Mampukan Indonesia @TNI Menghadapi Agresi Asing, Terutama China?

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Mampukan Indonesia @TNI Menghadapi Agresi Asing, Terutama China?">
© Provided by Fortuna Media

Mampukan Indonesia @TNI, Menghadapi Agresi Asing, Terutama China?

"Ngeri Sekali, Kepulauan Riau di Sumatera Tengah, Ternganga Lebar Untuk Dijajah RRChina Komunis"

 FORTUNA MEDIA -  Sekuat dan sesiaga apakah pertahanan Indonesia hari ini? Mampukan TNI (Tentara Nasional Indonesia) menghadapi agresi (pencerobohan) Asing, terutama Red Army China Komunis?
Sederhana saja jawaban untuk pertanyaan ini. Bukan karangan, tapi faktual berdasarkan data yang dikeluarkan oleh lembaga pemantau militer internasional, Global Fire Power (GFP). Berikut ini angka-angka kekuatan militer Indonesia dan China -–plus Singapura sebagai pembanding.
Anggaran pertahanan Indonesia (2022) sekitar USD9.3 bilion dollar sedangkan, Anggaran pertahanan China lebih USD250 bilion. Selisihnya sangat jauh: USD240 bilion. Orang-orang yang ‘apologetic’ wajar mengatakan “China itu negara besar, duitnya banyak”. Pasti ini yang selalu dijadikan argumen kalau anggaran pertahanan Indonesia dikritik.
Anggaran pertahanan Singapura 2022 jumlahnya USD11.5 bilion atau USD2.2 bilion lebih besar dari Indonesia.Negara terkecil di Asia ini tak punya angkasa (air space) untuk penerbangan, tapi mereka punya angkatan udara yang sangat kuat.
Angakatan udara RI memiliki 445 pesawat militer dari berbagai jenis. Tapi hanya 41 saja pesawat tempur (fighter aircraft atau FA). China punya 3,285 pesawat militer, 1,200 diantaranya adalah FA. Singapura yang tak punya ‘air space’ itu memiliki 224 pesawat militer, 100 diantaranya FA.
Mohon dicermati jumlah FA-(fighter aircraft) Indonesia yang hanya 41, dibandingkan 100 FA Singapura. Bayangkan kalau Indonesia terlibat konflik militer dengan Singapura.
<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Mampukan Indonesia @TNI Menghadapi Agresi Asing, Terutama China?">
© Provided by Fortuna Media
Indonesia hanya punya 15 helikopter serang (attack helicopter atau AH), sedangkan China memiliki 281 AH. Singapura punya 18 AH.
Angkatan darat RI memiliki 314 tank, sementara China punya 5,250. RI punya 1,444 kendaraan lapis baja (armored vehicle), China memiliki 35,000. Sedangkan Singapura punya 3,517 kendaraan lapis baja. Lihat jumlah kendaraan lapis baja Indonesia dibandingkan Singapura.😪
Angakatan Laut RI punya 296 kapal perang, China punya 777. Singapura hanya 40. RI punya 4 kapal selam, China punya 79. Singapura memiliki 5 kapal selam.
Total personel aktif TNI ada 400,000. China memiliki personel militer aktif 2,000,000. Singapura punya tentara aktif 71,000. Padahal, luas wilayah Singapura tidak jauh lebih besar dari DKI Jakarta. Singapura 720 kilometer persegi, Jakarta 660 kilometer persegi.
Kita telah melihat kekuatan pertahanan Indonesia dan China. Jelas pula bahwa kekuatan militer Singapura tak bisa dianggap enteng.
Dari data di atas bisa diprediksi kemampuan Indonesia dalam mempertahankan wilayah laut dan pulau-pulau terpencil di kawasan Kepulauan Riau yang ternganga lebar di depan mata China. Bisakah TNI AL dan TNI AU mencegah AL dan AU China kalau mereka merampas wilayah perairan Natuna Utara?
<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="Mampukan Indonesia @TNI Menghadapi Agresi Asing, Terutama China?">
© Provided by Fortuna Media
China sudah berkali-kali mendesak agar Indonesia menghentikan eksplorasi dan pemboran (carigali/drilling) Oil & Gas di perairan Natuna Utara. China mengatakan wilayah itu secara historis milik mereka. Di pulau Natuna saja, belum lagi di lepas pantai, ada cadangan minyak positif sebesar 135 juta barel. Cadangan gasnya ada 1.2 bilion kaki kubik (billion cubic feet). Ada pula cadangan hidrokarbon sebanyak 222 triliun kaki kubik.
Sejauh ini, Indonesia masih bisa mengabaikan klaim China. Namun, tidak untuk jangka panjang ketika ketersediaan Oil & Gas dunia semakin tipis. Seperti banyak diteorikan para pakar, konflik militer di masa depan akan banyak disebabkan oleh perebutan sumber energi (khususnya Oil & Gas). Invasi China di Natuna Utara bisa terjadi bila masa saja.
Selain klaim China atas perairan Natuna, ada satu hal lagi yang sangat rawan. Yaitu, soal keamanan ratusan pulau lainnya di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) bagian utara. Pulau-pulau kecil seperti pulau Siantan, kepulauan Anambas, pulau Mubur, pulau Matak, pulau Telaga, pulau Air Pasir, dan banyak lagi termasuk puluhan pulau kecil di sebelah timur pulau Siantan, pasti sangat menggoda Regime militer China Komunis. Ada lagi gugusan kepulauan Tembelan. Semua terletak jauh dari daratan Sumatera atau Kalimantan. Di Kepulauan Riau ada 3,000 pulau.
Pulau-pulau terluar ini sangatlah rentan (mudah terdedah/susceptible) Khususnya pulau Laut dan beberapa pulau di sebelah Utara Natuna. Tidak mudah untuk dipantau. Terus-terang, watak ekspansionis China sangat mencemaskan.😨
Mampukah Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara(AU) Indonesia menjaga ratusan pulau itu? Sangat diragukan. Yang jelas, sekali lagi, Kepulauan Riau ternganga lebar bagi armada AL China.
Sangat mengerikan sekiranya mereka melancarkan operasi aneksasi (pencaplokan/pencerobohan).[hsz]
Artikel asal ditulis oleh Asyari Usman [18 April 2022]
(Jurnalis, Pemerhati Sosial-Politik)

Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

Follow me at;
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-network
pinterest.com/ryanschneider

#Indonesia, #New, #Politics, #RedArmyChina, #Singapore Army, ##NorthNatunaSea, #PulauNatuna, #KepulauanRiau,

   VIDEO; 

ViralNow! Terbongkar, Agenda Rahasia Beijing 1448 Untuk Kuasai Indonesia

No comments