KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [36]
KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [36]
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم
Bagian-36
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد
"Allahumma Shalli 'Ala Muhammad"
Singa Padang Pasir
FORTUNA MEDIA- Orang-orang terus mentertawakan Rasulullah ﷺ setiap kali lewat. "Pembohong besar! Orang gila! Tukang sihir!"
Abu Jahal terus menyemangati orang-orang yang mengejek, sambil kerap kali melontarkan caci-m4ki juga.
Rasulullah ﷺ mendadak berhenti melangkah. Baginda berpaling dengan tenang menghadap Abu Jahal, dengan sorot matanya tajam. Abu Jahal berhenti dan terdiam. Dengan wajah sayu penuh belas kasihan, Rasulullah ﷺ memandang orang-orang kecil yang mengejeknya. Seketika, sorak-sorai pun mereda. Semua orang yang berada di sekitar tempat itu terpesona melihat keadaan Rasulullah ﷺ . Baru kali ini mereka seolah disadarkan, betapa menyakitkannya ejekan mereka itu diterima Rasulullah ﷺ .
Sorot mata Rasulullah ﷺ seolah berkata, "Mengapa kalian mengejekku? Bukankah Aku sedang berjuang menyelamatkan kalian dari kekejaman bangsa Quraisy dengan membawa Islam yang mulia? Seandainya kalian tahu, ejekan Abu Jahal itu tidak begitu menyakitkan dibanding kata-kata kalian, sebab kepada kalianlah Allah meyuruhku menebar kasih sayang."
Tanpa sepatah kata pun, Rasulullah ﷺ berlalu. Orang-orang bubar dengan membawa perasaan masing-masing. Tatapan Rasulullah ﷺ tadi sangat berkesan di hati seorang budak-hamba perempuan. Ketika hamba itu berjalan pulang, ia melihat Hamzah bin Abdul Muthalib datang.
Hamzah adalah paman Nabi, usia mereka hampir sebaya. Dari kecil, Rasulullah ﷺ dan Hamzah dibesarkan bersama, bermain bersama, dan menjadi sahabat karib. Kerana itulah Hamzah begitu menyayangi Rasulullah ﷺ .
Hamzah berjalan gagah dan bangga memasuki Makkah. Ia betul-betul lelaki perkasa dengan perawakan tinggi dan kekar. Dengan wajah angkuh, Hamzah melangkah sambil menyandang busurnya. Ia habis berburu.
Orang-orang yang melihatnya pun berbisik kagum. Namun, budak perempuan tadi merasa ada yang janggal. Mengapa orang segagah ini tidak membela Muhammad, keponakannya sendiri?
Mengapa ia bisa setenang itu?
Tahukah ia bahwa Muhammad keponakannya, dicaci maki orang?
Muhammad dihina pemimpin kabilah lain yang menjadi saingan Bani Hasyim!
Pantaskah ia disebut sebagai pemuda perkasa yang pantang menyerah pada lawan, sedangkan ia tidak berbuat apa pun ketika seorang keluarga Bani Hasyim dicaci maki orang?
Dengan dada hampir meluap, budak perempuan itu menegur Hamzah, "Tuan, tidak tahukah Anda apa yang menimpa kemenakanmu itu?"
Hamzah berhenti dan budak perempuan itu menceritakan apa yang dilihatnya. Dalam sekejap saja, wajah Hamzah memerah. Tanpa berkata apa pun, ia berbalik menuju Ka'bah dengan langkah bergegas. Ia mencari Abu Jahal.
Be Smart, Read More;
The Story of The Prophet Muhammad SAW
Novel @Horror, Mystery, Ghost, Fantasy & Romance
Misteri Nusantara
Novel Collection
Kebimbangan Hamzah
Di depan Ka'bah, Abu Jahal bercerita kepada beberapa temannya, "Puas rasanya melihat Muhammad dicaci begitu banyak orang", ujar Abu Jahal, "Kalau kuberi semangat sedikit lagi, bukan tidak mungkin mereka akan memukulinya."
Teman-temannya terlihat ikut bersemangat. Beberapa orang mulai ikut bicara, tetapi mendadak semuanya terdiam dan memandang ke satu arah. Abu Jahal ikut menoleh dan seketika kerongkongannya tercekat. Hamzah bin Abdul Muthalib, sang pahlawan Bani Hasyim, menjulang di belakangnya dengan mata menyala tanpa ampun.
"Beraninya engkau mencaci maki Muhammad, padahal Aku telah memeluk agamanya? Coba lakukan penghinaanmu kepadaku jika engkau benar-benar jantan!"
Setelah berkata begitu, Hamzah melayangkan busurnya. Bunyinya mendecit, cepat, dan keras sehingga kepala Abu Jahal pun terluka.
Beberapa teman Abu Jahal serempak berdiri. Tampaknya, perkelahian tidak terhindarkan lagi. Ketika Abu Jahal melihat ini, ia mengangkat tangan untuk mencegah teman temannya. Abu Jahal yakin, dalam keadaan seperti itu, Hamzah tidak akan ragu-ragu membunuh orang.
Dengan nafas tersengal, Abu Jahal memegangi kepalanya. Ia berkata sambil menahan marah, "Kita tinggalkan saja dia! Aku memang telah mencaci maki kemenakannya."
Mereka pun pergi dengan geram dan murung. Namun, hati Hamzah belum lagi lega. Ia pulang dengan bimbang, "Mengapa begitu mudah kutinggalkan agama nenek moyangku?"
Setelah melewati malam yang gelisah, Hamzah akhirnya berdoa, "Ya Tuhan, jika Muhammad benar, teguhkanlah hatiku. Jika Muhammad salah, jauhkanlah aku darinya!"
Hamzah menemui Rasulullah ﷺ dengan sedih dan menceritakan semua kegelisahan hatinya. Rasulullah ﷺ lalu membacakan beberapa ayat Al Qur'an.
Perlahan, hati Hamzah dipenuhi rasa tenang, haru, dan kagum. Dengan bulat hati, ia pun berkata,
"Aku menyaksikan bahwa engkau itu sungguh benar, maka itu tampakkanlah agamamu, hai, anak saudaraku!"
Bukan main bersyukurnya Rasulullah ﷺ. Kini, Islam telah memiliki benteng yang kuat dalam menghadapi kekerasan kaum Quraisy. Hamzah memeluk Islam pada akhir tahun ke enam kenabian (nubuwwah).
Orang-orang Quraisy tidak putus asa, Mereka mempunyai cara lain untuk menekan perjuangan Rasulullah ﷺ.
Singa Allah dan Singa Rasul-Nya
Kemudian seluruh kegagahan Hamzah dibaktikannya untuk membela Allah dan agama-Nya, sehingga Rasulullah ﷺ memberi Hamzah julukan istimewa, Singa Allah dan Singa Rasulullah. Hamzah adalah komandan Sariyah yang pertama.
Sariyah adalah pasukan Muslim yang berangkat tanpa disertai Rasulullah ﷺ [hsz]
Shallu 'alan Nabi...
💐Bersambung ... Semoga Kita Mendapat Barokah Allah Azza Wa Jalla.
آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Editor ; Helmy Network
Ilustrasi Image, Doc, Helmy Network
Follow me at;⭐
twitter.com/romyschneider
facebook.com/romyschneider
linkedin.com/in/helmy-syamza
pinterest.com/hsyamz
TAGS ; #kisahRasulullah, #nabimuhammadSAW, #risalahkenabian, #sirahrasulullah, #makkahalmukarramah, #madinahalmunawarah,
No comments
Post a Comment