20240813

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [139]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt=" KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [139]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [139]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-139

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

    Perang Hunain

    FORTUNA MEDIA -- Malam Rabu tanggal 10 Syawal pasukan Muslimin tiba di lembah Hunain. Namun diam-diam Malik bin Auf dan pasukannya sudah tiba lebih dulu di sana. Malik bin Auf menyusupkan pasukannya di tengah kegelapan malam. Ia menyebarkan mereka di setiap jalan masuk ceruk tersembunyi dan celah celah bukit.

    Selepas sholat Subuh Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyerahkan bendera dan membagi-bagikan tugas kepada setiap komandan. Setelah itu beliau memerintahkan agar pasukan Muslimin berangkat.

   Tiba-tiba saja di dalam keremangan Subuh, serangan panah yang gencar dan serentak datang seperti hujan. Pasukan musuh membuka serangan, mereka menyerbu turun didahului oleh seorang lelaki yang menunggang unta merah. Ia membawa Bendera Hitam di ujung tombak. Setiap kali menemui seorang Muslimin tombak itu dihantamkannya kuat-kuat.

    Maka tanpa terkendalikan lagi pasukan Muslimin lari kocar-kacir. Perasaan takut dan gentar begitu kuat menghantui perasaan mereka, sehingga mereka lari tanpa menghiraukan teman-temannya lagi.

    Abu Sufyan yang baru saja dikalahkan saat Fathu Makkah, tersenyum sambil berkata, "Mereka tidak berhenti lari sebelum sampai ke laut."

    Beberapa orang Makkah yang baru masuk Islam seperti Suaiba bin Usman berkata, "Sekarang aku dapat membalas Muhammad, dulu ia yang membunuh ayahku pada perang Uhud."

    Kalada bin Hanbal berkata, "Sekarang sihir Muhammad sudah tidak mempan lagi."

    Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang saat itu duduk di atas keledai putihnya menunjukkan ketabahan yang luar biasa. Ketika semua pengikutnya berlarian mundur, baginda tetap di tempat ditemani beberapa para Sahabatnya. Baginda memanggil-manggil orang yang berlarian.

    "Hai orang-orang, kamu mau kemana? Mauh kemana? Aku adalah Rasulullah! Aku adalah Muhammad bin Abdullah."

    Namun orang-orang tidak peduli, sebab yang mereka fikirkan hanya menyelamatkan diri sendiri. Saat itu Abu Sufyan memegang tali kekang keledai dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan Abbas memegangi pelananya agar keledai Rasulullah  صلى الله عليه وسلﷺ itu tidak melarikan diri kerana ketakutan. Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ turun dari keledainya dan berdoa, "Ya Allah turunkanlah Pertolonganmu."

    Kemenangan

   Selesai berdoa Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ memerintahkan pamannya, Abbas, untuk memanggil para prajurit. Abbas adalah lelaki bersuara lantang. Kemudian ia menyeru, "Manakah saudara-saudara Anshar yang telah memberi tempat dan pertolongan? Manakah saudara-saudara Muhajirin yang telah berikrar di bawah pohon? Kemarilah saudara-saudara. Rasulullah صلى الله عليه وسلمﷺ masih hidup!"

    Di kemudian hari Abbas menuturkan pengalamannya itu, "Demi Allah seakan-akan perasaan mereka saat mendengar teriakanku ini seperti perasaan seekor induk sapi terhadap anaknya."

   Suara Abbas menggema berulang-ulang ke seluruh lembah. Terjadilah mukjizat Allah. Orang-orang Anshar yang diingatkan akan baiat Aqabah segera teringat pada sosok Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan janji mereka untuk melindungi baginda.

    Mendengar nama Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ, orang-orang Muhajirin teringat bahwa mereka telah berjuang begitu bersusah-payah bersama baginda. Kehormatan mereka tersentuh sehingga dengan penuh semangat orang-orang Muhajirin dan Anshar berseru dari segala penjuru, "Labbaik! Labbaik! Kami datang! Kami datang!"

   Sekelompok pasukan Muslimin berdatangan ke tempat Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ berada dan bertempur dengan dahsyat. Alangkah beratnya menahan serbuan musuh yang sudah di ambang kemenangan. Melihat para Sahabatnya memberikan perlawanan sengit, dengan semangat yang makin melambung Rasulullah صلى الله عليه وسلم ﷺ bersabda, "Sekarang pertempuran benar-benar berkobar. Allah tidak menyalahi janji kepada Rasul-Nya"

    Rasulullah صلى الله عليه وسلمﷺ menyebarkan segenggam kerikil pada musuh sambil bersabda,"Wajah-wajah buruk!"

    Tidak lama kemudian pasukan musuh terpukul berantakan. Mereka lari meninggalkan semua Istri, anak, dan harta mereka. 70 musuh terbunuh. Sebanyak 6.000 tawanan, 22.000 unta, 40.000 kambing dan 4.000 uqiyah perak direbut kaum Muslimin.

   Pasukan Muslimin terus mengejar musuh sampai ke atas. Di tempat ini Hawazin dihancurkan sama sekali.

   Duraid si buta juga terbunuh. Malik bin Auf lari ke dalam kota Tha'if dan berlindung di sana.

    Dalam perang Hunain ini, Abu Sufyan sedang memegang tali kekang kuda Rasulullah صلى الله عليه وسلمﷺ. Ketika pasukan Muslimin kocar-kacir Abu Sufyan bersiap untuk syahid dengan tangan kanan menangkis serangan lawan dan tangan kiri memegang tali kekang.

    Setelah pasukan Muslimin balik memukul, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menatap Abu Sufyan berlama-lama seraya berkata, "Oh saudaraku Abu Sufyan bin Harits..."

    Mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلمﷺ mengatakan itu, Abu Sofyan menangis haru dan air matanya membasahi kaki Rasulullah صلى الله عليه وسلم .  [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network



No comments:

Post a Comment