Tips Ramadhan 100+: Kisah Haru Hafidz Remaja Yang Terpenjara,Simak Video Tilawahnya Yang Merdu



Pada suatu malam,selepas mengajar Al Qur’an, Nafis merasa lapar. Ia pun keluar untuk membeli makanan.Tiba-tiba, sebuah kenderaan peronda polis menghampirinya.Ketika ditanya I/C (Identity Card / KTP), Nafis pun jujur mengatakan dirinya tidak punya I/C. Ditanya pasport, ternyata pasport Nafis telah mati. Akhirnya polis pun membawa Nafis ke kereta.



<img src="Tips Ramadhan.jpg" alt="Tips Ramadhan 100+: Kisah Haru Hafidz Remaja Yang Terpenjara,Simak Video Tilawahnya Yang Merdu">
                               Disebalik suara merdu-nya,Ada makna-nya


Salam Ramadhan,

Kisah mengharukan ini sudah terjadi tahun lalu. Namun tidak ada salahnya kita kembali merenung, bertafakur, dengan kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang mampu membersihkan hati, membasuh mata dengan air mata kebajikan,dan meluruskan niat kita dalam bertauhid.

Awalnya orang memberi nama remaja belia ini Muhammad Jamaluddin, namun nama sebenarnya adalah Nafis Yaakub, baru berusia 16 tahun saat peristiwa ini terjadi. Masih remaja. Di usia yang masih belia ini, di saat kawan-kawan sebayanya tengah asyik bermain ke sana-sini dan sebagainya, dia sudah menjadi seorang penghafal al-Qur’an dan ikut rombongan pendakwah berkeliling di Bumi Allah SWT.
Pada Ramadhan tahun lalu, namanya menjadi buah bibir banyak kalangan. Remaja ini  dikirim ke Penjara Machang setelah Mahkamah Majistret Kota Bharu menjatuhkan hukuman penjara 6 bulan kerana dianggap tak memiliki dokumen rasmi. Setelah membuat kes rayuan hukumannya dikurangkan menjadi 4 bulan penjara.

Nafis Yaakub berasal dari Kamboja. Ketika berusia 16 tahun, remaja yang sudah hafaz Al Qur’an ini mendapatkan tugas dakwah di Malaysia. Ia berceramah di beberapa masjid dan mengajar Al Qur’an di Kota Bharu.Kelantan.

Pada suatu malam, selepas mengajar Al Qur’an, Nafis merasa lapar. Ia pun keluar untuk membeli makanan.Tiba-tiba, sebuah kenderaan peronda polis menghampirinya.Ketika ditanya IC (Identity Card / KTP), Nafis pun jujur mengatakan dirinya tidak punya I/C. Ditanya pasport, ternyata pasport Nafis telah mati.

Akhirnya polis pun membawa Nafis ke kereta.



“Saat itu saya hanya bertawakal kepada Allah,” kata Ustadz Nafis mengenang peristiwa tersebut.
Sudah dapat dibayangkan, kerana tidak memiliki kad pengenalan(I/C) dan pasportnya sudah tidak berlaku lagi, Nafis pasti akan ditahan. Dan ternyata benar. Ia dikurung selama enam bulan di penjara Macang, Kelantan.

Malam itu, di penjara udara terasa sangat panas. Maka Nafis pun melepas bajunya dan dijadikan bantal. Ia bangun ketika hampir tiba waktu makan. Teringat amal yaumiyahnya, Nafis pun membaca Al Qur’an. Mendengar suara merdu Nafis, penghuni penjara mendekat dan menikmati ayat-ayat Al Qur’an dari lisan hafiz muda ini. Di saat seperti itu, datanglah petugas pembawa makanan. Nafis merasa aneh, orang itu mengarahkan sesuatu di depannya. Ternyata bacaannya dirakam.
Sekitar sembilan hari setelah itu, rakaman tilawah Nafis beredar. Pihak warden atau sipir penjara kemudian tahu betapa tilawah Nafis sangat merdu dan syahdu. Masa tahanan enam bulan pun dikurangi jadi empat bulan. Dan di penjara ia mendapatkan penghormatan serta berkesempatan berdakwah dan mengajar Al Qur’an.
Siapa sangka, gara-gara dipenjara Nafis menjadi sangat terkenal. Video tilawahnya di penjara diupload di Youtube dan disebarkan oleh sejumlah akaun. Hingga saat ini, video-video tersebut telah ditonton oleh jutaan orang dari berbagai negara.


Keluar dari penjara, nama Nafis Yaakub berkibar. Ia diminta menjadi imam dan mengajar di beberapa masjid di Malaysia. Tetapi kerana orang tuanya sakit, ia pulang ke Kamboja untuk menjaga keduanya. Tepatnya di Kampung Petra, Phnom Penh, Kamboja. “Suatu saat saya ingin kembali ke Malaysia, tetapi saya harus menjaga orang tua saya dulu,” kata hafidz yang biasa membaca enam juz per hari ini.

Saat ini, video-video tilawahnya yang lain juga banyak beredar di Youtube. Tilawahnya juga telah dirilis dalam bentuk CD.

“Saya mendapat bukti bahwa siapa yang mendakwahkan Islam dan membawa Al Qur’an, maka Allah SWT akan menjaganya selama-lamanya,” tausiyah Nafis di ujung ceramahnya mengisahkan pengalaman waktu di penjara. Masya Allah…


Banyak Yang Ingin Mengadopsinya.

Ketika masih di penjara, banyak pegawai-pegawai tinggi Malaysia, dan juga pegawai negara-negara sekitar seperti Indonesia, yang juga ingin mengadopsi Jamaluddin. "Remaja ini ibarat sebutir mutiara berharga di tengah lumpur kehidupan yang menjadi rebutan banyak orang."

Menurut Ketua Polisi Daerah Kota Bharu, Asisten Komisioner Azham Othman dikutip Bernama, Muhammad ditangkap penduduk kampung pertama kali di Taman Uda Murni, Pengkalan Chepa 18 Juni 2014 dengan dugaan mencuri namun tak ada bukti.

Belakangan dia dijerat hukum kerana tak memiliki dokumen perjalanan yang sah.

“Bagaimana pun ia dilepaskan kerana tidak ada bukti dan ditahan kembali pada keesokan hari kerana tidak ada dokumen perjalanan yang sah,” kata Azham.

Sejak suaranya banyak dimuatnaik di Youtube membuat Menteri Dalam Negeri, Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi turut berkeinginan menjadikannya sebagai anak angkatnya. Ahmad Zahid mengatakan ini dalam konferensi pers pada Majelis Berbuka Puasa bersama warga kementerian di Masjid Al-Mujahiddin Kompleks Perumahan Polis,Tabuan Jaya  tahun lalu.
Meski demikian, ia menegaskan tidak akan mencampuri urusan mahkamah yang telah menjatuhkan hukuman enam bulan penjara atasnya kerana kesalahan berada di Malaysia melebihi masa yang ditentukan.

“Urusan menghukum ini adalah urusan mahkamah, maka saya tidak bisa menghina pengadilan dengan mengabaikan apa yang diputuskan” katanya.

Ramadhan tahun ini, Muhammad Jamaluddin InsyaAllah sudah bebas. Semoga dia selalu dalam perlindungan Allah Swt dalam meniti kehidupan yang keras.

Dan semoga kian banyak Jamaluddin-Jamaluddin muda yang akan menyiramkan bumi ini dengan kalimat-kalimat tauhid yang membuat dunia semakin indah dan tenteram.

No comments