Sekali Lagi..Jangan Mau Jadi Teroris!
"Mas sudah lihat video rakan-rakan #KAMMI dipentung polisi"?
"Saya gak kuat melihatnya, walau dulu saya hanya semut tak ada guna di barisan para pejuang (BEM), namun darah ini mendidih jika melihat mahasiswa yang notabenenya calon pemimpin bangsa, diperlakukan secara represif oleh aparat. Saya tak kuat melihat karena khawatir mulut dan jempol ini akan berbicara dan menulis yang tak sopan kepada aparat berseragam cokelat dan hitam itu".
"Lalu sikap mas bagaimana"?
"Biarlah doa kesembuhan untuk rakan2 KAMMI yang cedera fisik dan hatinya atas perlakuan keji aparat coktam (Cokelat Hitam), dan doa untuk jajaran aparat coktam mulai dari paling atas hingga paling bawah, semoga Allah Ta'ala berikan hidayah dan mohon ampun kepada Allah Ta'ala".(Via JonruGintingFB)
BACA JUGA Breaking News;"Bomb Kampung Melayu"5 Menit Kejadian MEDIA Siap Interview-Write News-Publish Fantastic!!
Rabu 24 Mei 2017 kemarin ada 2 kejadian yang menjadi pusat perhatian sekaligus memilukan.
Siang hari, anak-anak mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi demonstrasi.
Tuntutan mereka soal supremasi hukum. Menuntut agar kasus-kasus besar segera dituntaskan.Kasus BLBI,Century dan e-KTP(I/C Electronik). Juga menuntut agar Jaksa Agung(Attorney General) yang berasal dari orang-partai diganti.
Mahasiswa bergerak melawan para pencibir, para senior mereka yang suka berkomentar: Mahasiswa sekarang hanya suka jadi penonton acara lawak di televisi. Duduk manis :)
Pasca penangkapan aktivis mahasiswa, netizen bergerak mendukung KAMMI dengan hastag #KAMMILawanTiraniHukum.
Namun hanya beberapa jam saja hastag itu bertahan saudara-saudara..
Belum ada stesyenn televisi yang memberitakan penangkapan aktivis mahasiswa (sepertinya),lalu ada aksi bom (kabarnya bunuh diri) di Kampung Melayu Jakarta Timur.
Perhatian beralih kesana.#PrayForJakarta perlahan naik lalu #KAMMILawanTiraniHukum menghilang.
Keji memang pelaku bom itu, siapapun dia dan dalang yang menyuruhnya.
Dua kejadian di hari yang sama ini bisa jadi faktor kebetulan.
Dua kejadian ini, aksi mahasiswa dan aksi bom bisa jadi latarbelakangnya adalah ketidakadilan.
Mahasiswa merasa ada ketidakadilan hukum.
Pelaku bom juga merasa ada ketidakadilan.
Namun bedanya sangat jauh. Aktivis Mahasiswa itu para pemberani.
Mereka berani tampil di teriknya siang hari. Identiti dan tuntutannya jelas.
Pelaku bom itu tidak jelas maksud dan tujuannya apa?
Sekali lagi..
Jangan mau jadi teroris. Jangan mau kalau ada yang mengajarimu ngebom orang-orang tak bersalah.
Kalau merasa ada ketidakadilan, mending ikut yang jelas-jelas saja dan tak melanggar hukum. Jika Anda Islam, tuh belajar sana sama Alumni Aksi 212.
Mereka merasa ada ketidakadilan, lalu melakukan aksi jutaan umat, aksinya aman sentosa.
Jangankan ada korban jiwa warga tak berdosa, orang Kristian yang hendak menikahpun diantarkan hingga pintu gerbang Gereja.
Jangankan ada sampah sisa, rumputpun mereka jaga.
#Sekali lagi..
#Jangan mau jadi teroris.
#KAMMILawanTiraniHukum
#PrayForJakartaPenulis asal;Enjang Anwar Sanusi
Kampung Dua, sehabis subuh 25 Mei 2017.
Tuntutan mereka soal supremasi hukum. Menuntut agar kasus-kasus besar segera dituntaskan.Kasus BLBI,Century dan e-KTP(I/C Electronik). Juga menuntut agar Jaksa Agung(Attorney General) yang berasal dari orang-partai diganti.
Mahasiswa bergerak melawan para pencibir, para senior mereka yang suka berkomentar: Mahasiswa sekarang hanya suka jadi penonton acara lawak di televisi. Duduk manis :)
BACA JUGA Ini Lagi-Lagi Ulah Ahokers "PENGKHIANAT BANGSA"Aksi demonstrasi mahasiswa ini berakhir tragis. Aparat/pihak berkuasa represif, tujuh aktivis mahasiswa ditangkap bahkan khabarnya ada mahasiswi yang terkena pukulan. Ini kemunduran penanganan aksi. Padahal kita saksikan bersama, dalam aksi-aksi sebelumnya aparat bersahabat. Aksi bakar lilin misalnya.
Pasca penangkapan aktivis mahasiswa, netizen bergerak mendukung KAMMI dengan hastag #KAMMILawanTiraniHukum.
Namun hanya beberapa jam saja hastag itu bertahan saudara-saudara..
Belum ada stesyenn televisi yang memberitakan penangkapan aktivis mahasiswa (sepertinya),lalu ada aksi bom (kabarnya bunuh diri) di Kampung Melayu Jakarta Timur.
Perhatian beralih kesana.#PrayForJakarta perlahan naik lalu #KAMMILawanTiraniHukum menghilang.
Keji memang pelaku bom itu, siapapun dia dan dalang yang menyuruhnya.
Dua kejadian di hari yang sama ini bisa jadi faktor kebetulan.
Dua kejadian ini, aksi mahasiswa dan aksi bom bisa jadi latarbelakangnya adalah ketidakadilan.
Mahasiswa merasa ada ketidakadilan hukum.
Pelaku bom juga merasa ada ketidakadilan.
Namun bedanya sangat jauh. Aktivis Mahasiswa itu para pemberani.
Mereka berani tampil di teriknya siang hari. Identiti dan tuntutannya jelas.
Pelaku bom itu tidak jelas maksud dan tujuannya apa?
BACA JUGA The Clashed Civilizations;"Pembentukan Citra Negatif Indonesia di Luar Negeri"
Sekali lagi..
Jangan mau jadi teroris. Jangan mau kalau ada yang mengajarimu ngebom orang-orang tak bersalah.
Kalau merasa ada ketidakadilan, mending ikut yang jelas-jelas saja dan tak melanggar hukum. Jika Anda Islam, tuh belajar sana sama Alumni Aksi 212.
Mereka merasa ada ketidakadilan, lalu melakukan aksi jutaan umat, aksinya aman sentosa.
Jangankan ada korban jiwa warga tak berdosa, orang Kristian yang hendak menikahpun diantarkan hingga pintu gerbang Gereja.
Jangankan ada sampah sisa, rumputpun mereka jaga.
#Sekali lagi..
#Jangan mau jadi teroris.
#KAMMILawanTiraniHukum
#PrayForJakartaPenulis asal;Enjang Anwar Sanusi
Kampung Dua, sehabis subuh 25 Mei 2017.
No comments
Post a Comment