KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [69]

<img src=https://fazryan87.blogspot.com".jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [69]">
Ilustrasi Image by ryanschneider 

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [69]

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ  وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم

Bagian-69

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"

Menikah dengan Aisyah Radhiallahu 'Anha

FORTUNA MEDIA - Suasana damai dan tenteram menyelimuti Kota Madinah. Pada saat itulah Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang sudah menikahi Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu 'Anha di Makkah, merayakan pernikahan beliau tersebut. Ketika itu, Aisyah sudah menjelang remaja. Beliau adalah seorang gadis yang lemah lembut dengan air muka yang manis dan sangat disukai banyak orang kerana pandai bergaul. Pernikahan ini membuat persahabatan Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan Abu Bakar Ash Shiddiq semakin erat.

Setelah menikah, Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu 'Anha berpindah dari rumah ayahnya ke rumah Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam  di samping masjid. Tidak terkira rasa bahagia Aisyah Radhiallahu 'Anha. Ia melihat pada diri Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam ada sesuatu yang lain dibandingkan kebanyakan orang.

"Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah suami sekaligus ayahku," demikian fikir Aisyah dalam hati. 

"Baginda adalah Suami yang penuh cinta kasih tapi juga tidak berkeberatan ikut bermain-main bersamaku. Subhanallah, beliau benar-benar manusia yang luar biasa. Aku benar-benar mencintainya setulus hatiku untuk selamanya, dari dunia sampai akhirat kelak."

Setelah menikah dengan Aisyah Radhiallahu 'Anha yang cerdas dan periang, beban fikiran Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam terkurangi. Mengurus umat satu kota penuh memerlukan konsentrasi yang amat tinggi hingga menyebabkan rasa lelah yang luar biasa. Namun, jika baginda pulang ke rumah dan bertemu Aisyah Radhiallahu 'Anha, segala lelah dan beban berat terasa hilang. Canda, senyum, dan bakti Aisyah Radhiallahu 'Anha menumbuhkan rasa riang dan semangat baru dalam hati Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Tidak terkira besarnya kasih sayang Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam kepada Aisyah Radhiallahu 'Anha.

Suasana hati Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang tenteram mengimbas luas kepada penduduk Madinah. Mereka merasakan kehidupan bersama Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam jauh lebih baik daripada kehidupan mereka dahulu. Mungkin saat ini sebagian orang justru dalam keadaan lebih miskin dari dahulu. Akan tetapi, ketenangan  dan kebahagiaan hidup bersama Islam jauh lebih mahal daripada apa pun, tidak akan terbeli oleh seberapa besar pun harta yang dapat dikumpulkan.

Maka dari itu, kaum Muslimin pun melaksanakan tugas-tugas agama dengan penuh semangat. Mereka mulai menunaikan zakat dan mengerjakan shaum-puasa. Sedikit demi sedikit, ajaran Islam mulai menemukan kekuatannya.

   READ MORE

HELMY NETWORK
Misteri Nusantara

Ummu Abdillah

Untuk menghibur Aisyah Radhiallahu 'Anha dari kesedihan kerana tidak memiliki putra dan agar Istri tercintanya itu merasa diperhatikan dan disayang, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengizinkan Aisyah Radhiallahu 'Anha mengangkat putra saudarinya, Asma binti Abu Bakar. Keponakan Aisyah itu bernama Abdillah sehingga Aisyah dikenal orang dengan panggilan Ummu Abdillah.

Akhlaq dan Budi Pekerti Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajarkan bahwa kehidupan dalam Islam itu dilandasi oleh rasa persaudaraan. Baginda bahkan mengatakan bahwa tidak sempurna iman seseorang sebelum ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.

Seseorang bertanya kepada Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam, 

"Perbuatan apakah yang baik dalam Islam?"

Baginda menjawab, 

"Sudi memberi makan dan memberi salam kepada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal."

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam  menjadikan dirinya teladan tertinggi bagi setiap Muslim. Baginda amat rendah hati dan tidak mahu diagung-agungkan walaupun beliau adalah manusia terbaik.

Baginda bersabda, 

"Jangan memujaku seperti orang-orang Nasrani yang memuja anak Maryam. Aku adalah hamba Allah. Sebut saja aku hamba Allah dan utusan-Nya."

Pernah suatu ketika, baginda mengunjungi para Sahabat yang sedang berkumpul. Serempak mereka berdiri menyambutnya seperti layaknya orang lain menyambut orang yang mereka hormati. Namun, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak menyukai hal itu. Baginda bersabda, 

"Jangan kamu berdiri seperti orang-orang asing yang mahu saling diagungkan."

Setiap kali mengunjungi para Sahabatnya, Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah memilih-milih tempat duduk. Baginda duduk begitu saja di mana pun ada tempat luang. Baginda bergurau dengan para sahabat, bergaul erat dengan mereka, diajaknya mereka berbincang-bincang. Jika para sahabat kebetulan disertai anak-anak mereka, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajak anak-anak itu bermain-main. Kemudian, didudukkannya anak-anak itu dipangkuan baginda.

Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah menolak undangan. Beliau selalu datang apabila diundang, baik oleh orang merdeka, budak-hamba sahaya, mahupun orang miskin. 

Dikunjunginya orang yang sakit walaupun letaknya jauh di ujung kota. Orang yang datang minta maaf selalu baginda maafkan. Baginda selalu yang memulai memberi salam kepada orang yang dijumpai. Baginda pasti selalu yang lebih dulu mengulurkan tangan menjabat sahabat-sahabatnya.

Tidak akan pernah lagi kita menjumpai seorang pemimpin yang begitu lembut dan begitu menyayangi rakyatnya, pemimpin yang hidup sederhana seperti kebanyakan rakyatnya, pemimpin yang mampu memberi nasihat dan tauladan, pemimpin yang selalu siap memberi dan mendapat tempat di lubuk hati terdalam setiap orang yang mengenalnya.

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Sungguh telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keislaman) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman".

Al-Qur'an, Surah At-Taubah (9:128)

Shalat Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam

Shalat Rasulullah  Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah shalat yang paling indah dibanding semua sahabatnya. Baginda melakukan shalat seakan sedang berjumpa dengan orang yang paling ia sayangi sehingga sulit rasanya untuk berpisah. Shalat baginda seakan-akan merupakan suatu pertemuan terakhir dengan orang yang dicintainya. Shalat baginda begitu khusyuk, seolah-olah baginda sedang bercakap-cakap dan memandang Allah Ta'ala.[hsz] 

Shallu 'alan Nabi...

💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah 'Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Editor ; Helmy Network

Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network

Follow me at;
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-network
pinterest.com/ryanschneider

 #kisahrasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah,

VIDEO :  

KISAH MISTERI. NENEK SUMIRAH MANTAN DUKUN SANTET DI KUBUR HIDUP-HIDUP SAAT BERZIKIR || PART-1

No comments