20190719

Covert Selling VS Copywriting; "Rahasia Membuka Creativity"

<img src=" #BusinessNotes.jpg" alt="Covert Selling VS Copywriting; "Rahasia Membuka Creativity">

Covert Selling VS Copywriting; "Rahasia Membuka Creativity"

Postingan kali ini adalah lanjutan dari beberapa prolog artikel Edisi #BusinessNotes sebelum ini. Anda boleh baca disini;
WINNERS VS LOSERS; 'DISTRAKSI KOMPETISI
MARKET EVOLUTION ; "Bangunlah Organisasi Bisnis Yang DNAnya Cepat Berevolusi"
#7 SOLUSI DAN MAKNA BISNIS YANG HIJRAH

Selanjutnya akan Saya share lagi lebih kepada inti threads 
#Business Notes ini iaitu tentang membuat iklan Covert Selling dalam waktu kurang dari 5 menit.

"Memang bisa secepat itu, Kanda?"

Bisa dong. Kerana Covert Selling jauh lebih mudah daripada Copywriting. Tapi keampuhannya tak kalah hebatnya.

Namun sebelum membahas teknik agar bisa menulis iklan secepat itu, perlu Saya bocorkan dulu  "Rahasia Membuka Creativity"

Yups, setiap Orang fitrahnya memiliki kreativiti. Tapi hanya segelintir Orang yang mampu memainkan kreativitinya itu, kerana sebagian besar Orang belum tahu cara membuka kreativitinya tersebut.

Bagaimana caranya?

Yups, langsung  nyimak materinya!😎
Menulis adalah kegiatan favorite Saya, entah tulisan jenis apapun Saya suka. Sampai Saya menemukan Pola Sederhana agar tidak buntu/mentok saat menulis.

Di sini Saya akan membagikan pola tersebut, kerana setelah Saya survei dari teman-teman penjual Online tak sedikit yang mengalami kesulitan dalam menulis, baik artikel maupun iklan.
Betul ya? Teman-teman di sini juga mengalaminya?😁

Oke, Saya mulai... Menulis adalah kegiatan kreatif, dan pada dasarnya setiap orang itu kreatif. Setiap orang memiliki potensi kreatif yang terpendam di dalam dirinya. Tugas Kita adalah mempercayainya sehingga Ia mahu keluar dan menjelma menjadi karya nyata. 

Bagaimana caranya? 

Biarkan ia menjelma menjadi tindakan tanpa mengkritisinya. Mulailah menulis apapun hasilnya dan terimalah Sebagai karya terbaik Anda saat ini. 
Yakini pula, bila semakin sering anda melatihnya, kualitas tulisan Anda semakin baik dan semakin baik.



Berikut 12 Saran & Solusi yang Dapat Anda Gunakan Dalam Membebaskan Creative Unconscious (Kreativiti Bawah Sadar) Anda :

 1. Keyakinan Apa Yang Menghambat Anda Untuk Menulis?

Banyak orang menganggap bahwa menulis itu memerlukan Bakat. Saat kita menghasilkan tulisan dan hasilnya buruk, kita langsung menyimpulkan bahwa kita tidak berbakat. Padahal tulisan yang bagus adalah sebuah proses. Belajar dan praktek yang tidak berhenti. 

Kemahuan menjalani proses inilah yang membedakan antara penulis yang bagus dan dengan selainnya. Penulis yang bagus dan produktif tidak berhenti ketika karyanya buruk. Mereka tetap menulis, karena karya yang buruk adalah jembatan menuju karya yang bagus. Kawan saya mengatakan, menulis itu keterampilan tangan. Semakin sering kita mengetik, semakin ahli kita dalam menulis.

2. Kumpulkan Idea

Idea itu berlimpah, Anda bisa menemukannya setiap waktu. Bila Anda ingin menjadi Copywriter handal, saran Saya milikilah sebuah buku catatan kecil yang bisa anda gunakan untuk mencatat idea-idea yang terlintas. Catatlah idea dari fenomena di sekitar kita ibarat binatang liar, dia akan lepas bila kita tidak mengikatnya dan satu-satunya jalan untuk mengikat nya adalah dengan menuliskannya.

 3. Mulai dari Akhir

Apa tujuan Anda menulis?
Apakah menginformasikan sesuatu?

Membujuk? Beragumentasi? Atau apa? 


Tanpa Tujuan yang jelas, kita akan kesulitan mengembangkan Gagasan dan menuangkan gagasan ke dalam tulisan. Tetapkan tujuan yang jelas, buatlah kerangka gagasan untuk menyokong tujuan tersebut.

Tanpa Tujuan akhir yang jelas kita akan terombang-ambing saat menuliskan Copywriting. Tujuan memberikan arah. Sehingga tulisan Anda satu padu utuh mengarah ke tujuan yang sama. Harus jelas tujuannya. Apa tujuan tulisan anda?

Untuk meningkatkan awareness terhadap produk Anda? Mengenalkan produk atau brand Anda? Mengedukasi calon konsumen tentang produk Anda?

Apakah untuk meningkatkan conversion pembelian produk Anda? Mengarahkan calon konsumen untuk me…

4. Buat Kerangka Gagasan

Kerangka, entah dalam bentuk corat-coret mahupun mindmap memudahkan kita untuk menyusun sebuah tulisan. Minimal kita punya acuan untuk mengembangkan tulisan kita. Mulailah dengan menuliskan gagasan utama, kemudian kembangkan menjadi 3-4 sub gagasan. Bila kita perlu menulis yang lebih banyak, kembangkan lagi masing-masing gagasan menjadi 3-4 sub-sub gagasan lagi. Setelah itu barulah buat tulisan mengikuti kerangka gagasan yang sudah ada.

 5. Tulislah Tanpa Hambatan

Bagaimana jika mentok/stuck'buntu? Tuliskan apapun yang melintas di fikiran Anda. Tulis apapun yang terpikir, jangan berhenti

Misal saat stuck, Anda berfikir" waduh, nulis apa lagi ya?" maka Tulislah : Waduh, Nulis apa lagi ya? Tuliskan apapun yang terlintas dalam fikiran kita, kerana fikiran kita tidak pernah berhenti berfikir. Fikiran kita Mengembara ke segala arah, tuliskan saja. Sampai nanti pada akhirnya Anda bisa kembali ke jalur sesuai kerangka yang Anda buat.

6. Tulis Dulu, Edit Kemudian

Menulis adalah pekerjaan kreatif sementara mengedit adalah pekerjaan logik - kritis. Saat Anda tergoda untuk mengedit, fikiran kreatif Anda akan terhambat. Maka, tulis aja terus sampai Anda menghasilkan tulisan yang banyak.

 Jangan tergoda untuk mengedit saat menulis. Tenang saja, Anda bisa mengeditnya nanti.

Stephen King mengatakan "the delete key is on your machine for a good Reason".  

"tombol delete pada komputer itu ada kerana suatu alasan."

7. Tidak Ada Tulisan yang Bagus Sekali Jadi

Banyak orang yang menyangka, tulisan yang bagus itu hasil menulis sekali jadi. Sayangnya tidak. Se-pakar apapun seseorang perlu dua kali tahap menulis. 

Pertama tahap kritis di mana dia membaca dan menata ulang tulisannya. Yups, sebuah tulisan menjadi bagus setelah mengalami pengeditan beberapa kali. Tidak ada tulisan yang bagus tanpa di edit sebelumnya.

 8. Buat Komitmen Harian Untuk Berlatih Menulis

Modal utama untuk menulis adalah meluangkan waktu dan kunci dari meluangkan waktu adalah berkata tidak. 

Berkata tidak terhadap setiap aktiviti yang menghambat Anda meluangkan waktu untuk menulis. 

Kevin Ashton mengutip seorang inventor mengatakan;

 "Saying NO has more creative power than ideas,insights and talents combined"

"Mengatakan "TIDAK" mengandung kekuatan kreatif lebih besar daripada kombinasi idea, wawasan dan bakat"

9. Tulislah Di tempat dan Waktu yang Sama

Lingkungan di sekitar kita mempengaruhi mood kita. Mood kita mempengaruhi kemampuan kita. Membiasakan menulis pada waktu dan tempat yang sama akan memprogram diri kita mengaktifkan "sang penulis" dalam diri kita.

10. Mulai dengan Kuota Minimal

Seringkali kita mulai kebiasaan dengan cara yang menyulitkan kita. Kita ingin langsung bisa menghasilkan 3 tulisan perhari, atau berkomitmen Menulis satu jam di pagi hari, atau komitmen-komitmen "sulit" lainnya. 

Masalahnya, kita belum terlatih. Hari ini kita bisa memenuhi komitmen kita, Besok? Belum tentu. 

Saat Kita gagal menjalankan komitmen, muncullah rasa bersalah. Lalu Kita membela diri kita sebagai orang yang tidak berbakat menulis. 

Bahaya bukan? Yups, Apa yang saya Tuliskan memang contoh ekstrim, namun sering terjadi di dunia nyata. Jadi, alih-alih membuat komitmen yang sulit mengapa kita tidak memulai dengan komitmen yang mudah sehingga potensi kegagalannya mendekati Zero? 

Kita bisa mulai dengan menulis 10 menit per…

11. Sering Melakukan, Nanti Akan Pakar

Agar bisa menulis tanpa mikir bagaimana? Banyak membaca dan banyak menulis. 

Menulislah setiap hari, nanti lama kelamaan jadi otomatik. Para pakar adalah mereka yang ahli mengatasi kebosanan, demikian kata guru Saya. 

Bila Anda ingin menguasai sebuah keahlian, lakukanlah berulang-ulang, membosankan memang, Namun itulah kunci menuju kepakaran. Bila Anda berhenti, makanya jalan menuju kepakaran pun akan terhenti.

12. Minta Umpan Balik Dari Orang Lain

Mintalah pendapat dari orang lain mengenai tulisan Anda. Apa sudah bagus, Apa Perlu diperbaiki. Tanpa umpan balik, kita bisa menjadi masuk dalam delusi, merasa tulisan kita bagus padahal tidak sebagus yang kita bayangkan. 

Mendapat umpan balik (atau bahkan kritik) memang tidak menyenangkan, namun di sanalah pertumbuhan terjadi. Sehingga hasil karya kita semakin baik dan semakin baik dari hari demi hari.
Oke, gini aja dulu ya.TerimaKasih,

Author ; HSZ/FortunaNetworks.Com
Adaptasi dari Rujukan Threads Moslem Preneur 009
Kredit Image by GoogleImage

No comments:

Post a Comment