WINNERS VS LOSERS; 'DISTRAKSI KOMPETISI'

<img src="Business Notes.jpg" alt=" WINNERS VS LOSERS; 'DISTRAKSI KOMPETISI">

WINNERS VS LOSERS; 'DISTRAKSI KOMPETISI'

Beberapa putaran Edisi Business Notes, Akan Saya sharing disini untuk pembaca setia blog ini ataupun Anda yang kebetulan tersesat masuk di blog sederhana ini.

Diantara penulis yang Saya akan share tulisannya disini diantaranya Sdra Rendy Saputra, Dewa Eka Prayoga (sekedar disebut beberapa nama dulu)dan beberapa penulis lain yang akan saya paparkan kemudian namanya disini.
Ok Selamat Membaca semoga Bermanfaat,!


Simon Sinek seorang pakar manajemen moden hadir pada Microsoft Leader Summit. Wahana ini adalah pertemuan para pemimpin di organisasi Microsoft. Hampir 70% leader microsoft mempresentasikan ide untuk menyaingi Apple.


Di sisi lain, Simon juga hadir pada Apple Leadership Summit. 100% leader di Apple berfokus membahas teknologi yang memudahkan guru mengajar, simplifikasi pada cara berkomunikasi, hingga terobosan kemudahan untuk User. 

Kita sama-sama mengetahui nasib dari pertarungan kedua perusahaan raksasa teknologi ini. Microsoft yang selalu berfokus menyaingi fitur produk Apple ternyata tidak juga bisa melewati angka penjualan Apple.

Kisah diatas sangat mudah untuk dicerna. Microsoft berfokus pada Apple, sementara Apple berfokus pada BENEFIT yang mereka ingin cetak.
Maka pepatah ini rasanya pas.sesuai : 'Winners Focus On Winning. Losers Focus On Winners'. 
   Be Smart,Read More;
Fokus 1 Niche :"Belajar Fokus Untuk Identity Channel YOUTUBE"
How To Upload A Blogspot Theme
Mobile Advertising.XD [Video]


***
Kompetisi didalam bisnis adalah hal yang wajar. Yang menjadi tidak wajar adalah ketika kita menjadikan kompetisi sebagai segalanya. Akhirnya fokus kita tertuju pada yang kompetitor/pesaing lakukan. Fokus kita habis pada orang lain.

Di sebuah pojok pabrik/kilang penerbitan yang baru diperluas, seorang pengusaha yang juga guru mengajarkan kami secara seksama :

"Dulu Saya fokusnya sama orang lain bro, orang lain buat apa, Saya ikutin. Kompetitor lagi gimana, Saya coba kejar. Akhirnya capek bro. Sejak itu Saya putuskan bangun arah sendiri ke manajemen Saya. Pokoknya Saya fokus sama tujuan dan cita-cita kami, tidak begitu peduli sama kompetitor. Ya jadi sekarang ini, malah leading."

Kisah diatas adalah kepingan fakta lapangan, bahwa ternyata distraksi atau pengecohan fokus itu nyata adanya. Dan para pemenang yang selalu berhasil memenangkan pertarungan adalah mereka yang berhasil menemukan jalan mereka sendiri.

***

Saya senang berguru pada mereka yang membuktikan hasil. Bukan kerana mereka kaya, tetapi kerana mereka berhasil membangun organisasi, membuktikan ketekunan dan berhasil diterima pasar. Itu tidak mudah sama sekali.

"Teman fitness Saya bisnis kuliner Kang Rendy, ratusan M. Edan dia mah. Saya mah baru puluhan M. Hehehe."

Sejenak setelah mendengar kalimat tersebut, Saya kira guru Saya ini ingin lompat ke kuliner, tetapi beliau langsung melanjutkan kalimatnya.

"Tapi arah Saya bukan itu, Saya sadar kang, gak kuat di proses bisnis yang kompleks kayak kuliner, Saya kuatnya dioptimasi distribusi produk, sudah aja fokus disini, nanti juga nyampai bentar lagi ratusan M."

Jadi jelas ya, para pemenang bukan mereka yang latah akan persaingan yang memang bukan kekuatannya. Para pemenang selalu punya fokus sendiri untuk memenangkan pertarungan panjang. 

***

Dalam peristiwa bisnis dilapangan, tak jarang kita melihat bisnis yang ngotot untuk tidak buka cabang. Hanya menguatkan di satu titik. Mengelola market existingnya dengan tekun. Walau tetangganya yang produk bisnisnya sama, sudah buka cabang dimana-mana.

Selang 5-7 tahun, si bisnis yang hanya 1 cabang makin eksis dan berhasil meluaskan outletnya, sementara sang bisnis yang awalnya membuka puluhan cabang akhirnya tutup satu demi satu, termasuk outlet pertamanya.

Terkadang kita terdistraksi dengan pertarungan yang tidak seharusnya kita masuki. Terkadang kita terprovokasi untuk mengajak organisasi berlari disaat organisasi masih memiliki kaki balita.(bawah lima tahun)

Terkadang kita terkecoh fokus, memberikan perhatian pada sesuatu yang tidak seharusnya kita perhatikan. Melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kita lakukan. Menerapkan strategi yang bukan DNA organisasi bisnis kita.

Energi habis.
Waktu habis.
Dan yang jelas makin jauh dari kemenangan.

***

Ada dua pebisnis online. Sama-sama berada di timeline. Saling berteman. Bisa saling melihat postingan status. Berjualan produk di kategori produk yang sama. Beda brand. Anggaplah si A dan si B.

Si A berjualan, sudah 2 tahun. 24 bulan. Punya pelanggan tetap. Berkisar 4.000 pcs per bulan. Suatu hari si A melihat postingan si B.

"Alhamdulillah, 87.000 pcs terjual habis. Terima kasih ya team"

Hati si A remuk, emosi meninggi, semua orang salah, semua pihak salah, pasangan juga kena damprat. 

Pelanggan yang setia terlupakan. Development produk jadi terbengkalai. Layanan jadi makin alakadarnya.

Angka 4.000 pcs per bulan bagi dia menjadi tidak ada artinya. Kesal. Rasa syukur akhirnya hilang begitu saja.

Anda bisa tebak ujungnya. Kira-kira bagaimana nasib si A.

Walau kisah terakhir ini adalah kisah fiksi. Rasanya perlu kita resapi bersama. 

Mahu fokus sama orang lain? Atau mahu fokus pada cita-cita mulia?

Semoga Anda memilih titik fokus yang tepat.

***

Artikel Asal KR Business Notes
Isnin, 11 Februari 2019
Author by Rendy Saputra

Editor ; HSZ/FortunaNetworks.Com

No comments