EXTENSION OF OIL & GAS CONTRACT DESIGN FOR FOREIGN AUTHORITY AND TAIPAN


<img src="INDONESIA.jpg" alt=" EXTENSION OF OIL & GAS CONTRACT DESIGN FOR FOREIGN AUTHORITY AND TAIPAN ">
                               Indira Soediro dan Menteri Jonan (Foto: Istimewa)
 Sektor Oil & Gas(migas) Indonesia tengah berada dalam situasi krusial(genting,gawat krisis), bukan hanya kerana semakin menurunnya produksi migas Nasional, namun juga akan berakhirnya kontrak migas atau Production Sharing Contract (PSC) yang selama ini memproduksi migas untuk Indonesia.

Pada era Orde Baru(era Presiden Soeharto)penerimaan negara Indonesia atas hasil migas selama bertahun-tahun mencapai 75% dari struktur APBN(Anggaran Bajet Negara). Penerimaan tambang mengisi sisanya. Negara tidak begitu agresif dalam memungut pajak. Pajak hanyalah tanbahan saja bagi penerimaan negara. Hutang luar negeripun demikian hanya merupakan tambahan. Hutang rata-rata di era Soeharto hanya 1,7 bilion dolar setahun. Bandingkan sekarang Jokowi setahun membuat hutang pemerintah sekitar 40 bilion dolar setahun.

Sekarang penerimaan bagi hasil Oil & Gas hanya sekitar Rp. 20-Rp.40 triliun setahun atau hanya sebesar 1-2% dari APBN. Penerimaan Hasi Negara sektor tambang lebih kecil lagi padahal luas Tambang Minerba(mineral dan batubara) telah mencapai 40 kali luas Pulau Sumbawa, luas kontrak Oil & Gas 2 kali luas Pulau Sumatera.

Penerimaan hasil negara sektor perkebunan hampir tidak kelihatan.Padahal luas Ladang Kelapa Sawit (antara 9 -10 juta hektar) sudah mencapai 20 kali luas Pulau Bali (sekitar 5 ratus ribu hektar). Demikian juga penerimaan sektor Kehutanan tinggal seupil. Padahal luas izin kehutanan mencapai 32 juta hektar hampir 3 kali luas Pulau Jawa.Ohh,Sedihnya Indonesia NegeriKu..!!!
BACA JUGA

The Lippo Way! By John,The Case of Kemang Village[3]
The Lippo Way !By John[6]"Super Mall Karawaci"
The Lippo Way ! By John[12]The End

Namun situasi krusial ini seolah lepas dari pantauan Publik. Konsentrasi Masyarakat Indonesia seperti dialihkan atau malah beralih ke prilaku Menteri ESDM yang belakangan ini heboh di media sosial dan menjadi bahan perbincangan di jajaran kementrian sendiri.

Mengapa? Belakangan ini Mr.Green sang Penguasa dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan,sedang heboh di media
sosial kerana postingan foto-fotonya dan video yang selalu didampingi oleh
perempuan Cantik Puteri Indonesia'92, Indira Sudiro dalam berbagai pertemuan resmi,lawatan resmi dan agenda perjalanan dinas lainnya.

Entah dalam kapasiti apa mantan puteri Indonesia'92 tersebut wara wiri bersama Mr.Green.Namun yang pasti ini telah menyita perhatian Publik Nasional yang luas.Publik mengkhawatirkan yang bersangkutan membawa agenda khusus atau titipan Agen Asing dan A SengTaipan.
"misalnya"seperti kasus ini;
The Lippo Way!Islam in Indonesia is Destructed Systematically Through The Health World.Beware!
<img src="INDONESIA.jpg" alt=" EXTENSION OF OIL & GAS CONTRACT DESIGN FOR FOREIGN AUTHORITY AND TAIPAN ">
                               (Indira Soediro dan Ignasius Jonan)
Mengapa gawat ?Lebih dari 32(Tiga puluh dua) kontrak Oil & Gas akan berakhir sampai dengan tahun 2024, kontrak menyumbangkan sedikitnya 75% produksi minyak Nasional. Sebanyak 27 (Dua puluh tujuh) kontrak akan berakhir pada tahun 2021.

Kontrak yang berakhir ini harus jatuh ke tangan Pemerintah sebagaimana Amanat Konstitusi, UU No 22 Tahun 2001 tentang Migas, Peraturan Menteri ESDM dan isi dari kontrak itu sendiri. Di lain pihak perpanjangan kontrak migas, "pengalihan kontrak" adalah bancakan yang besar..!!!

Dengan demikian maka kontrak- kontrak yang berakhir secara otomatis akan diambil alih oleh SKK Migas sebagai perpanjangan tangan Negara untuk selanjutnya diserahkan pengelolaan secara penuh oleh PT. Pertamina yang merupakan perusahaan yang sahamnya masih 100 % dikuasai oleh Negara.

Dalam peraturan perundang- undangan Indonesia semua kontrak
Production Sharing Contract(PSC)yang akan berakhir dapat diperpanjang paling lambat 2 tahun sebelum kontrak berakhir. Dengan demikian maka kontrak-kontrak tersebut dapat diperpanjang semuanya pada masa pemerintahan Jokowi yang akan berakhir Tahun 2019 mendatang.
<img src="INDONESIA.jpg" alt=" EXTENSION OF OIL & GAS CONTRACT DESIGN FOR FOREIGN AUTHORITY AND TAIPAN ">
(Indira Soediro turut menerima tetamu dari mancanegara)

Publik mengkhuatirkan, hilangnya fokus Pemerintah untuk mempersiapkan segala sesuatu sehingga kontrak migas yang akan berakhir tersebut dapat kembali sepenuhnya ke tangan Negara. Jika Publik terus disibukkan oleh kehebohan Menteri ESDM maka akibatnya agenda terselubung atau titipan masuk ke dalam ESDM.

Ditambah lagi Menteri ESDM telah mengeluarkan Permen No. 8 tahun 2017 tentang Gross Split. Suatu skema pengelolaan Migas yang hendak memisahkan sepenuhnya Negara dari Migas. Dengan skema ini Negara lepas tangan secara penuh dan hanya menerima pajak dan bagi hasil Migas. Negara tidak ikut mengontrol produksi dan biaya produksi Migas.

Dengan demikian maka tidak menutup kemungkinan kontrak- kontrak Migas yang akan berakhir akan jatuh ke tangan para Taipan, yang tengah mengincar sektor ESDM sebagai satu satunya sektor yang belum jatuh sepenuhnya ke tangan mereka.

Sektor kewangan, perbankan sudah jatuh ke tangan Taipan, sektor property sudah dikuasai Taipan, sektor perkebunan telah jatuh ke tangan Taipan,

BACA Disini; The Lippo Way !By John,Case of Matahari Department Store
Newmont telah jatuh ke tangan Taipan, Freeport menurut banyak analisis juga akan jatuh ke tangan Taipan.

Sekarang tinggal sektor Migas adalah "last resource", harta terakhir Bangsa Indonesia yang sekarang tengah di tangan Ignatius Jonan dan akan menentukan dia Menteri ini bekerja untuk siapa?


Jangan sampai Negara dan Rakyat kurus kering, tapi Taipan A Seng bermandikan Wang dan Penguasa bermandikan suap.

(Courtesy to
Salamuddin Daeng)

Nama Indira Soediro tiba-tiba saja mencuat beberapa hari belakangan.

Sosok perempuan berparas cantik ini langsung membuat heboh netizen saat foto tampil jalan bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan viral di jagat maya.

Bahkan kedekatan Jonan dan Indira disebut-sebut sebagai sebuah skandal.
Indira, perempuan berusia 46 tahun dengan enam(6) anak ini, ternyata direkrut sebagai tenaga ahli bidang komunikasi. Indira menurut Staf Khusus Menteri Jonan, Hadi M Djuraid, secara spesifik membantu untuk urusan media internasional dan hubungan lembaga internasional.

Kenapa kemudian dijadikan tenaga ahli? Menurut Hadi, kerana ini adalah jabatan yang disediakan untuk profesional dari luar kementerian. Berbeda dengan staf ahli yang merupakan jabatan struktural dengan kepangkatan tertentu.Isu tersebut mencuat berawal dari akaun anonymous, @nasionalistulen, dengan judul "Skandal Menteri ESDM" yang disertai foto-foto Menteri Jonan bersama Indira.

Sebagai informasi, Indira Soediro bergabung dengan Kementerian ESDM sebagai Tenaga Ahli Bidang Komunikasi mendampingi Menteri Jonan terhitung sejak 1 April 2017.

Lalu, siapa sebenarnya sosok Indira Soediro ini?
Disarikan dari berbagai sumber Indira Soediro terlahir dengan nama Indira Paramarini Soediro.

Perempuan kelahiran Jakarta 22 Agustus 1971 ini adalah Puteri Indonesia tahun 1992 atau Puteri Indonesia pertama.

Setahun sebelumnya, Indira terpilih sebagai "None Jakarta" dan Miss ASEAN.
Sebelumnya, ibu enam anak ini juga jadi perbincangan kerana gosip kedekatannya dengan putra HM Soeharto, Presiden Indonesia kala itu, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto.

Namun, khabar tersebut terbantahkan dengan kedekatan Indira dengan Teuku Djohan Syarief, pengusaha dan mantan direktur perusahaan pupuk(baja) di Aceh. Akhirnya mereka pun menikah.
Pasangan ini dikurniai enam(6)orang anak: Rizky, Almira, Nabila, Pasha, putra kembar Sharfa dan Sharqa.
(pelbagai sumber)

No comments