20240816

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [140]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [140]">
Illustrasi Image by pinterest.com/

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [140]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-140

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

     Perang Thaif

    FORTUNA MEDIA -- Saat itu turunlah Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala;

   Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak kerana banyaknya jumlah(mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.

      Al-Qur'an, Surah At-Taubah (9:25)

    Kemudian Allah Subhanahu Wa Ta'ala menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Allah Ta'ala menurunkan bala tentara yang kamu tiada melihatnya, dan Allah Ta'ala menimpakan bencana kepada orang-orang yang kafir, dan demikianlah pembalasan kepada orang-orang yang kafir.

     Al-Qur'an, Surah At-Taubah (9:26)

    Pasukan Muslimin mengepung kota Tha'if. Mereka kemudian menyerang dengan manjaniq dan "tank". Tank ini berbentuk seperti rumah kura-kura yang besar. Para prajurit maju dan dengan sengaja berlindung di bawahnya untuk mengebor-gerudi dinding. Namun musuh yang cerdik menuangkan besi panas hingga "tank" itu terbakar.

    Pertempuran keras merebut benteng tidak berhasil. Rasulullah صلى الله عليه وسلم  memakai cara lain. Beliau memerintahkan agar kebun kurma dan anggur Thaif yang terkenal itu dibakar dan ditebang. Namun, kerana pihak musuh memohon agar baginda tidak melakukan itu. Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun membatalkan perintahnya.

    Beliau juga berkata kepada musuh, "Siapa pun yang turun dari benteng dan datang ke sini maka dia bebas."

    Maka 20 orang pun turun dan bergabung dengan pasukan Muslimin. Dari merekalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengetahui bahwa musuh mempunyai persediaan makanan yang cukup untuk bertempur berbulan-bulan. Kerana itu baginda memutuskan untuk menarik mundur pasukannya.

    Salah seorang sahabat berkata, "Ya Rasulullah berdoalah bagi kemalangan orang-orang Bani Tsaqif di Thoif."

    Namun Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang bijak dan penyayang malah berdoa, "Ya Allah berikanlah petunjuk kepada penduduk Tsaqif dan berkahilah mereka."

    Kerana pengepungan akan berlangsung lama, Naufal bin Muawiyah memberi saran kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم, "Wahai Rasulullah, mereka itu seperti serigala di dalam lubangnya. Apabila engkau terus menungguinya tentu akhirnya engkau dapat mengambilnya. Namun ia pun tidak seberapa berbahaya jika engkau tinggalkan.."

   Mengembalikan Tawanan Thaif

   Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan para Sahabatnya meninggalkan kota Thaif.

    Di Ji'rona, mereka berhenti untuk membagikan harta rampasan dan para tawanan perang. Di antara para tawanan ada seorang wanita tua yang berkata kepada para Sahabat, "Kamu tahu bahwa aku masih saudara sesusuan dengan pemimpin kamu itu?" Setengah tidak percaya mereka membawa wanita itu ke hadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

    Ternyata Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ segera mengenalinya walau pun sudah begitu lama tidak bertemu dengan wanita itu.

    Dia adalah Syaimah binti Al Harist, Putri Halimah as-Sa'diyah, Bunda susuan Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم segera menghamparkan jubahnya, dan mempersilahkan Syaimah duduk di situ. Ketika beliau bertanya apakah dia ingin tinggal bersama beliau, Syaimah lebih memilih pulang kembali ke kabilahnya. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun membebaskan Syaimah binti Al Harist.

    Setelah itu datanglah para Utusan dari Bani Hawazin. Mereka meminta agar Rasulullah صلى الله عليه وسلم memulangkan harta, wanita, dan anak-anak yang tertawan.

    "Rasulullah, di antara para tawanan itu terdapat juga bibi-bibimu (makcik) dari pihak Ayah dan Ibu-Ibu yang dulu pernah memeliharamu. Jika sekiranya kami menyusui Haris bin Abi Syimr atau Nu'man bin Al Mundzir, kemudian ia datang melihat keadaan kami seperti yang kami alami sekarang ini, tentu kami manfaatkan dan kami mintai belas kasihnya. Konon pula engkau yang sudah mendapat pengasuhan yang terbaik...."

     Para utusan ini mengingatkan bahwa ketika kecil dulu Rasulullah صلى الله عليه وسلم pernah dirawat di lingkungan mereka. Hati Rasulullah صلى الله عليه وسلم  yang penyayang amat terharu mendengarnya. Tahu berterimakasih dan mengingat budi orang lain sudah menjadi bawaan sifat Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ. Baginda pun bertanya, "Anak-anak dan Istri-Istri kamu ataukah harta kamu yang lebih kamu sukai."

    "Rasulullah kami disuruh memilih antara harta dan sanak keluarga kami?" "Mengembalikan Istri-Istri dan anak-anak kami tentu lebih kami sukai."

    Di hadapan pasukannya Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengumumkan bahwa baginda dan keluarganya melepaskan anak-anak dan kaum wanita Hawazin. Melihat itu, serentak para Sahabat pun segera melepaskan para tawanan dengan berkata, "Apa yang ada pada kami, kami serahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم."

    Rasulullah صلى الله عليه وسلم  akhirnya menaklukkan Tha'if dengan cara sederhana. Beliau menawarkan kepada Malik bin Auf untuk masuk Islam dan seluruh keluarga serta hartanya akan dikembalikan, ditambah 100 ekor unta.

    Akhirnya pemimpin pasukan musuh di Perang Hunain itu memeluk Islam di ikuti kaumnya. 

 [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network

No comments:

Post a Comment