KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [13]


<img src="fazryan87.blogspot.com.jpg" alt="KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [13]">

KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [13]

KISAH RASULULLAHﷺ صل الله عليه و سلم
Bagian-13

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم

Halimah membawa Muhammad kecil kembali ke Makkah

FORTUNA MEDIA | Disebabkan kejadian Muhammad kecil didatangi lelaki berjubah putih itu, Halimah kembali ke Makkah dan menyerahkan Muhammad kepada Ibunya. Aminah menerima kedatangan mereka dengan rasa hairan,

"Mengapa engkau mengantarkannya kepadaku, Wahai Ibu susuan? Padahal sebelumnya engkau meminta ia tinggal denganmu?"

"Ya," jawab Halimah,  "Allah Subhaanahu Wa Ta'ala, telah membesarkan Muhammad. Aku sudah menyelesaikan apa yang menjadi tugasku. Aku merasa takut kerana ada banyak kejadian terjadi padanya. Jadi, ia aku kembalikan kepadamu seperti yang engkau inginkan."

"Sebenarnya, apa yang terjadi?" tanya Aminah, "berkatalah dengan benar kepadaku."

Halimah terdiam sejenak, lalu bercerita dengan rasa berat, "Ada dua orang berbaju putih membawanya ke puncak bukit. Mereka membelah dan mengeluarkan sesuatu dari dalam dadanya."

Setelah berkata demikian, Halimah mengangkat wajahnya memandang Aminah, tetapi ia terkejut melihat wajah Aminah demikian tenang.

"Apakah engkau takut syaitanlah yang mengganggunya?" tanya Aminah.
Halimah mengangguk,

"Itulah sebenarnya yang membuatku khawatir sehingga cepat-cepat mengembalikannya kepadamu."

Aminah menarik nafas. "Demi Allah," katanya,
"Syaitan tidak akan mendapatkan jalan untuk masuk ke dalam jiwa Muhammad. Sesungguhnya, Anakku akan menjadi orang besar di kemudian hari. Ketika Aku mengandungnya, Aku melihat sinar keluar dari perutku. Dengan sinar tersebut Aku bisa melihat Istana-Istana Busra di Negeri Syam menjadi terang-benderang".

"Demi Allah, Aku belum pernah melihat orang mengandung yang lebih ringan dan lebih mudah seperti yang kurasakan. Ketika Aku melahirkannya, ia meletakkan tangannya di tanah dan kepalanya menghadap ke langit."

Halimah mendengar semua itu dengan takjub. Aminah menyentuh tangan Halimah dan berkata lembut,  "Biarkan ia bersamamu dan pulanglah dengan tenang."

Muhammad kecil pun kembali dibawa pulang. Namun, lagi-lagi terjadi sebuah peristiwa yang akhirnya membuat Halimah benar-benar khawatir dan mengembalikan Muhammad kepada Ibunya.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

READ MORE; The Story of The Prophet Muhammad SAW


Orang-Orang Habasyah

"Kak, tunggu!" seru Muhammad sambil berlari menuruni bukit. Saat itu, usia Muhammad sudah 5 tahun. Ia sedang berlari mengejar saudara-saudaranya, yaitu anak-anak Halimah. Mereka sedang menggembala kambing.

"Ayo Muhammad kejar kami kalau boleh!" ujar Syaima, anak perempuan sulung Halimah sambil tertawa.

Anak-anak itu terus bermain. Diam-diam, ada beberapa orang Nasrani dari Habasyah sedang memerhatikan mereka.

"Lihat, Kak! Itu Ibu datang!" seru Muhammad. Anak-anak menoleh. Mereka memekik senang melihat Halimah datang menjemput.

Namun, wajah Halimah tampak khawatir. Ia mencurigai beberapa bayangan yang sedang mengintai sambil berbisik-bisik di kejauhan. Hatinya makin berdebar ketika orang-orang Habasyah itu datang mendekat. Tanpa memperdulikan dirinya, mereka langsung mendekati Muhammad.

"Paman mahu apa?" tanya Muhammad.

"Berbaliklah, Nak! Kami ingin melihat punggungmu!" perintah salah seorang dari mereka.

Muhammad membalikkan badan, lalu orang-orang Habasyah itu saling pandang dengan wajah terkejut. Tanpa berkata apa-apa lagi, mereka berbalik ke tempat semula dan kembali berunding berbisik-bisik.

"Kalian bermainlah lagi, Ibu akan mencari tahu apa yang mereka bicarakan!" kata Halimah kepada Muhammad dan Saudara-Saudaranya.

Diam-diam, Halimah mendekati tempat orang-orang Habasyah itu berada dan terkejut mendengar apa yang mereka katakan, "Kita harus merampas anak ini dan membawanya kepada Raja di Negeri kita. Kita telah mengetahui seluk-beluk tentang dia! Ada tanda di punggungnya yang meramalkan anak ini kelak akan menjadi orang besar."

Diam-diam, Halimah menjauh,
"Aku harus melarikan Muhammad dari mereka sekarang juga!"

READ MORE; KISAH RASULULLAH SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM [12]


Tanda-Tanda Rasul Terakhir pada Kitab Injil

Orang-orang Nasrani Habasyah itu tahu bahwa seorang Rasul terakhir akan dibangkitkan dan mereka diperintahkan mengikutinya seperti yang tertera pada Kitab Injil di bagian Kitab Ulangan (18): 15-22,

"Bahwa seorang Nabi di antara kamu, dari antara segala saudaramu dan yang seperti aku ini, yaitu akan dibangkitkan oleh Tuhan Allah-mu bagi kamu, maka dia haruslah kamu dengar."

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

Muhammad Menghilang

Halimah cepat-cepat mengajak Muhammad pergi, namun dari kejauhan orang-orang Habasyah itu terlihat bergegas mengikuti mereka. Untunglah Halimah mengenal daerah itu dengan baik, sehingga mereka bisa melepaskan diri dari kejaran orang-orang Habasyah walaupun dengan susah payah.

Tidak berapa lama kemudian, Halimah berkemas menyiapkan Muhammad untuk segera kembali ke Makkah.  Sedih sekali Muhammad harus berpisah dengan saudara-saudaranya. Syaima, Unaisah, dan Abdullah.

"Muhammad, jangan lupakan kami ya?" pinta Syaima dengan mata berkaca-kaca.

Muhammad mengangguk sambil memeluk mereka satu persatu. Kemudian, berangkatlah Muhammad meninggalkan Dusun Bani Sa'ad dengan semua kenangan indah yang tidak akan pernah hilang dari fikirannya seumur hidup.

Halimah mengelus kepala Muhammad penuh kasih-sayang,
"Bergembiralah, Muhammad. Engkau akan berjumpa dengan Ibu dan Datukmu."

Makkah pada malam hari sangat ramai ketika mereka tiba. Saat melalui kerumunan orang itulah, Muhammad terpisah dan hilang. Halimah kebingungan. Ia takut orang-orang Habasyah itu diam-diam masih mengikuti mereka dan mengambil kesempatan ini untuk menculik Muhammad.

Sambil menangis, Halimah mendatangi Abdul Muthalib, "Sungguh, pada malam ini, aku datang dengan Muhammad, namun ketika aku melewati Makkah Atas, ia menghilang dariku. Demi Allah, aku tidak tahu di mana kini ia berada."

Setelah memerintahkan orang untuk mencari, Abdul Muthalib berdiri di samping Ka'bah, lalu berdoa kepada Allah agar Dia mengembalikan Muhammad kepadanya.[hsz]
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمَّد

💐Bersambung ....Semoga Kita Mendapat Barokah Allah Azza Wa Jalla.

آمينَ يا رَبَّ الْعلَمِيْنَ ..بَارَكَ اللهُ فِيْك
Rep, Editor ; Romy Mantovani
Ilustrasi Image, Doc, FortunaNetworks.Com

No comments