Di GAZA Palestine , Berpacaran Adalah Sebuah Aib!
by wilhelmina.
Hidayatullah.com | sahabatalaqsha.com – Meskipun pemerintahan Hamas di Gaza tidak secara rasmi menerapkan syariat Islam, semisal Hukum Hudud atau kewajiban ber-jilbab dan lainnya, Namun sebagian nilai syariat malah sudah menjadi adat yang sangat kental melekat di masyarakat Gaza.
Di Sini, Pacaran Sebuah Aib!Yang sangat menarik, di Gaza, berpacaran dianggap sebuah aib besar. Jangankan pacaran, menemukan muda-mudi lain jenis yang bukan mahram bercakap-cakap di pinggir jalan atau di tempat awam juga sulit ditemukan.
Marwan al-Hirtsani, seorang mantan polis yang menemani wartawan hidayatullah.com di Gaza mengatakan, jika ada muda-mudi bercengkrama di depan publik, polis akan menegur dan menanyakan surat nikah mereka.
“Mereka akan ditegur,” kata Marwan.
Bashaer Othman, 16 tahun, merupakan wali kota atau Datuk Bandar termuda di dunia. Ia dipercaya memimpin Bandar Allar, Tulkarm yang terletak di Tebing Barat Palestine.
Bashaer Othman, 16 tahun, merupakan wali kota atau Datuk Bandar termuda di dunia. Ia dipercaya memimpin Bandar Allar, Tulkarm yang terletak di Tebing Barat Palestine.
Tidak hanya itu, jika seorang lelaki kedapatan memotret seorang wanita di tempat umum, polis juga akan menegur dan memperkarakan tindakan tersebut.
Dibanding negara-negara Arab lain, di Gaza hampir tidak ditemukan wanita baligh yang tidak memakai jilbab. Wanita berpurdah bisa ditemukan hampir di setiap tempat.
Jika di Malaysia dan Indonesia kanak-kanak perempuan usia Tadika dan Sekolah Rendah banyak yang berjilbab-(berbusana muslim) tetapi kebanyakan malah melepas jilbab ketika baligh, kanak-kanak perempuan di Gaza malah tak berjilbab. Tapi ketika usia baligh, tidak jarang dari mereka yang langsung memakai purdah
Ketika hidayatullah.com diundang ke rumah-rumah di Gaza untuk makan malam atau sekedar minum kopi, teh, dan makan buah, tidak pernah terlihat istri tuan rumah dan anak-anak perempuan berusia baligh berkeliaran Tetapi jika ada di rumah tersebut ada kanak-kanak perempuan atau kanak-kanak lelaki ,mereka akan mengerubungi dengan wajah-wajah cute yang menggemaskan.
Usia menikah di Gaza juga cukup muda. Banyak yang menikah di bawah umur 20 tahun. Alasannya, untuk menjaga syahwat dan memperbanyak ummat Muhammad shalallahu ‘alaihi wassallaam.
Mereka juga tidak berpandangan-bertatap mata langsung , Orang Arab harus menikah dengan Arab. Asalkan Muslim dan taat beragama.
Maharnya?…. Rata-rata 6000 Dollar USA . Itu mahar yang pertengahan, ada yang sedikit lebih murah banyak yang di atasnya.
“Tapi itu wajar,” kata Nur Ikhwan Abadi, relawan MER-C yang menjadi penanggungjawab pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Kata Nur Ikhwan, banyak wanita Gaza yang hafaz al-Qur’an. Tidak hanya sekedar subur melahirkan – rata-rata wanita Gaza melahirkan 10 anak -wanita Gaza juga dikenal banyak melahirkan para mujahid yang tangguh.
No comments
Post a Comment