Indonesia Semakin Dibanjiri Pendatang Illegal dari RRChina, Kok Bisa?
ADA UPAYA PEMERINTAHAN JOKOWI MENGUNAKAN PIHAK IMIGRASI MELOLOSKAN TENAGA KERJA ASING ILLEGAL(HARAM)
SESUNGGUHNYA WEWENANG PIHAK IMIGRASI YANG MEMBERIKAN IZIN TINGGAL TENAGA KERJA ASING.
PANTAS SAJA JOKOWI "MELEMPAR BATU/ISU TERSEBUT" KE PIHAK IMIGRASI.
Mahasiswa Periksa Mobil Berisi TKA China di Kendari Malah Dihalangi Pihak Imigrasi, Kok Bisa ?
SESUNGGUHNYA WEWENANG PIHAK IMIGRASI YANG MEMBERIKAN IZIN TINGGAL TENAGA KERJA ASING.
PANTAS SAJA JOKOWI "MELEMPAR BATU/ISU TERSEBUT" KE PIHAK IMIGRASI.
KALAU MAU DI TELUSURI SECARA LOGIK, MANA MUNGKIN PIHAK IMIGRASI BISA MELAKUKAN HAL MELANGGAR ATURAN UNDANG2,JIKA TIDAK ADA PERINTAH DAN TEKANAN DARI PIHAK YANG BERKUASA DI NEGARA INDONESIA ..
Baca juga;
"GERAKAN TUWAI" TANGKAP & USIR WARGA ASING ILEGAL@CHINA Masuk Indonesia.
Baca juga;
"GERAKAN TUWAI" TANGKAP & USIR WARGA ASING ILEGAL@CHINA Masuk Indonesia.
Mahasiswa Periksa Mobil Berisi TKA China di Kendari Malah Dihalangi Pihak Imigrasi, Kok Bisa ?
Puluhan Mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara, mencegat mobil yang ditumpangi tenaga kerja asing (TKA) asal RRChina Komunis di Kantor Imigrasi Kelas 1 A Kendari, Selasa (20/12/2016).
Saat itu, puluhan tenaga kerja asing hendak memperpanjang pasport di kantor Imigrasi Kendari. Aksi itu dilakukan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kendari untuk memastikan bahwa semua penumpang bukan tenaga kerja asing yang ilegal.
"Kami lihat itu ada mobil dan di dalamnya ada WNA(Warga Negara Asing), maka spontan kami cegat untuk memastikan apakah dokumen mereka itu betul-betul sah. Apakah dokumennya valid atau tidak," kata Bram, koordinator aksi.
Akibat aksi tersebut, empat minibus yang memuat para tenaga kerja asing tidak bisa keluar dari kantor Imigrasi dan semua penumpang bersembunyi di dalam mobil tersebut.
Sementara itu, pihak Imigrasi yang menerima mahasiswa memperlihatkan sejumlah pasport milik tenaga kerja asing tersebut. Namun, mahasiswa tidak puas dan meminta pihak Imigrasi untuk memperlihatkan semua tenaga kerja asing tersebut.
"Kami desak diperlihatkan orang asingnya, tetapi pihak Imigrasi tunjukkan pasportnya. Jadi, siapa yang menjamin bahwa pasport itu adalah punya mereka, jumlah saja mereka tidak mau jawab berapa orang yang di dalam mobil," katanya.
Menurut Bram, mobil yang ditumpangi puluhan WNA tersebut merupakan milik perusahaan tambang yang tengah membangun smelter di Morowali, Sulawesi Tengah.
"Ini sudah jelas-jelas dimobilisasi oleh perusahaan, berarti terindikasi keras mereka akan melakukan aktiviti pekerjaan di sana," tuturnya.
Mahasiswa sempat bersitegang dengan pihak Imigrasi lantaran mereka bersikeras akan menahan mobil yang memuat WNA hingga pihak Imigrasi memperlihatkan para tenaga kerja asing tersebut.
Tak hanya itu, massa juga mengancam akan menyegel(men-seal)pejabat Imigrasi Kelas I Kendari. Aksi tersebut dapat dicegah setelah petugas kepolisian dari Polres Kendari yang mengawal aksi tersebut melakukan negosiasi dengan para mahasiswa.
(www.mediapribumi.com)
BACA:
Pro Dan Kontra & Latar Belakang Serta Dampak Peraturan PP10/59
Saat itu, puluhan tenaga kerja asing hendak memperpanjang pasport di kantor Imigrasi Kendari. Aksi itu dilakukan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Kendari untuk memastikan bahwa semua penumpang bukan tenaga kerja asing yang ilegal.
"Kami lihat itu ada mobil dan di dalamnya ada WNA(Warga Negara Asing), maka spontan kami cegat untuk memastikan apakah dokumen mereka itu betul-betul sah. Apakah dokumennya valid atau tidak," kata Bram, koordinator aksi.
Akibat aksi tersebut, empat minibus yang memuat para tenaga kerja asing tidak bisa keluar dari kantor Imigrasi dan semua penumpang bersembunyi di dalam mobil tersebut.
Sementara itu, pihak Imigrasi yang menerima mahasiswa memperlihatkan sejumlah pasport milik tenaga kerja asing tersebut. Namun, mahasiswa tidak puas dan meminta pihak Imigrasi untuk memperlihatkan semua tenaga kerja asing tersebut.
"Kami desak diperlihatkan orang asingnya, tetapi pihak Imigrasi tunjukkan pasportnya. Jadi, siapa yang menjamin bahwa pasport itu adalah punya mereka, jumlah saja mereka tidak mau jawab berapa orang yang di dalam mobil," katanya.
Menurut Bram, mobil yang ditumpangi puluhan WNA tersebut merupakan milik perusahaan tambang yang tengah membangun smelter di Morowali, Sulawesi Tengah.
"Ini sudah jelas-jelas dimobilisasi oleh perusahaan, berarti terindikasi keras mereka akan melakukan aktiviti pekerjaan di sana," tuturnya.
Mahasiswa sempat bersitegang dengan pihak Imigrasi lantaran mereka bersikeras akan menahan mobil yang memuat WNA hingga pihak Imigrasi memperlihatkan para tenaga kerja asing tersebut.
Tak hanya itu, massa juga mengancam akan menyegel(men-seal)pejabat Imigrasi Kelas I Kendari. Aksi tersebut dapat dicegah setelah petugas kepolisian dari Polres Kendari yang mengawal aksi tersebut melakukan negosiasi dengan para mahasiswa.
(www.mediapribumi.com)
BACA:
Pro Dan Kontra & Latar Belakang Serta Dampak Peraturan PP10/59
No comments
Post a Comment