KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [137]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [137]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [137]

KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم

  • Bagian-137

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

       Fadhalah

       FORTUNA MEDIA -Hari ketika Makkah ditaklukkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, melalui tentara Islam dikenal dalam sejarah dengan nama Fathu Makkah. Pada hari itu amarah dan kebencian meledak di hati Fadhalah bin Umair. Ia tidak menerima Makkah takluk begitu saja. Diam-diam, ia pergi mencari  Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Ketika dilihatnya beliau sedang berthawaf, Fadhalah segera mengikuti dari belakang. Di balik bajunya tersembunyi sebilah pisau mengkilat siap dihunus dan dihunjamkan. Fadhalah semakin dekat semakin dekat kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Tangan Fadhalah masuk ke balik bajunya untuk mencabut pisau. Fikirannya dipenuhi hasrat membara untuk membunuh Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

     Tetapi tepat saat itu juga, Rasulullah صلى الله عليه وسلم langsung menoleh kepadanya dan menegur, "Apakah ini Fadhalah?"

     Agak terkejut, Fadhalah menjawab, "Ya, Saya Fadhalah, wahai Rasulullah."

    "Apa yang kamu fikirkan?" tanya  Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

     "Tidak memikirkan apa-apa. Aku hanya memikirkan Allah."

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم tersenyum. Baginda meletakkan tangannya yang sejuk di atas dada Fadhalah sambil bersabda, "Mohon ampun kepada Allah.... "

     Perlahan-lahan hati Fadhalah menjadi tenang. Ia kemudian berkata, "Begitu beliau melepaskan tangannya dari dadaku, Aku merasa tidak seorang pun yang lebih aku cintai daripada beliau."

    Dalam perjalanan pulang ke rumahnya, Fadhalah dipanggil seorang wanita cantik. Wanita itu dulu pernah disukai oleh Fadhalah. Wanita itu ingin mengajak Fadhalah bicara, namun Fadhalah berkata, "Tidak, Allah dan Islam telah melarangku bicara bebas dengan wanita yang belum halal bagiku. Aku baru saja melihat  Rasulullah صلى الله عليه وسلم menghancurkan semua berhala. Agama Allah itu sangat jelas dan nyata, sedangkan kemusyrikan adalah kegelapan."

     Sejak hari itu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم melarang orang berperang di tanah suci Makkah. Baginda bersabda, "Sesungguhnya Makkah telah diharamkan oleh Allah, bukan oleh manusia. Tidak boleh bagi seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir menumpahkan darah dan mencabut pohon di Makkah."

     Fadhalah bisa merasakan kasih sayang Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang begitu besar. Kasih sayang betul-betul membanjiri hati baginda yang amat lapang itu. Kerana itu, tampak pada mulut baginda berupa keramahan, pada mata baginda berupa air mata, dan pada tangan beliau berupa kedermawanan. Kasih sayang adalah sifat  Rasulullah صلى الله عليه وسلم  yang paling menonjol dan tak seorang pahlawan pun berhasil menyamainya.

       Shalat Kemenangan

     Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertamu ke rumah sepupunya Ummu Hani binti Abu Thalib. Beliau mandi dan sholat kemenangan sebanyak 8 rakaat. Saat itu, dua orang Musyrik cepat-cepat meminta perlindungan kepada Ummu Hani. Ali bin Abu Thalib Karamallahu Wajhah berkeras ingin membvnuh dua orang itu. Namun  Rasulullah صلى الله عليه وسلم  bersabda, "Kami melindungi siapa pun yang engkau lindungi, wahai Ummu Hani."

     Setelah itu beberapa penjahat besar yang paling keras memusuhi Islam diadili. Sebagian diampuni dan sebagian dihukum mati. Istri Ikrimah bin Abu Jahal menghadap  Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan meminta agar suaminya diampuni. Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengabulkannya. Istri Ikrimah pun menjemput Suaminya yang lari ke Negeri Yaman. Ikrimah kembali ke Makkah dan masuk Islam.

     Miqyas bin Subabah dihukum mati. Miqyas pernah masuk Islam, namun ia kemudian membvnuh seorang Anshar dan kembali murtad setelah bergabung dengan orang-orang Musyrik.

     Al Haris bin Nufail dihukum m4ti kerana ia dulu sering kali menyiksa dan mengganggu  Rasulullah صلى الله عليه وسلم.

     Habbar bin Al Aswad diampuni. Ia dulu yang mengguncang unta Zainab Radhiallahu Anha, putri Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Zainab Radhiallahu Anha yang saat itu sedang hamil, jatuh dan keguguran. Setelah masuk Islam, Habbar menjadi seorang Muslim yang taat.

     Saat itu, muncullah kekhawatiran di kalangan orang Anshar. Salah seorang di antara mereka bertanya kepada saudara Ansharnya,
"Apakah menurut kalian 
Rasulullah صلى الله عليه وسلم akan menetap di Makkah setelah Allah memberi kemenangan?"

    Orang-orang yang ditanya saling bertatapan sedih. Mereka sungguh tak ingin hal itu terjadi. Ketika itu, Rasulullah صلى الله عليه وسلم sedang berdoa di Shafa sambil mengangkat kedua tangan. Begitu selesai, baginda segera menghampiri kerumunan Anshar dan bertanya,
 "Apa yang kalian bicarakan?"

      "Tidak ada apa-apa, wahai Rasulullah."

     Namun, kerana kekhawatiran yang terus mebesar, akhirnya mereka menyampaikannya kepada  Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Baginda pun bersabda, "Aku berlindung kepada Allah. Tempat hidupku adalah tempat hidup kalian dan tempat matiku adalah tempat mati kalian."  [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc ; Helmy Network




No comments