KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [126]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [126]">
Illustrasi Image by pinterest.com/

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [126]

  • KISAH RASULULLAH ﷺ صل الله عليه و سلم
  • Bagian-126

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

  • Pada artikel siri ke-125 Dikisahkan, RASULULLAH صلى الله عليه وسلم tidak pernah ragu sedikit pun untuk mengajak orang kepada agama yang benar, agama yang akan menyelamatkan manusia dari kesengsaraan tiada batas di akhirat nanti. Apalagi perjanjian Hudaibiyah sudah menjamin bahwa tidak akan ada peperangan dengan orang Quraisy selama 10 tahun kecuali jika perjanjian itu dilanggar oleh salah satu pihak. Maka ini adalah saatnya menyebarkan dakwah seluas mungkin tanpa takut dihambat oleh orang Quraisy.

  • RASULULLAH صلى الله عليه وسلم  mengutus Dihyah bin Khalifa Al Kalbi untuk menyampaikan surat kepada Heraclius, yang saat itu sedang berada di Baitul Maqdis. 

      Surat Rasulullah kepada Kisra, Raja Persia

     FORTUNA MEDIA -Jika surat RASULULLAH صلى الله عليه وسلﷺ dibaca dan diterima dengan hormat oleh orang Romawi (Rom), tidak demikian halnya dengan orang-orang Persia (Parsi). Surat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada Kisra, Raja Persia (Parsi) itu berbunyi:

       "Bismillahirrahmanirrahim."

     "Dari Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Kisra pemimpin Parsi. Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan utusan-Nya, bersaksi bahwa tiada ilah-Tuhan selain Allah Ta'ala semata yang tiada sekutu bagi-Nya dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya".

     "Aku menyeru tuan dengan seruan Islam. Sesungguhnya Aku adalah utusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada seluruh manusia untuk memberi peringatan kepada orang yang hidup dan orang yang membenarkan perkataan atas orang-orang kafir. Masuklah Islam niscaya tuan akan selamat. Namun jika tuan menolak, maka dosa orang orang Majusi ada di pundak tuan."

      "Setelah membaca surat itu, Kisra merobek-robek surat RASULULLAH صلى الله عليه وسلم sambil berkata, "Seorang budak-hamba yang hina dina dari rakyatku pernah menulis namanya sebelum Aku berkuasa,"

      "Setelah mendengar apa yang dikatakan Kisra, RASULULLAH صلى الله عليه وسلم bersabda, "Allah akan mencabik-cabik kerajaannya."

     "Setelah itu Kisra menulis surat kepada Badzan, Gubernur di Negeri Yaman. Isinya, "Utuslah dua orang yang gagah perkasa untuk menemui orang dari Hijaz ini (maksudnya RASULULLAH صلى الله عليه وسلم ) dan setelah itu, hendaklah mereka berdua membawanya untuk menemuiku".

     Ketika dua orang suruhan itu tiba di hadapan RASULULLAH صلى الله عليه وسلم, beliau menyuruh mereka menemuinya lagi besok. Ternyata pada saat yang sama, Kisra dibunuh oleh Syiruyyah, putranya sendiri.

    Terbuktilah sabda RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ bahwa kerajaan Kisra akan tercabik-cabik. RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ mengetahui hal ini dari wahyu dan meneruskannya kepada kedua utusan itu. RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ meminta kedua utusan itu pulang dan menyampaikan surat yang mengajak Badzan memeluk Islam.

    Penghujung surat berbunyi, "Apabila tuan mahu masuk Islam, kuberikan apa yang menjadi milik tuan dan mengangkat tuan sebagai pemimpin kaum tuan."

     Syiruyyah sendiri melarang Badzan menyerang RASULULLAH صلى الله عليه وسلم jika tidak ada perintah darinya. Hal inilah yang membuat Badzan dan seluruh rakyat Negeri Yaman memeluk Islam.

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [126]">
Ilustrasi Image by pinterest.com/
                                       

       Surat Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada Muqauqis, Raja Mesir

      Selain kepada kedua kerajaan besar itu RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ juga menulis surat kepada para penguasa yang lain. Hatib bin Abi Balta'ah diperintahkan RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ untuk menyampaikan surat beliau kepada Juraij bin Mata, penguasa Negeri Mesir dengan gelaran Muqauqis. Surat beliau berbunyi,

       Bismillahirrahmanirrahim,

     Dari Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya kepada Muqauqis, Raja Qibti (Mesir). Keselamatan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk. Amma Ba'd.

     Aku menyeru tuan dengan seruan Islam, niscaya Allah akan memberikan pahala kepada tuan dua kali lipat. Namun jika tuan berpaling maka tuan akan menanggung dosa seluruh penduduk Qibti."

     Surat RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ itu kemudian ditutup dengan ayat-Al-Qur'an ke 64 Surah, Ali Imran, seperti yang juga disampaikan kepada Heraklius.

     "Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)."

Al-Qur'an, Surah Ali 'Imran (3:64)

   Hatib bin Abi Balta'ah menambahkan,

    "Kami mengajakmu kepada Islam yang Allah telah mencukupkannya dari agama yang lain. Sesungguhnya Nabi Ini menyuruh semua manusia yang paling ditekan kaum Quraisy, yang paling dimusuhi kaum Yahudi, dan yang paling dekat dengan orang Nasrani (Muqauqis dan rakyatnya adalah pemeluk Nasrani) Setiap Nabi yang sudah mengenal suatu kaum, maka kaum itu adalah umatnya yang pasti mereka harus mentaati nya. Tuan termasuk orang yang sudah mengenal Nabi ini."

      Juraij bin Mata, penguasa Negeri Mesir dengan gelaran Muqauqis menjawab,

     "Memang aku telah memperhatikan agama Nabi ini dan kutahu bahwa dia tidak memerintahkan untuk menghindari agama Al-Masih, tidak pula seperti tukang sihir yang sesat atau dukun yang suka berdusta. Kulihat dia membawa tanda kenabian dengan mengeluarkan yang tersembunyi dan mengabarkan yang rahasia. Aku akan mempertimbangkannya."

     Kemudian, Muqauqis menulis surat yang isinya,

      Bismillahirrahmanirrahim,

      Kepada Muhammad bin Abdullah dari Muqauqis, pemimpin Qibti. Kesejahteraan bagi Tuan. Amma Ba'd. Saya telah membaca surat tuan dan bisa memahami isinya, serta apa yang tuan serukan. Saya sudah tahu bahwa ada seorang Nabi yang masih tersisa. Menurut perkiraan saya dia akan muncul dari Negeri Syam. Saya hormati utusan tuan dan kini kukirim 2 gadis yang mempunyai kedudukan terhormat di Masyarakat Qibti, dan beberapa lembar kain. Saya hadiahkan pula seekor baghal agar dapat tuan pergunakan sebagai tunggangan. Salam sejahtera bagi tuan.

     Nah, dua gadis itu adalah Maria dan Shirin. Maria kemudian menjadi Istri RASULULLAH صلى الله عليه وسلمﷺ dan Shirin menikah dengan Hasan bin Tsabit al-Anshari. [HSZ] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك

Untuk Anda yang belum baca siri ini yang sebelumnya,

Anda boleh baca disini ; The Story of The Prophet Muhammad SAW

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

No comments