berlaku ianya bukan serangan DDOS sederhana tetapi serangan canggih yang ditargetkan kelemahan dalam infrastructure hardware. Seperti serangan tersebut adalah di luar kemampuan kebanyakan organisasi dan memerlukan kemampuan yang tidak mungkin di lakukan oleh jaringan senjata ISIL ini.Serangan ke atas skala ini adalah sukar dilaksanakan tanpa pihak berkuasa mendapat info terlebih dahulu. Kerana penyelarasan operasinya diperlukan penglibatan beberapa agensi dalam negeri."
5.Serangan itu terjadi pada saat Eropah masih terguncang di bawah tekanan disebabkan krisis kebanjiran pengungsi ciptaan mereka sendiri, akibat perang dengan menjarah kekayaan rakyat dan negara di Libya, Irakq dan Syria dan tempat lain di Timur Tengah dan Afrika. Hal ini tidak hanya kebetulan bahwa pasport dari seorang pengungsi Syria ditemukan di antara dugaan teroris. Segera setelah serangan itu perbatasan Perancis ditutup, diikuti oleh sebagian besar negara-negara Eropah. Krisis pengungsi Eropah diselesaikan untuk saat ini!
6.Satu jam selepas pengganas menyerang Presiden Perancis Hollande menyalahkan serangan dilakukan oleh ISIS, walaupun sebelum kumpulan tersebut mengaku bertanggungjawab atas serangan.Bagaimana dia tahu ISIS berada di balik serangan itu begitu cepat? Jika ia memiliki informasi sebelumnya, kenapa dia tidak menghentikan serangan?
7.Presiden Perancis Hollande mengisytiharkan bahawa ia adalah satu "tindakan perang",sama seperti kenyataan terkenal George W.Bush "Perang di Amerika Syarikat" selepas serangan 9/11. Perkataan 'Perang' mempunyai implikasi yang amat besar seperti yang kita lihat ia mengembang selepas 9/11, 2001. Deja Vu. New York Times melaporkan "Perancis mengebom bandar Raqqa,Syria pada malam Ahad, Serangan balas paling agresif terhadap the Islamic State/IS,kerana membunuh 129 orang dalam satu siri serangan pengganas di Paris hanya dua hari sebelumnya"
8.Serangan balas ini berlaku apabila Rusia telah mula menegaskan dirinya di Syria dengan serangan udaranya diselaraskan dengan pemeritah regim Bashar Asad Syria.Untuk memenangi pertempuran di kota Aleppo yang sangat penting dengan sokongan udara Rusia. Paksi Rusia-Syria-HizbutSyaitan-Iran telah mengubah alliance sekutu Barat di Syria.
9.Serangan balas itu juga berlaku selepas pentadbiran Obama mengumumkan bahawa Amerika akan mengerahkan tentera darat di Syria dan Iraq dan sebelum berbilang bangsa November 14 talks in Vienna tentang konflik Syria dan The Crucial G 20 Summit.Sidang kemuncak G20 itu yang bertukar menjadi sidang kemuncak keganasan dengan semua pemimpin-pemimpin dunia mengutuk keganasan tanpa ragu-ragu.
10. Last but not the least,Yang menjadi pertanyaan setelah diteliti semua kronologi kejadian diatas bahwa siapakah yang diuntungkan dari kejadian serangan itu berlaku. Sama seperti apa yang terjadi setelah 9/11 'koalisi yang telah bersiap-sedia' USA dan NATO mungkin dalam tindakannya untuk meningkatkan serangan terhadap Syria untuk memenangkan kembali momentum dari koalisi Rusia-Assad.
Sementara itu kisah pengungsi yang mengalir terus ke Eropah akan ditangani secara "tangan besi/kekerasan" oleh seluruh Negara Kesatuan Eropah. Hukuman lebih kejam seperti Patriot Act dapat diberlakukan di seluruh Eropah. Kompleks industri ketenteraan akan jadi salivating(melelehkan air liur seperti saat anda melihat makanan lazat).Yang akan menghasilkan beribu-ribu bilion dolar di Iraq dan Libya melalui perdagangan senjata, membekalkan kontraktor ketenteraan, kontrak pembinaan semula in frastuktur negara mangsa serangan balas negara-negara teroris kuffar tersebut.
Momentum Marine Le Pen, ultra-nasionalis dan anti-imigran dan anti-pelarian pemimpin/ Leader of National Front, yang keluar di atas calon-calon untuk pilihan raya akan datang bahwa presiden Perancis dan Bernie Sanders di Amerika Syarikat boleh ditumbangkan.
Who lose? We the people.! Pelarian akan terjejas teruk. Undang-undang yang lebih zalim akan dipaksa ke atas kita. Kita kehilangan kebebasan kita. Pengawasan yang lebih ketat dan zalim untuk mengawasai segala pergerakan hidup setiap kita,walaupun sekadar di fikiran kita. Lebih lagi jika peperangan berlaku ianya akan menghabiskan dana yang besar dengan menggunakan wang pembayar cukai disetiap negara dengan menyalurkannya ke dalam the Military Industrial Complex Corporate entities, Akhirnya dunia akan menjadi tempat yang lebih buruk
______________________
(Courtesy to indo.cropcycle.wp.com anda another sources)
1 comment
Memang hebat perancangan negara-negara kuffar imperlisme untuk menghalalkan lesen baru serangan terhadap negara-negara dan kepentingan dunia Islam misalnya petrolium yang banyak dihasilkan oleh negara2 Islam Arab/Timur tengah.
Post a Comment